Episode 1 : Murid Baru

8 2 2
                                    

Musim gugur tahun 20xx,

Saat itu, kami sedang ada pelajaran olahraga. Semua laki-laki bermain basket, sedangkan perempuan, hanya bisa duduk dan menonton.

"Ibuku bilang, mereka terlihat seperti manusia, aku pun tak bisa membedakan mana manusia yg asli dan mana yang vampir." Seorang berkata.

"Kenapa monster penghisap darah itu kita biarkan hidup ?"

"Mereka juga punya hak untuk hidup, seperti kita."

"SIAPA JUGA YANG PEDULI DENGAN HAK VAMPIR !"

"Kenapa Mereka minum darah sih ?"

"Minum darah itu menjijikan."

"Iya kan, Anak Baru" seorang bertanya kepadaku

"Iya sepertinya begitu." Aku menjawab.

"KALAU ADA VAMPIR YANG MUNCUL KE SINI, *menendang bola* MEREKA AKAN AKU BEGINIKAN"

Menjijikan,

Setiap kali aku mendengar orang berbicara seperti itu...

Aku merasa sedih...

Itu karena....

Aku seorang... Vampir

300 tahun yang lalu, kebijakan pemusnahan vampir dimulai karena serangan para vampir. Saat itu, banyak sekali vampir yang terbunuh. Kaum vampir pun sampai ke tepi jurang kepunahan.

Kemudian, kebijakan itu dihapus demi menjaga hak-hak para vampir. 200 tahun pun berjalan setelah perjanjian perdamaian.

Lalu, kami mulai membahas tentang Vampir.

"Kita wajib tahu ini : katanya para vampir akan terbakar ketika melihat salib. Jadi kita harus membawa salib kemana-mana." Seorang berkata

Aku adalah Vampir, dan aku juga memakai salib, tapi tak terbakar.

"Vampir tak bisa makan nasi ya kan ?"

"Mereka juga tidak tahan dengan bawang putih."

Jam makan siang,

Aku memakan bekalku, yap, bawang putih. Aku terpaksa memakannya agar terlihat seperti manusia normal. Aku juga tidak tertarik untuk makan bersama dengan yang lainnya.

"Cowo-cowo di kelas lain memanggilnya 'Puteri Es'." Seorang berkata.

Yang dimaksud dengan 'Puteri Es' adalah aku.

Setelah makan, aku ke toilet. Bukan untuk buang air kecil tapi untuk muntah. Aku tak tahan memakan bawang putih.

Lalu aku mengambil sekantung jus tomat yang sebenarnya adalah darah, dan meminumnya. Itu bukan darah manusia, melainkan darah hewan.

Lalu aku mendapat telfon dari ibuku. Ia berkata bahwa pamanku akan berkunjung.

Aku pun menaiki kereta,
Saat aku terlelap di kereta, aku mencium bawu yang sangat manis. DARAH MANUSIA.

Lalu aku tersadar, aku berada di dekat laki-laki yang populer di sekolah.

"Kau... Tadi kau... Ngapain ?" Ia berkata.

"Aku...Aku hanya ingin berkenalan."
Aku menjawab.

"Oh... Namaku Axel. Kamu ?" Ia berlata sambil tersenyum.

"Alexa." Aku menjawab.

"Anak baru ya ?" Axel bertanya

"Iya.." Aku menjawab.

Pintu kereta akan segera dibuka

Aku bersiap untuk turun, aku juga masih bertanya-tanya tentang Axel.

Siapa dia ??
Aku merasa pernah bertemu dengannya,
Tapi Dimana ???

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: May 21, 2016 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

Fantasy GirlHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin