PART 1

458 22 10
                                    

Tiga hari setelah kepulangan Rikuo dari half-village dan pasca pertarungan dengan Seimei..

Seorang gadis berambut hitam panjang dan berpakaian serba putih berlari menyusuri koridor rumah besar Nura-clan. Gadis itu berhenti begitu ia melihat seorang remaja berambut coklat tua dengan seragam sekolah lengkap yang berdiri tak jauh di depannnya.

"Rikuo-sama!" seru gadis itu memanggil orang dihadapannya itu hingga ia menoleh,

"Oh, Tsurara! Ada apa?" jawabnya.

"Apa benar kalau kau akan sekolah hari ini?"

"Tentu saja! Aku sudah cukup lama meliburkan diri. Ah.. aku benar-benar ketinggalan pelajaran.." keluh Rikuo selagi memakai sepatu.

"Apa kau serius?!"

Rikuo terlihat kebingungan selama sesaat, tapi kemudian ekspresinya menunjukkan bahwa ia tahu apa yang dimaksud oleh lawan bicaranya, dan menjawab, "Ohh.. tenang saja..! Jika kau membicarakan tentang tugasku sebagai sendaime, aku sudah mengurus semuanya semalam. Jadi, aku bisa pergi bersekolah hari ini, dan jika terjadi sesuatu, aku akan segera datang. Jangan khawatir~"

".. Bukan itu yang kumaksud.. Bagaimana jika.. manusia-manusia itu.." Tsurara terdiam sejenak, kemudian kembali berbicara, ".. Bagaimana jika mereka melakukan sesuatu padamu? Mereka semua sudah mengetahui identitasmu.."

Rikuo yang sudah selesai memakai sepatunya dan kini berdiri berhadapan dengan tsurara, mendadak tertawa.

"Ke.. kenapa?" tanya Tsurara gugup.

Rikuo menghentikan tawanya dan menggantinya dengan senyuman manis, "Aku sangat senang karena kau mengkhawatirkan aku, tsurara. Tapi aku akan baik-baik saja. Aku tidak pernah sendirian. Aku selalu memiliki teman di sekitarku. Jadi.. jika sesuatu terjadi, aku pasti akan mampu mengatasinya."

Tsurara terlihat puas dengan jawaban itu lalu tersenyum ceria. Ia begitu senang melihat tuannya sudah sembuh dan kembali berada di sisinya lagi.

"Apa kau mau ikut?" tawar Rikuo.

Tsurara mengangguk, "Aku akan menyusul!"

"Baiklah~ Sampai jumpa di sekolah, Tsurara~!"

Rikuo keluar dari gerbang rumah besarnya dengan diikuti tatapan-tatapan gembira dari para anggota Nura-clan yang melihat tuannya berlari dengan ceria menuju ke sekolah.

Rumah utama dipenuhi kebahagiaan. Sejak kematian Seimei dan kemenangan besar hyakki yakko dari nura-clan, hal-hal baik terus terjadi. Penambahan anggota, perluasan wilayah, meningkatnya jumlah sekutu, dan hal-hal lainnya yang dihasilkan oleh sang sendaime. Kekuasaan Nura-clan kembali menyebar ke banyak bagian di Jepang bersamaan dengan nama pemimpinnya yang diagungkan.

0000000

Sementara itu di dalam kelas, 4 orang siswa anggota perkumpulan detektif supranatural Kiyojuuji sedang berkumpul di sebuah meja dan berbincang-bincang.

"Nura-kun sudah sembuh ya?" tanya Maki di sela-sela perbincangannya, meski ia sudah tahu dengan jawabannya.

Semuanya terdiam sampai Kana bergumam cukup keras hingga bisa didengar yang lainnya, ".. Apakah Rikuo-kun akan sekolah hari ini..?"

"Tentu saja! Dia pasti datang! Mungkin tidak hari ini.. Tapi dia akan datang!" seru Kiyotsugu yakin.

Natsumi menanggapi, "Benar juga! Dia pasti akan datang tiba-tiba seperti sebelumnya dan mengagetkan kita semua!"

".. Aku sangat ingin Rikuo-kun datang." Kana kembali bergumam cukup keras yang dibalas dengan anggukan setuju dari yang lainnya.

"Tapi.. bel sekolah sebentar lagi berbunyi. Sepertinya dia akan datang besok." ujar Shima yang diikuti oleh suara bel beberapa detik kemudian.

Nurarihyon no mago fanfiction : After WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang