Chapter 2

37 5 1
                                    

Mataku membelalak ketika melihat sosok yang ada di depan mataku, sial! Mengapa dia kesini?!

"Angelica, anakku kemarilah sayang, Ibu merindukanmu" ucapnya, dia melebarkan tangannya untuk memelukku tapi aku mundur satu langkah

"Jangan coba untuk mendekatiku lagi Pelacur! Pergi kau! Aku tak ingin melihat wajahmu lagi!" Ucapku menunjuknya

"Apa-apaan kau Angel?! Dia Ibumu perlakukan dia dengan baik, dimana sifat sopan santunmu?!" Ucap Niall menyentakku

Aku tergelak "Hah? Dia Ibuku? Kau bercanda? Apa dia bisa dipanggil Ibu jika dia lebih memilih menjadi istri seorang bajingan kaya daripada aku? Aku! Kau tidak pantas dipanggil Ibu! Dan kau Niall! Kau tidak tahu tentang hidupku, kau tidak tahu apa masalah ku, kau tidak tahu dan tak akan pernah tahu! Persetanan dengan kalian semua! Aku pergi!" Ucapku memutar badanku dan berjalan kearah pintu.

Tiba-tiba Niall menarik tanganku dan menamparku cukup keras. Sial.

"Itu masih tidak cukup Angelica!" Ucapnya menunjukku dan berjalan kearah pelacur itu.

Aku berjalan membuka pintu dan menutupnya cukup keras. Aku keluar dari rumah terkutuk itu dan mengambil ponselku dari saku celanaku dan menelepon Harry. Ya hanya dia yang bisa membantuku untuk saat ini

"Ya sayang? Ada apa?"

"Persetanan dengan semuanya. Diam kau! Bisa kau jemput aku?"

"Tentu, kau dimana?"

"Central Park West, kau dimana?"

"Aku dirumah temanku tidak jauh dari sana, aku akan segera kesana. Kau tunggu saja"

"Baiklah, cepat oke?"

"Tentu, sayang"

Aku mematikan sambungan teleponnya dan menunggunya. Jk. Mengapa pelacur itu disini? Apa dia baru mengingatku selama bertahun-tahun?

"Ang?" Ucap seseorang, dan saat aku menoleh . Oh, Harry.

"Maaf, apa kau sudah lama?"

"Belum, mengapa? Ada apa denganmu? Ayo masuk. Jangan berdiam saja, kau yang menyuruhku untuk menjemputmu tapi kau diam di tempat saja"

"Ya." Ucapku langsung masuk ke dalam mobilnya

"Hei, ada apa denganmu? Mengapa wajahmu seperti itu?" Ucapnya mengusap punggungku tapi aku menepisnya

"Jalankan mobilnya dan kita ke apartemenku" ucapku masih melihat ke arah depan

"Aku tidak akan menjalankannya jika kau tidak mau bercerita padaku" ucapnya tidak sama sekali menjalankan mobilnya

"Fuck! Aku akan mencari taksi atau bis" ucapku membuka pintu nya, namun Harry menutupnya lagi.

"Baiklah aku akan mengantarmu tapi setelah itu kau harus menceritakannya, oke?"

Aku menoleh kearahnya "Baiklah"

***

"Kau punya bir?"

"Tidak"

"Kau mau makan? Aku bisa memesannya"

"Tidak"

"Kau mau apa?"

"Tidak, aku tak ingin apa-apa"

"Kau harus menceritakannya padaku"

"Apa?"

"Masalahmu"

"Tapi aku tak berjanji"

"Oh sial. Ayolah Ang!"

"Aku tak punya masalah"

"Ayolah Ang!"

"Dua orang dari masa laluku datang"

"Oh, ya? Siapa mereka?"

"Dua orang itu yang meninggalkanku"

"Oh, aku sangat menyesal Ang."

"Tidak, aku hanya cerita padamu saja, bolehkan?"

"Tentu, jika kau tidak keberatan"

"Ibu? Kau disana?" Aku membuka pintu kamarnya dan aku melihat dia sedang berdua dikamar dengan laki-laki lain

"Pergilah anak sialan! Mengganggu saja!" Ucapnya

"Siapa dia? Aku tak mengenalnya"

"Kau tidak perlu tahu!" Ucapnya mendorongku keluar kamarnya hingga terjatuh

Dimana Ayah? Aku merindukanmu. Walaupun aku sering disiksa tapi aku tetap menyayanginya, aku membutuhkannya sekarang, aku ingin memeluknya, aku sangat rindu padanya

"Sayang, aku pergi aku akan membuatkan teh"

"Baiklah, dimana anak itu? Mengapa tak menyuruhnya saja?"

"Ya, kau benar aku akan menyuruhnya. Angelica!"

"Ya, Bu? Aku sedang mengerjakan tugas sekolah, bisa kau membantuku? Aku kesulitan"

Dia tergelak "Aku? Membantumu? Kau yang harusnya membantuku! Buatkan teh untuk kekasihku!"

"Kekasih? Kau mempunyai Ayah, Bu! Hei Tuan? Maaf mengganggumu tapi kau bisa pergi sekarang dan kau tidak boleh berhubungan lagi dengan Ibuku"

"Mengapa aku tak boleh? Apa masalahmu?" Ucap pria itu

"Karena Ibuku sudah mempunyai suami, apa kau mengerti?!" Gerutuku

"Sial. Kau membuatku marah!" Ucap pria itu mengepal kuat tangannya

"Jaga sikapmu! Angel! Aku memberikanmu nama itu karena aku ingin perilakumu baik. Tapi apa? Kau?" Ucapnya. Dan, satu tamparan mendarat dipipiku

Aku mengusap pipiku dan memandanginya "Mengapa kau menamparku?!" Ucapku berteriak

"Kau pantas mendapatkan itu!"

"Jk. Mengapa kau mempunyai anak seperti ini?"

"Aku juga tak mau mempunyai anak seperti dia!" Ucapnya seraya menunjukku

"Aku akan memberikanmu pilihan, kau pilih aku, anakmu. Atau dia yang hanya kekasihmu?" Ucapku gemetar

"Kau bertanya seperti itu? Jelas aku akan memilihnya! Dia tampan, kaya. Tidak seperti Ayahmu!"

"Baik, aku akan pergi meninggalkan kehidupanmu"

"Sudahlah Ang, jangan menangis"

"A-aku tak tahu siapa diriku sebenarnya, aku merasa seseorang telah mengendalikan diriku hingga sekarang, aku merindukan diriku yang dulu Harry, tapi aku tak bisa berubah, ini sangat rumit"

"Aku bisa membantumu"

"Tidak, kau tak bisa Harry. Ini benar-benar rumit. Hidupku sudah seperti ini tak ada yang bisa membantuku"

"Lihat aku Ang, kau bisa jika kau mau. Aku yakin, sangat yakin."

"Terima kasih Harry." Ucapku dan aku memeluknya.

Kapan terakhir kali aku memeluk seseorang? Aku butuh ini, aku butuh seseorang yang selalu ada untukku. Aku rindu hidupku seperti saat aku masih kecil

Harry mencium puncak kepalaku dan melepas pelukannya "Apa yang kau pikirkan?" Ucapnya mengusap rambutku

Aku melihat mata hijaunya "Aku merindukan masa kecilku" ucapku tersenyum

Don't forget leave comment and vote!::)

5 🌟 ++ for next chap;;)

-niallgirlfriend

Broken (N.H)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang