Author PoV
Tak bisakah kali ini saja aku tak diganggu? Aeron memijat pelipisnya yang terasa pening setelah mendengar pertikaian kecil dari orangtuanya yang terdengar dari luar. Aeron geram saat mendengar pertikaian konyol nan aneh dari orangtuanya yang selalu saja berdebat tentang tayangan yang ada di televisi. Padahal yang mereka tonton adalah film, sinetron, bahkan acara yang sama.
Aeron keluar dari kamarnya dan menutup pintu kamarnya keras sebagai tanda bahwa ia ingin orangtuanya tidak berisik saat menonton tayangan di televisi.
"Mau ke mana, nak?" tanya Ibunya yang menyadari langkah Aeron menuju pintu rumah sambil membawa jaket biru dongker kesayangannya. "Latihan" jawab Aeron singkat yang hanya dibalas dengan anggukan kecil dari kedua orangtuanya dan dilanjutkan dengan pertikaian aneh yang dilakukan orangtuanya.
Aeron menghampiri temannya yang sudah menunggu di depan rumah. "Ayo berangkat" Aeron menepuk pundak temannya dan mereka segera melesat menuju sekolah untuk berlatih basket.
Tak butuh waktu lama, Aeron dan temannya sampai di sekolah.
Aeron menaruh tasnya dan membuka jaket yang ia pakai saat dijalan tadi sehingga menampilkan tubuhnya yang bagus, enak dilihat, dan eksotis yang dibalut dengan jersey berwarna ungu tua gelap yang membuatnya terlihat elegant.
Setelah siap dengan jersey nya, ia segera bergabung dengan anggota ekskulnya yang sedang melakukan pemanasan. Sesekali ia mengedarkan pandangannya dan selalu saja mendapati sesuatu yang kurang.
#Flashback On
Aeron mengacak rambutnya frustasi sambil berjalan menuju kantin sekolah yang sudah sepi dan sudah tutup. Walaupun sudah tutup, mungkin di sana lah tempat baginya untuk menenangkan diri. Entah apa yang membuatnya frustasi. Mungkin saja karena seseorang yang sudah ia beri harapan selama 4 tahun lamanya. Tetapi ia masih belum yakin dengan perempuan itu.
"Dih kenapa harus ekskul coba? Mana Agata kerkom. Kan aku jadi nunggu di sini". Suara seseorang membuat Aeron sontak mencari sumber suara yang tak lain berasal dari orang yang duduk tak jauh dari tempatnya berdiri. Gadis yang sedang duduk itu terlihat sangat kesal sambil menginjak lantai kantin dengan keras.
Aeron yang bingung dengan tingkah gadis itu hanya bisa memperhatikan gadis yang berjarak 10 langkah dari hadapannya dengan bingung. Tapi gadis itu membuat Aeron semakin bingung harus menenangkan diri di mana.
Akhirnya Aeron menghampiri gadis itu dengan tatapan bad boy nya. "Lo siapa?" sontak gadis itu langsung melihat Aeron sekilas dan segera bangkit untuk pergi dari hadapan Aeron. "Tunggu. Lo siapa? Lo anak basket juga?" Aeron mengambil kesimpulan bahwa gadis yang ada di hadapannya itu mengikuti ekskul basket karena tadi ia mendengar suara lantang gadis itu yang menyebutkan bahwa dirinya 'malas ekskul hari ini'. Dan hari ini hanya ekskul basket yang latihan.
Gadis itu hanya terdiam membelakangi Aeron dan tak menanggapi Aeron. "Kalo lo emang ekskul basket, kenapa nggak ekskul dan malah duduk di sini?". Lagi-lagi gadis yang membelakanginya itu diam tak membalas ucapan Aeron.
"Yaelah. Emang kenapa sih? Protes banget kayaknya" ucap gadis itu dengan volume suara yang dapat didengar oleh Aeron. Namun gadis itu tak menyadari bahwa volume suara yang 'menurut'nya kecil itu mampu terdengar oleh Aeron yang berjarak 3 langkah darinya.
Karena Aeron terlalu pusing dan tak ingin terlalu menanggapi gadis itu, akhirnya Aeron memilih pergi dan membiarkan gadis yang tak ia kenal itu berdiam diri di kantin sekolah.
#FlashbackOff
Senyum kecil tersungging di bibir Aeron saat menyadari bahwa gadis yang ia lihat 5 bulan yang lalu bisa ia lihat lagi saat ekskul untuk pertama kalinya. Ia menangguk kecil dan kembali fokus untuk pemanasan sebelum latihan dimulai.
***
HELLO!!!
Thanks para readers yang mau baca inii
Baca juga story gue yang SILENT yaa
Gue tau, gue itu author yg suka ngegantung
Tapi kalo bisa, tambahkan ke daftar perpustakaan dong sambil nunggu gue update/ngepost
Dan makasih banyak u/ yang udah ngevote dan comment.
Semoga story yang ini lebih membuat kalian tertarik yaa
Aaamiinn
Luv, all
-Juma-
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, say the TRUTH
Teen FictionKumohon Aku hanya ingin kau jujur Aku hanya ingin kamu mengakuinya Jangan menjadi orang lain Dan itu membuatmu terlihat lebih baik:)