syifa

Lelah. Satu kata yang aku rasakan sekarang ini. Hari pertama mos masuk SMA ini lebih sulit dari apa yang aku bayangkan.

"Syif?" Panggil mama. Aku pun menoleh ke arah mama.

"Iya, ma" Aku membalas panggilan mama kemudian senyum ke arahnya.

"Bagaimana hari ini? Kamu capek banget ya?" Ucap mama. Ah, mama ini perhatiannya kebangetan.

"Capek banget, ma. Tapi seru juga sih" jawabku.

"Kamu udah punya temen?"

"Kalau temen pasti banyak, ma. Tapi yang akrab, hanya satu orang. Hehe" mama tertawa mendengar penjelasanku.

"Kamu ini. Ohiya, udah ada yang kepincut gak?" Hah? Pertanyaan macam apa ini?

"Nggak lah, ma. Baru satu hari juga. Aku juga gak pernah dengar ada cowok di sekolah yang bilang suka sama aku"

"Bagus dong kalau gitu" aku mengkerutkan dahiku. Apa maksud perkataan mama?

"Jadi, mama masih bisa dong jodohin kamu sama anak temen mama?" Ucap mama sambil menaik turunkan alisnya.

"Hah? Mama bercandakan? Gak mungkin kan mama mau jodohin aku?"

"Nggak, syif. Mama gak bercanda sayang. Dulu, waktu mama dan temen mama mengandung, kita pernah berniat menjodohkan anak-anak kita kalau jenis kelaminnya berbeda" ucap mama panjang lebar.

Aku pastinya sangat kaget. Aku pikir mama akan berkata jika ia hanya bercanda.

"Sekarang, mama dan temen mama itu sudah tidak pernah komunikasi. Mama juga tidak tahu dia di mana. Anak dia mama tidak tahu jelas seperti apa, yang mama tahu dia laki-laki. Tapi, saat usia kamu 17 tahun. Mereka sekeluarga akan datang diacara ultah kamu. Mereka tahu rumah ini dan juga tahu tanggal bulan kamu lahir" ucap mama panjang lebar.

Setelah mendengar ucapan mama, aku membuka mulutku lebar-lebar. Haruskah aku menerima perjodohan ini? Orang yang dijodohkan denganku saja aku tidak tahu bagaimana dia. Ya allah, tolong aku. Aku juga tidak ingin jadi anak durhaka.

"Tapi, ma. Aku gak tahu dia bagaimana, sifat dia gimana. Gimana kalau aku jatuh cinta duluan sama orang lain sebelum umur aku 17 tahun dan dia juga cinta sama aku. Ma, itu waktu yang lama. Aku masih 15 tahun, ma" ucapku tidak mau kalah panjang dengan mama.

"Sayang, kamu gak mau kan kalau mama ingkar janji sama temen mama? Papa juga loh yang rencanain perjodohan ini. Kamu bisakan nolak siapapun yang nembak kamu. Kamu ngertikan kata mama? Mama papanya cantik dan ganteng loh, bisa jadi anaknya ganteng kayak arbani"

Arbani? Aku sampai lupa sekarang. Aku belum membuka instagram milik idolaku itu. Mama memang paling tahu aku.

"Ma, syifa lupa. Hp aku lowbat nih, aku masuk kamar dulu ya ma. Soal perjodohan itu, mama gak usah khawatir. Aku gak akan buat mama ingkarin janji mama" setelah mengucapkan itu,aku bergegas mencium salah satu pipi mamaku dan langsung menuju ke kamar.

Voment
Jangan lupa ya:)

Kisah Cinta Yang Rumit(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang