Kita.

425 6 3
                                    


Kita, kita yang selalu bersama  tetapi terpisah oleh masalah masalah yang selalu datang.                   

Aku tidak tahu harus bagaimana, aku mencoba semuanya akan tetapi tidak bisa.                                 

Aku yang selalu mengajarimu tentang banyak hal, tetapi kau melupakan semuanya.                           

Aku selalu menjaga semua hal, tetapi kamu membuangnya begitu saja.                                                   

Aku yang selalu ada setiap saat, tetapi kamu selalu menghilang.                                                               

Dan pada akhirnya aku pun menyerah.


Aku bertemu dengan seseorang wanita lain, aku mencintainya akan tetapi... Aku masih belum bisa melupakan-mu. Kenangan yang kau buat terlalu indah. Tetapi, aku harus bisa melakukannya. Walaupun aku harus tersiksa. Tetapi? kamu sudah bahagia dengan yang lain, aku ingin berkata kasar kepadamu jika aku suka memikirkan hal itu. Kau yang telah mengabaikanku begitu cepat, Kau yang meninggalkan-ku begitu saja. Sungguh aku tak habis pikir. Ah sudahlah aku tidak ingin memikirkannya lagi. Lagipula itu percuma saja.

Ohiya, sebelumnya kita belom pernah berkenalan. Perkenalkan namaku Roy aku berusia 18 tahun. Wujudku tidaklah sempurna, hanya laki-laki biasa dengan potongan rambut pada umumnya. Hobiku ialah Fotografi. Aku sangat suka foto karena kita bisa menceritakan sesuatu tanpa keluar kata satupun. Aku berasal dari keluarga sederhana, Ayah dan Ibu-ku adalah seorang pegawai kantor swasta pada umumnya.

Lanjut cerita, aku bertemu dengan seorang wanita saat aku baru memasuki bangku SMA. Aku tidak pernah mengenalnya sebelumnya, pandanganku padanya kaku seperti batu yang selalu terhempas ombak. Aku melihatnya seolah aku melihat masa depan yang cerah bersamanya. Ia begitu lugu dan cantik. Akan tetapi aku tidak punya keberanian untuk menyapanya, aku hanya bisa menatapnya bagaikan seorang pengamat pameran seni. Akupun juga tidak tahu namanya siapa.

Dan pada suatu waktu, aku mendapat kesempatan untuk berbicara dengannya, kebetulan kita satu kelompok kerja. Dan akhirnya aku tau namanya, yaitu Fira. Ya, begitulah nama wanita yang selama ini kupandangi berlarut-larut lamanya.

Pada akhirnya kita membuat pertemuan untuk mengerjakan tugas, aku datang agak terlambat karena aku harus membantu ibuku memasak. Ya, aku dan ibuku sering sekali masak dan menurut-ku juga, memasak adalah hal yang paling keren dimata wanita ( hehe ). Lanjut cerita, tetapi pada saat aku datang, Fira belum juga datang aku tanya kepada teman kelompok kerjaku kemana dia, mereka-pun juga tidak tau. Sesaat kita akan memulai mengerjakan tugas kelompok itu, tiba-tiba Fira datang bersama laki-laki yang kuanggap ialah pacaranya Fira, dan dugaanku ternyata benar. Aku berpikir harapanku telah pupus. " Ah sudahlah.. " pikirku, mana mungkin aku bisa mendapatkannya.



Missed CallsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang