Chapter 2

185 19 6
                                    

'Menarik... aku ingin membuktikan juga kalau mereka lebih kuat dari pada polisi militer.'
------------------------------------------------------
NORMAL POV

~Malam hari di markas pasukan pengintai tepatnya di ruangan Erwin~

Di ruangan itu terdapat beberapa orang yaitu Erwin Smith, Mike Zacharius, Petra Ral, Oluo Bozado, Eld Jinn, Gunther Schultz, dan tak lupa pula copral Levi.

"Jadi... mari kita ulangi strategi untuk besok pagi."kata sang komander Erwin.

"Pertama, kita ikuti polisi militer yang mengejarnya lalu kita pancing ke daerah yang jarang peduduknya. Kita kepung di sana, squad Levi akan mengepung dari depan aku dan Mike akan mengikutinya dari belakang. Apa ada yang belum jelas?"

Keheningan pun menyelimuti tempat itu sampai-

"Baiklah jika tidak ada kalian boleh kembali ke ruangan masing-masing."sang komander angkat bicara.

"Baik!"jawab nereka serempak tentu saja kecuali Mike dan Levi.

Ketika semua anggota squad Levi sudah keluar tinggal Levi, Mike, dan Erwin saja yang ada di ruangan itu.

"Ada apa Levi?"

"Tak ada. Kau benar-benar ingin menjadikan pembunuh itu sebagai anggota pasukan pengintai?"

ERWIN POV

"Tak ada. Kau benar-benar ingin menjadikan pembunuh itu sebagai anggota pasukan pengintai?"tak biasanya Levi bertanya seperti itu.

"Memangnya ada apa Levi sampai kau bertanya seperti itu?"

"Tch! Kalau kau tidak mau menjawabnya aku akan-"

"Dia berbakat sepertimu Levi. Aku ingin suatu hari nanti kita bisa terbebas dari makhluk sialan itu."

"Terserah kau sajalah kali ini aku ikuti keingginanmu."

~SKIP TIME~

~Pagi hari di Kota Bawah Tanah~

NORMAL POV

Disebuah rumah tua di kota bawah tanah terlihat seorang perempuan berparas cantik sedang membenarkan peralatan yang akan digunakannya untuk mencuri pagi ini.

"Selamat pagi, aneki"sapa seorang pemuda yang lebih muda dari perampuan itu.

"Oh... Franz, ternyata itu kau aku kira siapa."jawab perempuan yang dipanggil aneki oleh pemuda bernama Franz itu.

"Hehehe... ayo aneki, semua sudah menunggu di bawah."

"Iya, iya."

'Tap tap tap' suara langkah kaki menggema di setiap ruangan kecil yang ada di rumah itu. Paling tidak ada 5 orang termasuk [Y/n] yang tinggal di rumah itu.

"Selamat pagi aneki!"sapa ketiga orang yang tinggal di sana juga.

"Hm... selamat pagi. Tunben kalian sudah bangun."

"Hahaha... tentu saja kamikan selalu bangun pagi aneki!"

"Terserah kalian sajalah."

"Apa kau mau langsung berangkat aneki?"tanya salah seorang pemuda di sana yang bernama Jack.

"Iya aku akan langsung berangkat. Oh, ya Franz!"

"Ada apa aneki?"

"Kalau aku tidak kembali, kau yang jadi bosnya ya!"ujar [Y/n] sambil memukul pundak Franz pelan.

"Aneki jangan berkata seperti itu! Seperti kau tidak akan kembali saja!"

"Ayolah... aku hanya bilang kalau! Sudahlah aku mau berangkat!"

~Di tempat lain daerah kota bawah tanah~

"Baiklah! Kita mulai rencana kita sekarang!"

Para pasukan pengintaipun mulai mengikuti polisi militer yang mengejar [Y/n]. Dengan mudahnya [Y/n] mengalahkan mereka diantara bangunan-bangunan di kota itu.

"Berpencar!"seru Erwin.

Semua anggota pasukan pengintaipun berpencar sesuai rancana yang dibuat Erwin. Merekapun melakukan aksi kejar-kejaran hingga wilayah yang jarang ditempati oleh warga.

'Tch, ternyata mereka memancingku kesini!'batin [Y/n]

[Y/n] POV

'Tch, ternyata mereka memancingku kesini!'batinku kesal.

Mereka membawaku ke daerah yang sudah tidak ada penduduknya.

"He..... Ternyata mereka hebat juga"gumanku serelah melihat beberapa anggota pasukan pengintai yang bermanuver.

'Aku harus segera membereskan mereka'batinku dengan yakin bahwa aku bisaengalahkanereka seperti mengalahkan polisi militer.

Tiba-tiba saja-

'Srak' salah satu dari mereka berhenti tepat didepanku. Sesaat mataku membulat melihat siapa yang ada didepanku sekarang.

"Lama tak jumpa, pendek"ujarku padanya dengan senyum mengejek.

"Disaat seperti ini kau masih bisa sombong juga ya nona shinigami."ucap Levi.

Ya, yang berada di depanku tak lain adalah Rivalle, prajurit terkuat umat manusia. Sekaligus orang yang palingku benci.

"Tentu saja, karena aku yakin bisa menang dari kalian."

"Ho...... Yakin sekali kau bisa lolos dari kami. Ku beritahu, Erwin telah menyusun rencana untuk menagkapmu dengan sangat rapi, jadi bersiaplah untuk kalah."

"JANGAN BERCANDA! AKU TIDAK AKAN KALAH DENGANMU!"ucapku dengan segala amarah yang ada.

"Sekarang,"teriak seseorang yang ada di belakangku.

'Sial, aku terkepung. Ternyata orang ini hanya umpan untuk menangkapku."batinku sambil melihat ke sekelilingku yang telah di kepung oleh beberapa orang.

LEVI POV

Dia melihat sekelilingnya yang telah dikepung beberapa bawahanku.

"Ternyata kau hanya umpan untuk menagkapku."ujarnya. Aku sempat mendengar nada kebencian yang tersirat dalam ucapannya.

"Lebih baik kau menyerah dan bergabung dengan kami tanpa paksaan."kata Erwin pada gadis didepanku ini.

"Bagaimana seandainya aku menolak komander?"

"Anak buahku akan menyerang markas kalian dan akan kami serahkan pada polisi militer."ucap Erwin.

Aku sempat melihatnya tertegun beberapa saat. Dia terlihat sangat khawatir dengan ucapan Erwin itu.

"Kalau aku menerimanya?"

"Kami akan menjadikanmu sebagai prajurit."

TBC....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story Of The Ackerman (Shingeki No Kyojin FF) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang