Whuutt?!

256 16 4
                                    

"Aduh gue dimana ni?" ucap lirih rayna

"Lo di uks, tadi lo pingsan" ucap salah seorang anggota uks

Rayna beranjak dari baringnya "terus kok gue bisa disini?" ucap rayna sembari mengusap bagian belakang kepalanya

"Tadi ada yang bawa lo kesini" ucapnya sambil membereskan kotak obat

"Si..siapa? Orangnya mana?"

"Dia lagi diruangan bu siregar"

Daniel

"Oh gitu, hem yaudah deh gue balik kelas ya"

"Tapi kan lo masih sakit"

"Udah nggak kok, makasih ya"

"Iya sama-sama"

Rayna melangkah keluar dari pintu uks menuju kelasnya. Ia berjalan dengan gontai tapi pasti. "Kalo bukan karena manggil tu anak, nggak bakalan gue kayak gini" ucap rayna.

Kringg.. Kringg..

Pas bel langsung berbunyi, dan rayna sudah menginjakkan kakinya ke lantai kelas.

"Raynaaaaaa.. Lo kenapa tadi?" pekik rena "iya ray lo kenapa tadi? Pada heboh tau satu sekolah gara-gara lo" sambung olive

"Apaan sih lebay ah teriak-teriak. Gue gak papa kok"

"Tapi kok bisa sih lo kayak gini, bahkan digendong loh tadi sama daniel"

"Ya karena tu anak. Gara-gara dia keasyikan main gue jadi kena batunya. Tu lo liat deh pelipis gue, luka" ucap lirih rayna sambil menyentuh pelipis yang diperban

"Ah gak penting, tapi cerita dong gimana rasanya di gendong sama daniel?" ucap rena "iya ray apa rasanya? Lo gak tau kan cewek-cewek ngegiring lo sampe uks. Kayaknya mereka gak terima deh lo digendong sama daniel" lanjut olive "oh ya ray tadi itu muka daniel pucat banget kayaknya dia ngerasa bersalah deh. Padahal mah bukan dia pelakunya" sambung rena

"Ih berisik ah" ujar rayna dengan lantang.

Rayna pergi keluar kelas untuk menghindari serbuan pertanyaan dari teman-temannya. Ia berjalan menuju koridor disebelah kanan kelasnya. Ia menuju toilet untuk segera mencuci wajahnya. Tetapi langkahnya terhenti setelah melihat cowok yang berdiri di pojokan koridor. Setelah mereka menatap secara bersamaan, cowok itu tersadar dan langsung menghampiri rayna. Langkahnya semakin dekat.

"Hai?" sapanya

"Kenapa?"

"Nih ambil" ujarnya sambil menyodorkan sebuah handphone

Handphone gue?!! Matanya terbelalak melihat handphone yang sama persis dengan miliknya. Ia memeriksa saku bajunya dan tersadar bahwa ponselnya sudah tidak berada di tempat semula.

"Loh kok bisa di lo? Tapi kok gue baru nyadar ya?" ucap rayna dengan kikuk

"Ya gimana lo mau sadar tadi kan lo pingsan di depan gue, terus pas gue mau ngembaliin ponsel ini ke lo eh ternyata lo udah gak ada disana"

"Iya gue udah balik ke kelas. Btw thanks ya"

"Eh nggak deng, gue yang makasih sama lo karena udah gak marah karena kejadian tadi"

Rayna hanya mengangguk perlahan.

"Hem, untuk nebus kesalahan gue tadi. Mau gak baliknya bareng gue, terus kita makan siang bareng"

Mata rayna membesar. "E.. Lo ngajak gue?"

"Iya gue ngajak lo, gue gak ngapa-ngapain lo kok lagipula lo bukan selera gue" ucapnya dengan sedikit penekanan pada kata selera

RAINBOW AFTER THE RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang