Kina berjalan dengan cepat, semula langkahnya memang kecil, namun setelah seorang pria mengikutinya dari belakang Kina melebarkan langkahnya dengan tujuan agar ia dapat segera ke kelas.
Lelaki itu sebenarnya tidak melihat Kina, namun Kina saja yang ketakutan ketika melihat sosok lelaki itu.
.
"Huh, ya ampun untung deh.""Kamu kenapa Kin, pagi-pagi udah keringetan, abis olahraga?"
"Huh? Enggak yar, kamu taukan kakak kelas yang minjemin buku sainsnya kemarin senin?"
"Iya inget, emang kenapa?" Tanya Daniar "Astaga! Jangan bilang dia udah tau tentang buku itu?" Lanjut Daniar dengan matanya yang tiba-tiba melotot
*geleng-geleng*
"Aduh aku jadi ketakutan tau gak kalo liat dia, bawaannya merasa bersalah terus"
.
Nampak seorang pria bercakap-cakap di depan ruang kelas 10-2."Kin, lo dicari!" Teriak teman sekelas Kina yang tadi berbicara dengan seseorang di depan kelas.
"Sama siapa Bay?"
"Kak Rey, katanya buruan."
"Tamatlah aku." Kina dan Daniar saling bertatapan.
Tiba-tiba muncul sosok Raihan di depan kelas dengan tatapan mengancam.
.
"Kemarikan?""Eh, jadi gini kak bukunya...em...bukunya.."
"Jangan bilang kau tidak membawanya."
*geleng-geleng*
"Terus kenapa? Sesuai perjanjian harusnya buku itu hari ini udah lo balikin ke gue!"
"Ah... maaf kak, maaf. Jadi buku itu kebelah jadi dua. Tap..tapi"
"Apa? Kok bisa sih huh!! Lo apain emang??" Nada bicara Raihan meninggi, membuat semua teman sekelas Kina yang menguping ikut kaget.
"Kemarin aku udah fotocopy, terus bukunya aku masukin tas. Waktu aku ambil bukunya kayak nyantol sesuatu, aku tarik paksa ternyata kebelah jadi dua. Tapi tenang aja kak aku bakalan beli yang baru dan sama persis!"
"Dasar bodoh, lo mau nyari kemana itu buku, buku itu mungkin gak bisa lo beli pakai kekayaan keluarga lo. Kalo lo mau beli harusnya lo gak usah fotocopy, blagu banget jadi cewek. Terus mana buku itu?"
"Di tas kak, hiks..hiks.." mata Kina mulai berair
"Minggu ini lo harus kembaliin itu buku kebentuk semula, gue gak mau tau caranya. Dan itu kesalahan lo jadi jangan nangis." Bisik Raihan di telinga Kina, yang membuat Kina bergidik.
.
Kesalahan Kina harus berurusan dengan kakak kelas yang terkenal killer di SMA Bakti Biru. Ia terpaksa berurusan dengan Raihan Bakti, cucu pemilik sekolah Bakti Biru.
.
Kina pov.
Buku ini harus digimanain nih. Bingung... bawa ke tukang jilid aja kali ya... . Bagus buku ini apa?unik buku ini apa?Aku mengambil ponselku di dekat lampu tidur,..
[Sains book, bakti] ketikku di kolom google penelusuran.[Sains Book Bakti, buku sains terkenal zaman 1980-an, buku ini diciptakan oleh Edwin Bakti, generasi ke-4 keluarga Bakti. Buku ini di terbitkan tahun 1977 dan hanya mencetak 20 copy dalam 4 bahasa, yang mana setiap bahasanya memiliki masing-masing 5 copy. Harga buku ini terbilang sangat mewah seperti isinya yang super lengkap, harga buku ini sekitar $45000. Fantastik. Buku ini adalah kunci kesuksesan sains SMA Bakti Biru. Kini buku itu hanya tersisa 2 di Indonesia.]
Aku terkejut dengan mataku yang membulat serta bibirku yang menganga. Aku tidak percaya harga buku tua itu dan rahasia buku tua itu.
Jantungku berdegup kencang, jika bukan karena rasa penasaranku akan bentuk buku yang asli, mungkin aku tidak akan berurusan dengan Raihan.
.
"Pak, bisa jadiin buku ini satu lagi gak, tapi gak boleh ubah bentuknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Hurt Me
Teen FictionJika saat itu aku tak bertemu denganmu, bagaimana aku bisa mengalami sakit yang teramat dalam ini? Jika aku tak pernah berurusan denganmu, bagaimana aku bisa mendapat hukuman dari Tuhan sekejam ini? Kau tahu?aku berharap kau tak pernah datang di dal...