part 2

21 7 3
                                    

Ada 4 lampu di ruang musik. namun hanya 1 lampu yang di nyalakan. Yaitu Lampu yang berada di atas meja pak naja. AC nya menyala, membuat suasana yang dingin ini menjadi lebih dingin.

Ruang musik kosong. Hanya ada pak naja, aku, dan seorang lagi adalah laki laki yang kelihatannya seumuran denganku.

Aku berjalan mendekati meja pak naja. Di depan meja pak naja ada 2 buah kursi, yang salah satunya di tempati oleh anak laki laki itu.

Aku menatap pak naja, sedangkan pak naja menatapku dengan tajam.

" duduk " kata pak naja

Aku menoleh ke arah anak laki laki, penasaran siapa dia itu. Dan....

" WHAT THE ... " kaget melihat siapa yang duduk di sebelahku

anak laki laki itu adalah musuh bubuyutan ku.
Rey nama nya . Dan pak naja adalah paman dari rey.

" diem aja lu, ck elah ..." rey mendecak lalu membuang muka

" elly duduk " kata pak naja lagi.

Hufftt.... , males banget aku harus duduk bersebelahan sama si bocah licik ini. Batin ku sambil memutar bola mata.

Tapi akhirnya aku duduk, aku udah ga punya pilihan lain selain nurut duduk di sebelah rey, musuh bubuyutan ku.

Karna kalo aku berani ga nurut sama pak naja, ruang musik ini pasti bakalan hancur seketika.

" hmm.. ok... langsung saja ke intinya. elly mau damai ato *pilihan lain ?" Pak naja tersenyum tipis. Sorot matanya sangat tajam

" emm..." aku membuang muka

" saya akan memberikan waktu 10 detik, untuk menjawab" kata pak naja tenang dan tegas.

" emm... " aku ga mau jawab.

" sepuluh ... " pak naja mulai menghitung mundur

Aku menatap lantai ruang musik, mencoba berfikir apa yang harus aku lakukan.

" sembilan ..... "

Aku ga mau berdamai dengan rey.

" delapan ..... "

Tapi aku juga ga mau pilihan lain.

" tujuh ..... "

Aku mencoba berfikir lebih keras lagi. Ketika aku harus berdamai dengan rey, maka akan terbuatlah keajaiban di sekolah yang pertama.

" enam .... "

Tapi... aku tidak mau berdamai dengan rey, itu berarti aku memilih pilihan lain, ato hukuman gila yang hanya menjadi sejarah mengerikan di sekolah ini.

" lima .... " hitungan mulai menipis

Otak ku buntu. Ga ada jalan lagi yang terfikirkan di kepalaku.

" empat ..... " hitungan makin mendikit

Aduuhh... harus jawab apa nihh.... aku mulai gelisah

" tig... "

" aku akan berdamai pak " kata rey tiba tiba

Hitungan terputus.

Aku dan pak naja menoleh dengan kaget ke arah rey. Rey terlihat tenang mengatakan itu.

" bagus rey ... kamu memang anak cerdas " puji pak naja, sambil tersenyum dipaksakan

Lalu pak naja menatapku dengan mengerikan.

" apa kamu mau berdamai juga elly ? Atau pilihan lain ?" Pak naja bertanya dengan suara yang tenang tapi bikin takut

Aku hanya diam.
Ah elah .... , ini pilihan kayak soal ujian aja aku mengrutu

" ok.. bapak akan menghitung mundur lagi " jawab pak naja tenang

" sepuluh " dengan cepat pak naja langsung menghitung mundur

AISHHH.... aku kesal

" sembilan "

"baiklah ....... , saya akan.... " belum juga aku selesai ngomong.

- to be continue -

----------------------------------------

* maksudnya pilihan lain itu kayak semacem hukuman, tapi hukumanya ga masuk akal / gila.

karakter

Nama : gerey nielle
Panggilan : rey
Sifat : tengil, licik, jenius
Tentang diri :
Seorang anak yang terlahir dengan IQ yang tinggi. Sering dipuji banyak orang dan dibanggakan. Sayangnya dia berada di lingkungan dan dunia yang salah. Dia juga sama dengan elly. Memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi.

Student Love ConflictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang