Sudah tugasku untuk melindungimu Sinb." Ucap Jungkook.
"Tapi aku tetap berterima kasih Jungkook."
"Baiklah, sama-sama."
oOo
Seperti yang Jungkook katakan kemarin malam, kini ia dan Sinb mendatangi sebuah toko gaun pernikahan. Terlihat di sana, Sinb sedang memilih gaun pernikahan yang cocok untuknya.
"Ini terlalu panjang. Dan yang ini terlalu eerr- sexy." Gugam Sinb mengomentari gaun-gaun yang ia lihat.
"Sinb! Kemarilah!" panggil Jungkook.
"Baik." Sahut Sinb, lalu menuju tempat Jungkook berada.
"Aku rasa ini cocok untukmu." Ucap Jungkook menunjuk gaun pernikahan yang indah berwarna putih, dengan hiasan bunga yang warnanya senada dengan warna gaun itu.
"Bisakah kau mencobanya?" tanya Jungkook kepada Sinb.
"Mencobanya? Untuk apa?" Sinb berbalik tanya.
Jungkook memutarkan kedua bola matanya dengan malas. "Supaya kita tahu, apakah gaun itu pas denganmu, atau tidak."
"Baiklah." Ucap Sinb.
Karyawan yang bekerja di toko gaun pernikahan itu pun memberikan gaun yang Jungkook pilih untuk Sinb coba. Dan Sinb pun mencoba gaun itu di kamar ganti.
Selang beberapa menit menunggu, akhirnya Sinb keluar dengan menggunakan gaun pernikahan yang Jungkook pilih.
"Bagaimana?" tanya Sinb.
Jungkook pun melihat ke arah Sinb, matanya pun sampai tidak berkedip. Jujur saja, ia terpesona dengan Sinb yang memakai gaun pilihannya.
"Hei! Jungkook, aku bertanya denganmu!" Sinb mendengus kesal karena Jungkook tidak menjawab pertanyaan Sinb.
Lamunan Jungkook bubar saat Sinb berbicara lebih keras, ia mengambil sikap seperti biasa. Acuh tak acuh.
"Cukup cocok denganmu."
"Huh? Cukup cocok? Baiklah aku akan mencari gaun yang lebih cocok denganku."
Dengan cepat Jungkook menghentikan langkah Sinb yang ingin mencari gaun yang cocok.
"Aku hanya becanda, gaun ini lebih cocok untukmu." Akhirnya Jungkook jujur.
"Aku tahu, aku hanya berpura-pura mencari gaun lain untuk menjebakmu." Ucap Sinb lalu masuk lagi ke kamar ganti.
"Apa?! Hei, Min Sinb! Kau begitu menyebal,'kan!" ucap Jungkook kesal.
"Kau lebih menyebal,'kan Tuan Jeon." ucap Sinb dari dalam kamar ganti.
Jungkook dan Sinb terus berdebat, sehingga mereka tidak sadar. Kalau para pengunjung dan para karyawan yang ada di toko itu menertawai mereka.
"Dasar Tuan Jeon, kau begitu menyebal,'kan!" ucap Sinb yang baru saja keluar dari kamar ganti.
"Dengar Nona Min! Kau yang menyebal,'kan! Kau saja yang tidak mau mengakuinya!" Jungkook tidak ingin kalah debat dengan Sinb.
"Sudah-sudah! Aku akan ke kasir untuk membayar gaun ini!" ucap Sinb menyelesaikan perdebatannya dengan Jungkook. Lalu menuju kasir untuk membayar gaun pernikahan itu.
"Itu lebih baik, dibanding,'kan aku harus berdebat denganmu sekarang."
Sinb hanya memutarkan kedua bola matanya dengan malas, dan membayar gaun itu. Setelah itu mereka pulang.
***
Malam hari ini Sinb sedang duduk di balkon kamarnya. Ia menatap bintang-bintang di langit yang gelap.
"Apa yang terjadi, jika aku dan Jungkook sudah menikah? Tinggal dalam satu rumah, tidur dalam satu kamar dan ranjang. Oh! Tuhan, kenapa harus Jungkook? Dia begitu menyebal,'kan. Bisa saja seharian penuh aku berdebat dengan dia, dan aku akan pusing mendengar,'kan debatannya yang tidak mau kalah dariku. Oh Tuhan~" Sinb mengeluh lagi.
Sinb melihat kalender di ponselnya, ia melihat kalender untuk melihat tanggal pernikahannya dengan Jungkook.
"3 minggu lagi, tak terasa waktu begitu cepat berlalu." Gugam Sinb.
'Drrtttt... Drrrrttt..'
Ponsel Sinb bergetar.
'1 new messege'
Sinb langsung membuka pesan itu.
'From : Jungkook
Sinb, besok ada waktu?'
Sinb yang membaca pesan itu menaikkann sebelah alisnya. Lantas ia tidak mengerti kenapa Jungkook bertanya seperti itu.
'To : Jungkook
Ada, memangnya kenapa?'
Sinb pun mengirim balasan pesan itu, dan tidak ada 3 menit Jungkook sudah membalas pesan itu. Sinb bingung dengan sikap Jungkook saat ini, biasanya jika Jungkook mengirimnya pesan, dia pasti juga lama membalas pesan itu.
'From : Jungkook
Besok siang aku ingin mengajakmu makan siang. Kau mau?'
'To : Jungkook
Baiklah, aku mau. Jam berapa?'
'From : Jungkook
Jam 12 siang, aku akan menjemputmu di rumah.'
'To : Jungkook
Oke.'
Sinb pun memasukki kamarnya dan menutup pintu akses balkon kamarnya. Setelah itu ia menaruh ponselnya di meja belajarnya.
"Tidak biasanya dia mengajakku makan siang bersama, ada apa dengannya?" tanya Sinb pada dirinyaa sendiri.
"Ah, sudahlah. Mungkin dia habis terbentur tembok." Ucap Sinb, lalu segera membaringkan tubuhnya di tempat tidur untuk masuk ke dalam alam mimpi.
~~~
Malam ini Jungkook sedang mondar-mandir tidak karuan di kamarnya.
"Bagaimana aku mengatakannya?" tanya Jungkook pada dirinya sendiri.
"Aku mencintaimu Sinb-, ahh tidak! Tidak! Itu terlalu konyol bagiku." Ucap Jungkook sambil memikirkan cara untuk menyatakan perasaannya kepada Sinb.
"Aku mencintaimu sejak lama Sinb-, tidak! Itu aneh." Ucap Jungkook.
Lantas Jungkook bingung, bagaimana caranya untuk menyatakan perasaannya kepada Sinb. Ia pun berpikir bagaimana caranya ia mengungkapkan perasaannya kepada Sinb.
"Ah! Aku tahu!" ucap Jungkook sambil tersenyum lebar
.
.
.
TBC
Maaf ya baru segini doang lanjutannya, abis UN sih.
Ditambah lagi, belum ada inspirasi buat ngelanjutinnya. Tapi author janji bakal segera publish secepatnya kalo udah panjang lanjutannya.
Jangan lupa vommentnya ya~
KAMU SEDANG MEMBACA
[LANJUTAN] Bad Boy & Bad Girl [SLOW UPDATE]
FanfictionIni adalah lanjutan ff dari Bad Boy & Bad Girl yang berasal dari acc @SinKookFanfiction_ Karena acc tersebut lupa passwordnya, jadi saya melanjutkannya di acc ini. Acc ini bukan khusus ff sinkook, tetapi ff yang lainnya juga. Karena acc ini bukan ha...