Rain pov
Disini di ruangan serba putih dengan bau obat obatan yang menyengat di hidung
Mama tidak pernah datang saat aku sakit,,aku tau karena mama sangat membenciku karena aku yang penyakitan membuat mama lebih menyayangi kakak ku...aku tidak tau bagaimana rasa nya di cintai dan di sayangi
Orang tua terutama mama"Tuhan aku ingin istirahat sebentar aja,,,tapi sebelum itu izinkan aku melihat senyumannya untuk kalinya" bathin ku
"Kay lo mau kan tolong ini mungkin yang terakhir kalinya gue minta tolong sama lo"ucap ku kelu
"Nggak ini bukan jadi yang terakhir kalinya lo minta tolong sama gue" ucap kayla
"Kalau gitu tolong gue ya kay,,,karena lo satu satunya setelah mama lo yang gue sayang" kata gue dengan suara serak
"Janji lo bertahan demi gue dan mama" kata kayla dengan menatap intens mata gue
"Janji" mantap gue
" oke gue akan seret rian kesini dengan segenap jiwa gue demi sahabat gue yang udah gue anggap saudara sendiri"kata kayla
Ceklek
Mereka sama sama melihat ke arah pintu dimana ada beberapa orang bersiri dengan wajah angkuhnya...tak lama datang seorang wanita separuh baya yang masih kelihatan cantik" sayang gimana keadaan kamu udah mendingan maaf ya mama baru bisa jenguk soalnya papa kamu ada rapat dulu" kata mama kayla
"Iya ma ara minta maaf udah bikin mama sama panik" kata rain
"Kamu kan juga anak mama,,kalian anak mama bagaimanapun keadaan kalian berdua" kata mama kayla
" mama peluk" kata kayla
mamanya langsung memeluk gue dan kayla"Kalian anak mama"
"Kamu ini kenapa selalu ngerepotin kami hah??" Kata wanita angkuh
"Dasar anak tidak tau di untung sudah untung kamu kami besarkan" kata wanita itu lagi
"Kalau kalian repot ngapain kalian kesini?" Tanya gue dingin
" kamu memang nggak tau diri sudah berpenyakitan malah ngelawan lagi" kata pria paruh baya"Untung temen temen gue nggak tau gue punya adek berpenyakitan kalau mereka tau mau di tarok dimana muka gue" kata kakak nya rain
"Oh sama saya juga beruntung temen temen saya tidak tau kalau kalian keluarga saya" jawab gue dengan tenang
"Kamu benar benar bukan keluarga kami" kata pria paruh baya itu
"Maaf sebelum itu memangnya sejak kapan anda menganggap saya keluarga anda" kata gue dingin
"Lebih baik kami pergi dari sini dari pada tertular penyakit anda" kata lelaki muda itu sinis
"Oh itu akan lebih baik" kata gue dingin mereka pun pergi tapi tidak benar benar pergi mereka diam diam mendengar perkataan rain,,kayla dan mamanya
"Tertular sejak kapan penyakit kanker menular" tanya mama kayla heran
"Ara bilang sama mereka kalau ara sakit AIDS"kata rain"Jadi mereka nggak tau kamu punya penyakit kanker otak ra" tanya mama kayla
"Hehehe nggak ma" sambil cengengesan
"Oh gitu yaudah kamu mau makan nggak"tanya mama kayla
"Tapi suapin ya ma,,kay lo ikut makan nggak"tanya gue pada kayla yang dari tadi diam
" mau lah gue dari nahn laper cuyyy,,,tapi sesendok berdua ya" kata kayla cengengesan" lo nggak takut" kata rain
"Takut ketularan,,,sorry ngga ada takut di kamus gue" ucapnya penun keyakinan
Setelah selesai menyuapi rain dan kayla mamanya pun pamit pulang
"Kay sekarang lo jemput rian sebelum terlambat" kata gue lirih
"Ok ok lo harus sabar ok" kata kayla yang ku angguki
Selang beberapa lama datang rian bersama kayla
"Kay tolong tinggalin gue sama rian ya" pinta gue yang di angguki oleh kayla
"Rian ini terakhir kalinya gue ngomong sama lo,,,dimana ini juga kali terakhirnya gue lihqt wajah lo,,,mata tajam lo,,perasaan mungkin akan berubah seiring waktu tak terkecuali perasaan lo ke gue,,,maaf kalau dulu gue pernah nyakitin elo sehingga membuat lo berubah termasuk perasaan lo ,,,untuk itu izinin gue lihat wajah lo yang di tenggeri senyum manis,,,setelah ini gue ngga akan nganggu lo lagi" kata gue yang hanya sia tatap dalam diam
" tolong panggilin kayla ya yan"
"Kay di panggil rain" yang di panggil hanya menatap tajam rian
"Tolong fotoin gue sama rian ya pake hp nya rian trus kirim ke gue ya"pinta rain pada kayla
"Siniin hp lo" pinta kayla
Rain dan rian tersenyum ke arah kamera"Nih udah gue kirim sekalian "ucap kayla
"Kalau gitu gue pulang duluya rain" kata rain dan langaung pulang tak berapa lama rian pergi rain pun jatuh pingsan dan hidungnya mimisan
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamat Tinggal
Teen FictionBagaimana jadinya orang yang kita cintai lebih memilih mencintai orang lain dari pada hubungan kita yang sudah berlangsung lama