- ELLY POV -
Kantin sangat ramai. Diantara keramaian itu, ada aku dan teman teman ku
" eh ell.. tadi lu ngapain aja di ruang musik ?" Tanya lin
" emm... gua ... di suruh yang kayak biasanya " aku menjawab dengan enteng sambil makan bakso.
" DAMAI LAGI ?!" Seru semua temanku
Aku yang lagi makan bakso terdiam sesaat, lalu menatap semua temanku dengan wajah tak berdosa.
" iya ..., dan anehnya kali ini si bocah licik mau damai " jawabku santai lalu ngelanjutin makan.
" HAH ?! Seriusan ? Mau damai ?" Carl yang duduk di depanku kaget
Aku cuman ngangguk
" dan tadinya gua juga mau bilang damai"
"HEH ?!" semuanya kaget
" Lu udah gila ell ???" fela dan lin melotot padaku
" hmm... dengerin gua dulu .... trus untungnya rashya dateng. Yaudah deh.. gua jadi selamat" jawab ku enteng
Setelah aku ngomong gitu seketika suasana di antara kami jadi hening.
Uppss...., aku salah ngomong batinku
" trus abis itu lu berantem ama tu bocah?" Tanya nell mencoba mencairkan suasana.
" hmm.." aku ngangguk sambil ngunyah bakso
" tapi dia mau ngerencanain apa lagi deh ?!" Lin kesal
" biasa kali.., namanya juga mahluk licik " celetuk nell yang duduk di sebelah kiriku
Tiba tiba saja aku merasa kan aura membunuh dari arah belakangku, dan sepertinya teman teman ku juga merasakan hal yang sama. lalu...
TEP....
Aku dapat merasakan, ada seorang yang memegang kuping nell dan kuping ku." tadi kamu bilang apa tentang keponakan saya?" Suara itu terdengar ga asing.
Aku dan nell nengok ke belakang.
" hmm... ? Kalian juga bukanya balik ke kelas malah ke kantin. Padahal istirahat masih 8 menit lagi loh.."
Terlihatlah wajah pak naja dengan senyuman yang mematikan lalu menjewer kuping kami dengan cukup keras.
" aammpuunnn pakkk..... " rengek ku dan nell bersamaan.
Tapi kelihatanya pak naja tak punya belas kasih kali ini. Aku dan nell malah di jewer lebih keras lagi....
" pakk... beneran paakk... ammpppuuuunnn... " nell memohon
" iyaa pakk.... ammmppuuunnn" aku ikutan memohon
Pak naja masih menjewer kami dengan keras dan kasar. Teman teman ku hanya bisa membeku di tempat, ga berani melawan.
" baiklah..., saya ampuni " kata pak naja lalu melepas jeweranya
" ehh ?? Beneran pak ?" Aku dan nell langsung meganggin kuping masing masing yang masih bersisa rasa sakitnya.
" iya..., kali ini bapak ga kasih hukuman apa pun. Tapi kamu elly nanti ke ruang bapak lagi yaa.." pak naja tersenyum padaku
Ko ada firasat buruk yaa ? bantinku.
kemudian pak naja pergi entah ke mana
" nyam... nyam.. " aku ngabisin bakso cepat
" mang udin... nambah bakso nya mang !" Seru ku setelah sesesai ngabisin bakso.
" ehh ?? Nambah lagi neng? Udah tiga kali nambah loh..." kata mang udin penjual bakso
" iya mang... nambah sekali lagi deh..., abis itu udah ko" jawabku sambil nyengir
Semua teman teman ku sudah biasa dengan kelakuan ku, menambah makan bukan hal yang jarang bagi ku.
" mang udin bakso satu mang !" Seseorang dari meja di sebrang memesan.
Aku melirik sebentar ke meja di sebrang itu. Sebetulnya aku sudah tau itu adalah rey dan teman teman menyebalkanya. Tapi aku iseng aja.
Orang yang dilirik malah balik melirik, lalu mengangkat satu alisnya tanda bertanya.
Aku langsung buang muka.
Sialan dia juga kabur, padahal tiggal 5 menit lagi. Tapi ga di hukum, sialan. aku kesel kesel sendiri
" nih neng.. baksonya, bener yang terakhir yaa " kata mang udin
" hehehe.... makasih mang " aku cengengesan lalu langsung melahapnya dengan cepat
" ell... 4 menit lagi jam istirahat, cepetan abisin baksonya, entar CL'S pada dateng " carl sibuk memperhatikan jam tangan hitamnya.
" iye bentar..., nyam... nyam.. " aku langsung memakannya dengan cepat
Yap.., baksonya habis dalam waktu 2 menit.
" lin bayarin dulu dong... entar gua ganti di asrama" kata gua trus langsung jalan keluar kantin
" sip " lin sudah terbiasa dengan hal hal seperti itu, karna nyaris setiap hari dia seperti itu terus.
bahkan kalo aku ga bayar , dia juga udah biasa.
- to be continue -
------------------------------------------
Karakter
Nama : lialy naras
Panggilan : lin
Sifat : baik hati, pemaaf, agak pendiam
Tentang diri :
Dia anak yang sopan, ramah, dan jarang marah. Di antara semua teman elly, dialah yang paling mengerti tentang elly, dia juga selalu mengerti tentang teman teman yang lainnya. Dan dia juga bisa mengelabui orang, tanpa di sadari orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Student Love Conflict
Teen FictionSetiap kali bertemu selalu berantem Ga pernah akur Tapi mereka punya misi Mereka harus akur Atau sekolah akan hancur