The same day

9 1 0
                                    


"Heli, bawakan Tuan Masson susu coklat hangat!."  Perintah kepala pelayan- Pak Ramn padaku.

"Baik." Jawabku melangkah kedapur menyiapkan susu coklat untuk Tn. Masson atau tepatnya putra majikanku . Hm iya aku memang seorang pelayan dirumah besar ini lebih tepat diibaratkan sebagai istana. Bagaimana tidak? Bangunan megah berlantai 4 ini sungguh menganggumkan. Ruangannya berkilau elegan bercat warna putih perak. Setitik debu pun tak ada disini. Benar- benar layak disebut istana. Disini ada sekitar 26 pelayan yg bekerja.Dan aku adalah pelayan baru , hari ini adalah hari ke-3 ku menjalankan tugas sebagai pelayan. Bekerja untuk Ny. Imelda Fraxy dan Tn. Dorsen Fraxy yg ramah dan baik.

(Tok..tok..) "Tn. Masson ini minuman pesanan anda." Ujarku ramah dan menaruh gelas susu cokelat itu di meja dekat Tn. Masson. Dan mundur berlalu. Namun pria itu lagi lagi tak bergeming sedikitpun. Dia hanya fokus mengetik didepan layar laptopnya itu. Ya aku tau ia memang sangat pendiam mulai dari sikapnya dan omongan dari pelayan lain.Tn.Masson sangat bersikap dingin pada setiap orang dirumah ini termasuk ayah dan ibunya. Ku akui Tn. Masson sangatlah tampan dan gagah. Ku tafsir umurnya tidak jauh beda dari umurku. Sekitar umur 20 th mungkin?. yaa.. aku kan masih lajang dan baru berusia 19 th. Aku bekerja disini karena aku butuh uang tambahan untuk membiayai sekolah adikku.

"Hei pelayan." Suara Tn. Masson memanggilku mungkin? Karena hanya ada aku disini.

"Siap Tuan?." Aku pun mendekat kearahnya.

"Yang aku pesan minuman dingin , kenapa yang kau berikan hangat?." Ulasnya dengan nada dingin sambil menaruh gelas minuman ke loyang yang kubawa.

"Tapi tadi kepala pelayan bilang bah-"

"Aku tidak mau alasan. Aku mau minuman dingin."

"Baik Tuan."

Aku akhirnya kembali menyiapkan susu cokelat untuk Tn. Masson yang dingin itu. Dengan cepat aku kembali ke ruangan Tn. Masson.

"Ini minumannya tuan." Lah? Kenapa tidak ada orangnya? Tidak ada Tn. Masson . Ahh Mungkin dia sedang mandi. aku menaruh minumannya disamping meja kerjanya. Namun saat aku beranjak entah kenapa seperti ada benda yg ku senggol.

"Astaga!." Pekikku karena minuman yg aku taruh 5 detik yg lalu tumpah diatas meja kerja Tn. Masson tepatnya diatas foto-foto apalah aku tidak tau. Aku mencoba menyelamatkan beberapa foto yg belum terkena tumpahan.

"Hei apa yg kau lakukan?." Astaga suara itu terdengar dari arah belakang. Dan suara langkah kaki mulai mendekat. Oh tuhan tolong aku.

"Apa yang ter- hah foto ku.! Apa yg kau lakukan bodoh!." Bentak Tn. Masson kepadaku ketika melihat foto - foto yg diatas mejanya terkena tumpahan susu cokelat yang nyaris membuat jantungku copot.

"Maaf tuan, saya tidak sengaja." Ujarku menundukan kepala takut akan kemarahan Tn. Masson yg dingin ini.

"Maaf? Maaf saja tidak cukup." kata itu terdengar menakutkan. Apa aku akan dipecat?

"Maaf tuan,sekali lagi maaf." Kali ini aku menatap matanya dan mencakupkan kedua tanganku seraya memohon.

Pria itu tidak menjawab ucapanku. Dia hanya melangkah pelan mendekati ku. Haduh apa dia akan memukulku? Tuhan kenapa ini harus terjadi.
Tn. Masson menghentikan langkahnya , jarak kami hanya 1 langkah. Dia mengangkat tangannya. Apa dia akan menamparku?!. Spontan saja aku menutup mata. Lalu menghitung mundur bahwa tangannya itu akan menampar wajahku ini.
"Tiga.. dua.. sat-"
Ini bukan tamparan. Sesuatu yg kenyal dan basah menimpa bibirku.
Ku buka mataku . Astaga Tn. Masson melumat bibirku.

Aku langsung mendorong tubuh kekar pria ini yg membuatnya melepaskan ciuman dibibirku dan mundur beberapa langkah.

"Dasar brengsek!." Ucapku kemudian dengan cepat berlalu meninggalkan ruangan itu. Mengusap bibirku yg terasa basah. Iikhh menjijikan.
Marah , sedih berkalut dalam jiwaku.
Walau aku hanya pelayannya , aku juga punya harga diri.
Tak ku sangka ia bisa berbuat seperti itu.
Tn. Masson yg tampan, gagah, serta berwibawa bisa-bisanya ia menciumiku. Itu seperti penghinaan bagiku. Mungkin aku akan dipecat dari rumah ini. Ahh masa bodoh!. Harga diriku lebih penting.

Masson Handry Fraxy POV.

Dia meninggalkanku? Astaga kenapa gadis itu menolak ciuman dari pria tampan sepertiku?, ini aneh. Padahal pelayan gadis yang lain mengharapkan ciuman dari Masson Handry Fraxy yang tampan dan menggoda ini.

Hm mungkin ia hanya sok jual mahal. Nanti juga akan merengek minta dipuaskan oleh ku.

"Pelayan!." Seruku dari dalam kamar. Dan dengan hitungan detik , seorang pelayan gadis datang ke kamarku, tentunya bukan pelayan yg judes tadi. Jangan heran, aku ini seperti pangeran disini.memiliki sejuta pelayan.

"Siap Tuan." Suara nya begitu .

"Aku akan mandi, aku ingin airnya beraroma cokelat."

"Baik tuan."  pelayan itu mengedipkan sebelah matanya lalu melangkah dengan bokong yang gemulai menuju kamar mandiku.

Pelayan ini sepertinya menggodaku. Hm..Sebaiknya aku berolahraga sebentar bersama pelayan ini.
Mungkin kalian tau (tersenyum devil).

----------

Maaf kalau membosankan karya-karya ku.

5 vote to next??
@casandrasslie_

Ice Or Nice?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang