Author
Seorang gadis melangkahkan kakinya gontai keluar rumah usai sarapan. Ia membenarkan tasnya sebelum ia benar-benar keluar dari rumahnya. Dengan nafas yang berat, ia melangkahkan kakinya menuju sekolah. Sesekali ia melirik ponselnya untuk melihat waktu yang tertera pada layar ponsel sang gadis.
Jam tujuh lewat 5 ya? Hmm..
Gadis itu bergumam dalam hati sambil berjalan menuju pertigaan, tempat biasa ia dan teman dekatnya yang bernama Agata. Tapi karna Agata sudah berangkat lebih dahulu karena takut kesiangan, gadis itu memutuskan menaiki angkutan umum sendirian tanpa Agata.
Gadis itu memakai headset nya dan menyetel musik pada ponselnya acak. Ia berusaha mengingat PR atau tugas apa saja yang diberikan gurunya untuk hari ini.
15 menit kemudian, sang gadis turun dari angkutan umum (angkot) dan berjalan menuju sekolahnya melewati sebuah gang/jalan yang tak terlalu besar.
Dan tak butuh waktu yang lama, sekitar 10 menit ia akhirnya sampai di sekolahnya pada pukul 07.35 WIB. Ia memasuki sekolahnya tanpa diprotes sedikit pun oleh satpam yang berjaga ataupun guru-guru yang melihatnya. Toh di sekolahnya tidak ada aturan yang terlalu ketat. Dan itu terkadang membuatnya kesal dengan peraturan di sekolahnya.
"Udah pulang, Jas" seperti biasanya, teman-teman sekelasnya selalu meledek setiap anak yang terlambat masuk ke kelas. Walaupun tidak ada peraturan yang ketat, tetapi tetap saja murid-murid di kelas gadis itu merasa melanggar peraturan jika datang lebih dari pukul 07.10 WIB.
"Jas, kenapa kamu telat terus sih?" seseorang menepuk pundak gadis itu dan menatap gadis itu heran. Gadis itu hanya mengangkat bahunya pertanda tidak tahu. "Emang kamu berangkat jam berapa?". "Jam tujuh lewat 5" jawab gadis itu dengan santainya sambil meletakkan tasnya di kursinya.
***
"Jasmine!! Nanti kamu ekskul nggak?" Agata berlari menghampiri Jasmine yang masih memasukkan buku-bukunya ke dalam tas. "Nggak tau. Aku males banget" ucap Jasmine. "Tapi kamu bawa baju buat basket, Jas?" tanya Blue--teman sekelas Jasmine yang belum pulang. "Aku belum dikasih bajunya" jawab Jasmine. "Tapi kamu bawa baju olahraga kan?" tanya Blue sekaligus mengingatkan Jasmine bahwa tadi ada pelajaran olahraga. "Iya sih. Tapi aku males ah" Jasmine kembali duduk di kursinya.
"Terus kamu mau ke mana, Jas? Mau pulang atau nunggu aku? Aku mau kumpulan nih" Agata berjalan ke luar kelas Jasmine. "Duh nggak tauu.. Eh ada kakak basket nggak?" tanya Jasmine. "Nggak kayaknya deh" jawab Agata. "Yaudah aku nungguin kamu aja deh, Ta" Jasmine berjalan menghampiri Agata dan Blue yang berada di luar. Ia lebih memilih mengikuti dan menunggu ekskul KIR kumpulan daripada ikut ekskulnya sendiri.
"Dek? Bukannya kamu ekskul basket ya? Kok males banget sih. Bukannya ikut ekskul" tegur seseorang yang tak Jasmine kenal sebelum orang itu pergi. "Yaudah sih. Judes banget" gumam Jasmine pelan setelah perempuan tadi yang mungkin saja adalah seniornya pergi.
***
Di siang hari menuju sore yang mulai gelap, Aeron melangkahkan kakinya malas keluar kelas. Ia tak tahu harus berjalan ke mana karena hari ini SMA Galaxy sedang melaksanakan classmeeting.
Aeron yang merupakan salah satu siswa yang mengikuti ekskul basket tidak menyertakan diri mengikuti mata lomba basket. Tetapi ia lebih memilih mengikuti mata lomba tarik tambang.
Ekspresinya yang selalu terlihat ceria membuat gadis yang duduk di depan kelasnya memandang datar Aeron yang sedang mengikuti lomba tarik tambang di siang hari yang terik. Gadis itu benci ketika melihat Aeron menunjukkan senyumannya yang menurut perempuan lain justru membuat Aeron terlihat manis.
"Blue! Itu tuh yang aku bilang. Yang lagi senyum ceria" tunjuk Jasmine--sang gadis dengan nada bicara yang terdengar sangat tidak suka.
"Senyum nya manis kok. Gapapa kali kalo kamu suka sama dia" ucap Blue seraya tersenyum senang melihat temannya, Jasmine yang terlihat cuek itu akhirnya menyukai seseorang.
"Ih apaan sih? Kamu salah paham, Blue. Aku nggak suka sama dia. Kan aku cuma bilang kalo dia lumayan di antara semua anak basket" Jasmine berusaha meluruskan pemikiran Blue. Blue akhirnya mengangguk dan tetap tersenyum senang.
Saat hari menjelang sore, Jasmine, Blue, dan Agata memutuskan berdiri di koridor lantai 2 agar mereka dapat mendengar dengan jelas lagu yang sedang diputar oleh panitia kegiatan classmeeting.
"Dih ngapain anak kecil itu ke sini?!?!" Jasmine langsung mengomel setelah melihat beberapa anak kecil yang menganggu dia dan Agata saat mereka menunggu Blue ke ruang guru sebentar.
"Iyaa!! Ih resek banget sih lo!! Mau ngapain lagi lo?!" Agata ikut mengomel dan rasanya mereka berdua ingin mengusir anak kecil yang memeluk mereka dan menganggu mereka. Hanya saja suara Agata tak terlalu terdengar seperti suara Jasmine.
Sementara Blue hanya tertawa melihat teman-temannya yang diikuti dan dipeluk oleh anak kecil yang tak dikenal.
"Ih sana pergi!! Jangan deket-deket!! Pergi hus hus dasar anak kecil aneh!!!" Jasmine berusaha mendorong anak kecil yang menganggu itu menuju tangga yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
Suara Jasmine yang menurut Jasmine hanya dapat didengar oleh mereka bertiga berhasil membuat Aeron tersenyum saat turun setelah anak kecil menyebalkan itu turun.
Jasmine tidak menyadari akan keberadaan Aeron yang biasanya ia panggil Po.
"Jas, besok kamu ikut latihan nggak? Kan katanya mau sparing" tanya Blue. "Gatau juga.. Aku males banget. Lagipula itu kan dikelompokin sesuai keahlian gitu. Kalo aku nggak bisa gimana??" jawab Jasmine yang tidak terlalu peduli dengan kegiatan di ekskulnya.
"Eh iya, kalian udah ngerjain tugas sejarah belum?" tanya Agata. Blue hanya menggelengkan kepala pertanda belum mengerjakan. Dan Jasmine hanya diam sambil memainkan ponselnya.
***
Hoyoi semuaaa:)
Gimana sama part yg ini??
Aneh nggak?
Kalo nggak suka, please commentnya dong.. Biar gue bisa belajar lebih baik lagi.hehehe..
Udah yaa.. Lanjut ke part selanjutnyaa^^
-juma-
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, say the TRUTH
Teen FictionKumohon Aku hanya ingin kau jujur Aku hanya ingin kamu mengakuinya Jangan menjadi orang lain Dan itu membuatmu terlihat lebih baik:)