Jimin bukan malaikat, dia hanya pemuda biasa.Dia tidak membawa tongkat ajaib dan tidak memiliki sayap dipunggungnya untuk terbang.
Jimin bukan malaikat, dia hanya pemuda biasa.
Dia tidak bersinar saat malam hari dan tidak dapat mengabulkan semua permintaan Yoongi semudah menjentikkan jari.
Namun dengan seluruh hidupnya, dia ingin membuat Yoongi bahagia.
ㅡ
It's BTS Fanfiction!
Cast :
Park Jimin - Min Yoongi
With another cast
Warning :
YAOI | Typo(s) | OOC
ㅡ
Jimin tahu Yoongi tidak baik-baik saja sejak ia tiba beberapa menit yang lalu, dia tidak pernah datang ke apartemen Jimin selarut ini dengan kondisi yang berantakan. Yoongi bau alkohol, sudut bibir pemuda manis itu koyak dan pelipisnya memar, Jimin tahu pasti telah terjadi sesuatu.
Yoongi terhuyung meraih bantal besar yang ada didekatnya kemudian menenggelamkan kepalanya di sofa dan mulai terisak lirih "Dosa apa aku memiliki kakak sialan!"
Bohong kalau Jimin tidak kaget dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Tapi melihat keadaan Yoongi yang begitu kacau, ia menahan rentetan pertanyaan yang ada di ujung lidahnya. Jimin lebih memilih untuk diam, mendekati Yoongi dan duduk disampingnya.
"Dia... dia ingin menjual rumah peninggalan ayah dan ibu untuk modal judinya. Dia tidak pernah berubah Jim, aku..aku—" Yoongi memukul dadanya yang terasa sesak seperti dihimpit antara dua batu besar dan tangisnya pun pecah.
Jimin tidak sanggup melihat manik indah favoritnya itu dipenuhi air mata dan kesedihan, Ia pun menarik Yoongi kedalam dekapannya. Dia berani bersumpah demi apapun, tidak akan membuat Yoongi meneteskan airmatanya lagi mulai detik ini.
"Tinggallah disini bersamaku, kau tidak sendiri hyung—" Yoongi kembali terisak di pelukan Jimin. Bersama pemuda ini, Yoongi nyaman dan merasa dicintai. Ia merasa mendapat perlindungan yang selama ini dicarinya.
Yoongi sudah yatim piatu sejak berumur 5 tahun, ayah dan ibunya tewas dalam sebuah kecelakaan tragis. Dan sialnya ia harus terjebak untuk tinggal bersama kakak biadab yang ketagihan berjudi serta kerap berlaku kasar padanya jika sudah kehabisan uang. Kakaknya bahkan tega menjual satu ginjal Yoongi, demi melunasi hutangnya pada renternir beberapa tahun lalu. Jangan tanya bagaimana, karena dengan semua akal licik yang dimiliki kakaknya itu semua bisa saja terjadi.
"—Aku disini, aku janji akan selalu menemanimu. Semua akan baik-baik saja" tidak ada sahutan, hanya dengkuran halus dari bibir Yoongi yang terdengar. Yoongi sudah terlalu lelah hari ini hingga ia terpejam dan menyerah pada rasa kantuknya, namun ucapan yang Jimin janjikan tadi akan selalu ia ingat seumur hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not an Angel
Teen FictionJimin bukan malaikat, dia hanya pemuda biasa. Dia tidak bersinar saat malam hari dan tidak dapat mengabulkan semua permintaan Yoongi semudah menjentikkan jari. Namun dengan seluruh hidupnya, dia ingin membuat Yoongi bahagia.