Dia disini. Berdiri dengan sebuket bunga lily kesukaanku. Lelaki yang menyita perhatianku akhir-akhir ini. Dia mengatakan hal yang paling ditunggu wanita manapun saat menjalin hubungan. Apakah aku salah mendengar? Kami baru saja bertemu dua kali setelah delapan belas tahun terpisah. Aku ingat sempat menyukainya dulu. Dan itu berlalu begitu saja. Dia menghilang entah kemana. Diriku yang masih kecil tidak ambil pusing tentang hal itu. Lalu kami bertemu lagi, tepatnya dia yang menemuiku karena kebetulan dia adalah pelanggan toko bungaku ini. Pertemuan selanjutnya yang membuat aku kembali jatuh cinta padanya.
"Menikahlah denganku, Sophie. Apa kau mendengarku?" ulangnya. Dia terlihat gugup sambil membenarkan letak kacamatanya.
"Aku-"
"Kau disini?" suara seseorang (menolong) memotong ucapanku yang hendak menjawab pertanyaan Alex.
"Cath? Sedang apa kau di sini?" Alex menoleh ke arah adikku yang membuat aku ingin tahu bagaimana mereka bisa mengenal satu sama lain.
"Ini rumahku, kau?" jawab Cath dengan sorot mata yang tidak aku ketahui apa artinya.
"Kalian sudah mengenal satu sama lain?" tanyaku ingin tahu. Cath hanya menjawab dengan gerakan alis ke atas. Aku menunggu jawaban Alex.
"Ya, bahkan kami cukup dekat. Tapi aku tidak tahu kakaknya adalah kau," jawab Alex sambil melirik Cath, "dia sudah ku anggap sebagai adikku sendiri," lanjutnya sambil tersenyum lebar.
"Apa? Kau hanya menganggapku adik?" jawab Cath sambil berlalu ke lantai atas rumah kami.
Aku menatap Alex bingung. Alex hanya tersenyum.
"Menurutku begitu," jawabnya sambil maju perlahan. "Apakah kau mau menerimaku?"
Aku diam.
"Ku ulangi.."
"Sophie Maretha, apakah kau mau menikah denganku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling
Romance"Menikahlah denganku. Aku rasa aku mencintaimu. Sejak dulu." Alex Stevanno meminta Sophie Maretha agar menikahinya di pertemuan ke tiga mereka setelah belasan tahun tak bertemu. Takdirlah yang mempertemukan mereka kembali. Apa yang harus aku kataka...