Saat jam pelajaran ke dua, pelajaran IPS. Gurunya tidak masuk. Dengan kata lain, kelasku dapat jam kosong. Jam kosong artinya surga dunia sementara bagi siswa sekolahan sepertiku. Kukira, kelasku akan menjadi ricuh bak pasar obral seperti yang terjadi pada kelasku sebelumnya waktu kelas 7. Tapi ternyata sebaliknya. Kelasku sepi sekali. Saking sepinya, kamu mungkin bisa mendengar detak jantungmu dengan jelas. Ya aku tahu, itu tidak benar. Kecuali jika jantungmu berada di telinga. Hahaha.. Tapi sungguh, kelas ini benar-benar membosankan. Hanya ada satu dua orang yang berbincang ntah membahas apa. Dan mereka berbicara dengan nada yang hampir tidak bisa ku dengar. Apakah disini jika ingin bicara harus berbisik? Kurasa tidak. Tapi itu yang terjadi. Sebagiannya lagi membaca buku dan sibuk memainkan ponsel mereka masing-masing. Aku juga tidak berbicara dengan teman sebangku ku. Ntah kenapa.
🍃🍃🍃
Aku mengeluarkan ponselku dari dalam tas. Daripada bengong dan tidak ada kerjaan, aku mencoba mengirim pesan singkat lewat BBM pada kak Randy.
Eva : "Kelasku sepi.. ngga seru. Gimana kelas kakak?"
Aku memanggilnya kakak karna dia beda satu angkatan denganku. Dia kelas 9. Dan dia itu.. emm.. kamu tahu maksudku? Kita lebih dari sekedar teman atau sahabat. Ku rasa kamu tahu hubungan kita ini apa. Kuharap dia juga mendapat jam kosong agar bisa membalas pesanku. Dan ternyata.. 'bing' ponselku berbunyi memecahkan keheningah didalam kelas. Ada pesan masuk dari Randy, dia membalas pesanku.
Randy : "Sepi banget. Ngga betah. Cowonya ngga seru banget nih."
Ahh ternyata juga sama dengan kelasku. Ku pikir hanya kelasku yang sepi bak kuburan dimalam jum'at.
Baru saja aku akan membalas pesan dari kak Randy. Tiba-tiba ada guru yang masuk begitu saja kedalam kelasku. Tidak ada angin hujan atau badai, guru itu langsung masuk dengan langkah yang terburu-buru. Sontak saja aku dan yang lain langsung kaget dan langsung memasukan ponsel ke dalam tas.
🍃🍃🍃
Bel sekolah berbunyi menandakan waktunya pulang. Aku langsung menuju kelas sahabatku, Mela. Kelas VIII-3. Aku selalu pulang bareng dengannya. Saat dalam perjalanan pulang, aku dan Mela bertukar banyak cerita tentang hari ini. Ternyata dia bilang kelasnya juga sangat sepi dan tidak asik. Sekarang kupikir semua kelas seperti itu. Mungkin karna masih baru seminggu memulai ajaran baru dengan kelas yang isinya orang berbeda dari kelas sebelumnya. Masih malu-malu untuk kenalan atau menunjukan kegilaan mereka. Tapi kenapa sih tidak sok akrab saja iya kan? Seperti aku yang dikenal tidak punya malu dan lebih sering memalukan. Kurasa itu tidak masalah. Aku baru pertama masuk saja sudah sok kenal dan sok akrab. Tapi mareka malah tidak menanggapiku. Apa aku seram atau memang memalukan? Ntahlah.
Aku dan Mela berpisah di pertigaan karna rumah kami beda arah. Ketika aku berjalan sendirian, tiba-tiba ada anak sekolah yang menyapaku. Dia satu sekolah denganku, kelas 8. Aku menyapa dan tersenyum balik kepadanya. Tapi jujur, aku tidak kenal siapa dia. Sepanjang jalan, aku memikirkan siapa dia. Aku aku tidak tahu. Dia pasti mengenalku. Tapi kenapa aku bisa tidak kenal ya? Apakah aku terkenal di sekolah? Haha kurasa tidak juga. Daripada bingung sendiri dan tidak bisa tidur dengan tenang, aku berhenti memikirkan hal itu.
Aku sampai dirumah. Istana yang tidak megah tapi nyaman bagiku. Aku meletakan tas di dekat meja belajar lalu merebahkan diri dikasur. Kupejamkan mata dan... aku merasa lapar. Aku bergegas mengganti baju dan pergi ke kamar mandi. Lalu berjalan kedapur untu menjemput makanan lezat buatan ibuku tercinta.
Setelah selesai mengisi tangki makanan dalam perut, aku membawa ponselku ke kamar dan pergi main. Aku pergi ke rumah saudara perempuanku yang jaraknya tak jauh dari rumah. Hanya terhalang beberapa rumah dan kebun.
Aku menghabiskan waktu siangku untuk berbincang bersama saudara perempuanku, Santi. Aku menceritakan suasana kelas baruku. Sama seperti yang aku ceritakan kepada Mela.
🍃🍃🍃
Malam harinya, aku tidur lebih awal karna merasa sangat lelah dan tidak ada PR. Ntah kenapa aku bisa sangat lelah seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life
RandomIni kisahku. Sedikit rumit tapi penuh warna. Banyak lika liku kehidupan, yang membuat aku tahu apa arti dari hidupku yang sesungguhnya. Ingin tahu seperti apa kisah ku? Ayo baca dan ikuti terus ceritaku!