Gempa's POV

2.4K 115 13
                                    

Sudah 11 tahun aku terpisah dari kakak-kakakku. Sekarang umurku sudah menginjak 16 tahun. Kalian bisa tebak kan umur berapa kami mulai berpisah.

Banyak pertanyaan yang bermain-main di dalam benakku. Apa mereka bahagia bersama keluarga baru mereka? Adakah mereka masih mengingatiku? Gimana hidup mereka?

Aku... kangen pada kalian, Kak Hali, Kak Taufan.

.

.

.

Disclaimer : Boboiboy punya Nizam Razak sama Animonsta Studio. Kalo punyaku pasti berantakan jadinya.

Warning : OOC, Typo(s), AU(maybe), some OCs, no pairing, no superpower, no alien, no robot.

Ceritanya ga panjang kok. Mungkin dalam 3 atau 4 chapter gitu.

MY LOST BROTHERS

~> ENJOY <~

.

.

.

Aku menghela napas panjang. Aku tidak bisa berbuat apa. Semua ini sudah ditakdirkan.

Daripada bersedih-sedih gini, mending aku perkenalkan diri. Namaku Boboiboy Gempa. Biasa dipanggil Gempa. Aku anak ketiga daripada kembaranku. Kembaran? Ya, kembaran. Aku punya dua orang kakak yang lahir beberapa menit sebelumku.

Kakak sulungku bernama Halilintar. Boboiboy Halilintar. Selepasnya pula Boboiboy Taufan. Nama yang aneh memang. Tapi ibu bapa kami yang berikan.

Aku dan kakak-kakakku anak yatim-piatu. Mama dan papaku terlibat dalam kemalangan yang meragut nyawa mereka. Sewaktu itu, kami hanya berusia 5 tahun. Belum tahu apa-apa.

Aku.. jadi teringat insiden menyakitkan yang mengubah hidupku dan kakak-kakakku.
____________________________________

Aku bersama Kak Hali dan Kak Taufan bermain-main di dapur rumah. Kami sungguh gembira waktu itu. Kejar-mengejar sambil melempari tepung. Muka Kak Hali dan Kak Taufan penuh dengan tepung.

Tepung ya... Waktu itu, kami bertiga coba membuat kek untuk menyambut anniversary mama sama papa kami. Heheh. Baru berumur 5 tahun sudah bisa membuat kek ya. Kalo keknya jadi, pasti terlihat agak buruk. Mumpung mama dan papa lagi kerja, kami bisa membuat kek sepuasnya.

Kak Taufan yang mulai permainan kejar-mengejar itu. Dia mencolek pipi Kak Hali dengan tepung.

"Hahahaha!"

"Hish, Taufan! Mari sini kau!"

Kak Hali mengejar Kak Taufan. Lantai yang bersih bertukar menjadi kotor akibat tepung-tepung yang dibaling mereka sesama sendiri. Sebelum dapur kelihatan lebih berantakan, aku coba menghentikan mereka. Tapi tiba-tiba Kak Taufan berlari ke arahku dan mencolekkan tepung di pipiku juga.

"Hahahaha! Muka Kak Hali dan Gempa penuh dengan tep- WUAAH! Jangan Kak Hali!" Aku melihat Kak Hali menarik baju Kak Taufan dan terus melumur tepung di mukanya Kak Taufan.

My Lost Brothers [DISCONTINUED]Where stories live. Discover now