Morning!

863 12 1
                                    

Pagi telah tiba, tampaknya hari ini masih mendung seperti kemarin. Namun itu tidak menyurutkan semangat seorang pemuda yang tampaknya bersemangat memulai aktivitasnya.

"Aku pergi, Ibu!" teriaknya sambil berlari keluar rumah.
"Hati-hati, Joohyuk!" ucap Ibunya Joohyuk. Joohyuk berlari menuju satu rumah yang tak jauh dari rumahnya.

Tok! Tok! Tok!


"Hyeongseop hyung! Hyeongseop hyung! Aish jinjja, cepat bangun!"

Pemuda bernama Nam Joohyuk itu mengetuk pintu rumah yang ia tuju berkali-kali.

Dan akhirnya pintu tersebut dibuka oleh pemilik rumah itu. "Yaampun ini masih terlalu pagi, Joohyuk" Hyeongseop yang tampaknya baru selesai mandi itu menatap Joohyuk datar. "Hahaha, maafkan aku hyung" ucap Joohyuk.

"Nah ayo masuk" suruh Hyeongseop. Joohyuk mengangguk lalu ia masuk ke dalam rumah Hyeongseop. "Aku bawakan sarapan untukmu" Joohyuk meletakkan nasi goreng kimchi yang ia bawa di meja makan Hyeongseop. "Jangan repot-repot, terimakasih ya" Hyeongseop tersenyum sambil mengacak rambut Joohyuk. Lalu Hyeongseop pun memakan nasi goreng kimchi yang dibawakan Joohyuk.

Joohyuk berlari menuju kamar tidur Hyeongseop dan langsung berbaring dikasur yang tampak belum dirapikan itu. Ia berguling-guling dan tampak memejamkan matanya. "Apa aku yang terlalu rajin ya?" gumam Joohyuk sambil melihat jam tangannya. Jam 06.30 pagi. "Tidak terlalu pagi kok" Joohyuk memeluk guling yang berada di dekatnya.

"Masih mengantuk hm?" Hyeongseop sudah menyelesaikan sarapannya dan masuk ke dalam kamar, lalu ia berbaring di samping Joohyuk. "Sedikit, tapi tidak apa apa kok hyung" Joohyuk tersenyum ke Hyeongseop. Hyeongseop memeluk Joohyuk dan mengelus rambutnya.

Joohyuk memeluk Hyeongseop dan menjadikan Hyeongseop sebagai guling. "Eum....kangen hyung...." Joohyuk menarik pipi Hyeongseop pelan. "Benarkah? Hahaha" Hyeongseop tertawa pelan dan mencubit pipi Joohyuk.

"Biarin" Joohyuk menatap Hyeongseop datar, lalu menekan-nekan pipi Hyeongseop dengan jari telunjuknya. Hyeongseop tersenyum dan mencium bibir Joohyuk lembut.

Joohyuk refleks memejamkan matanya dan melumat bibir Hyeongseop dengan lembut. Hyeongseop menahan tengkuk Joohyuk dan ia pun tidak mau kalah, ia melumat bibir Joohyuk agresif.

"Ummhh...." Joohyuk meremas baju bagian dada Hyeongseop dan memiringkan kepalanya sedikit. Hyeongseop memasukkan lidahnya ke dalam mulut Joohyuk dan melilit pelan lidah Joohyuk. Wajah Joohyuk memerah seketika.

"Nghhh....mhhh...." Joohyuk memukul pelan bahu Hyeongseop saat tangan Hyeongseop mulai membuka kancing kemeja Joohyuk. Hyeongseop menindih tubuh Joohyuk dan menjilati leher Joohyuk sembari membuka kancing kemeja Joohyuk.

"Hyunghh...j-jangan hnnghh" Joohyuk mengalungkan kedua tangannya dileher Hyeongseop dan meremas rambut Hyeongseop pelan. "Mhhh ssshhh Joohyukhh...." Hyeongseop mendesah pelan di telinga Joohyuk, lalu mengulum daun telinga Joohyuk.

"A-aaahhh!" Joohyuk menggeliat kegelian saat Hyeongseop mengulum daun telinganya. Setelah itu Hyeongseop menyibakkan kemeja Joohyuk dan memainkan kedua nipple Joohyuk perlahan.

"H-hyunghh....nghh...." Joohyuk mencakar punggung Hyeongseop pelan. Lalu Hyeongseop membalikkan posisi sehingga Joohyuk berada di atas tubuhnya.

"P-park hyeongseophh...jangannhh aaaahhh" Joohyuk menggigit bibir bawahnya saat Hyeongseop mengulum nipplenya bergantian sambil mencubiti nipplenya gemas.

"Buka celanamu, sayang" suruh Hyeongseop sambil memelintir kedua nipple Joohyuk. "I-iya hyunghh...." Joohyuk mengangguk pelan lalu membuka pengait celananya, lalu menurunkan resletingnya dan melempar celananya asal.

Morning!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang