Bella, Gadisku.

29 1 0
                                    

POV Mas Ardi

Hari ini tanpa sengaja aku bertemu dia. Gadis manisku, Natalia Bella. Setelah 6 tahun aku meninggalkannnya karna perbedaan keyakinan diantara kami. Kini Gadisku tengah mengandung. Dia masih tetap menggemaskan dan membuatku tak dapat berhenti menatap tingkah manjanya. Kuberanikan diri untuk menyapanya. Awalnya dia terlihat terkejut. Yah wajar saja dia terkejut sudah 6 tahun lalu persisnya di Februari 2016 terakhir kali kami berjumpa. Kutanyakan apa kabarnya dia. Dengan kaku dia menjawab kabarnya baik - baik saja. Lalu aku pun bertanya lagi apakah dia masih menyukai ice cream & coklat. Muncullah sebuah senyum yang sangat aku rindukan, saat dia dengan antusias menjawab iya pertanyaanku. Setelah senyumnya itu mengalirlah beberpa pertanyaanku tentang hidupnya setelah 6 tahun berlalu, Pada akhirnya setelah kehabisan topik pembicaraan kuberanikan diriku untuk bertanya padanya, berapa bulan bayi dalam kandungannya. Dengan senyum yang mengembang dan tangan yang mengelus perut buncitnya. Dia menjawab 4 bulan. Tiba - tiba datangah seorang pria yang menghampiri gadisku itu. Dengan santai pria itu merangkul bahunya. Gadisku pun memperkenalkan pria tadi sebagai suaminya, Nama pria Itu Bertus. Pada saat itu aku tersadar Bertus adalah teman sekantornya. 6 Tahun yang lalu, saat kami masih berpacaran aku sangat tidak suka melihatnya terlalu dekat dengan teman - teman kantornya. Terutama pada Bertus & Alfa. Mereka terlalu dekat sehingga sering menimbulkan rasa curiga dihati ku ini. Bagaimana tidak, baik Bertus atau Alfa memiliki keyakinan yang sama dengan gadisku, wajah mereka pun dapat dikatakan tampan, Mereka juga lebih mapan daripada diriku. Aku sering merasa tidak sepantasnya gadisku akrab dengan mereka. Setelah lama berlalu akhirnya kuputuskan untuk pergi dari hidup gadisku. Tepat di hari natal 2016 aku memutuskan menuruti kemauaan ibu ku untuk menikah dengan gadis lain yang seiman denganku. Aku mulai menjauh darinya sejak hari itu, tanpa mengucapkan selamat Hari Natal pada gadisku. Aku memutuskan mendelete gadisku dari kontak BBM ku. Pada saat itu Hp nya sedang rusak. Sehingga jalanku lebih mudah untuk memutuskan hubungan kami selama kurang lebih 9 bulan ini. Dengan beban yang terlepas membuatku lega dan merasa keputusan ini adalah yang terbaik untuk kami. Dengan ketidaktauaan gadisku. Dia mengirim pesan di line selama beberapa hari. Saat itu tanggal 28 Desember 2015 dengan tekat penuh dan dorongan dari gadisku yang terus mengirimkan pesan line. Isinya selalu bertanya kamu kemana, apa aku ada salah..., Aku sayang kamu. Sayang kamu dimana. Sayang kenapa aku di cuekkin. Hingga saat malam tiba, Dia bertanya apa kamu mau mundur dari hidupku? Akhirnya setelah sekian lama aku menunggu pertanyaan itu muncul juga. Dengan berani aku jawab. "Ia aku mau mundur, Aku merasa diri aku cuma parasit dihidup kamu." Dengan berani dia bertanya apa kamu yakin? "Ya", balasku. Dan bukan gadisku kalau tidak terus mengirimi pesan, meminta ku jangan menyerah karna dia sangat sayang padaku, dan banyak chat yang terus masuk ke smartphoneku saat itu. Sehingga ku memutuskan untuk memblock akun Linenya. Tiba - tiba ada yang menepuk pundakku, Aku pun tersadar dari lamunaku tersebut. Ternyata itu tangan Bella. Dia pamit untuk pulang bersama suaminya. Bertus. Pria itu melihatku dari atas sampai kebawa dengan pandangan menilai. Dan pada akhirnya memutuskan tersenyum sinis. " kami pamit dulu, Bella bilang ingin makan es cream di alun - alun Bekasi, Terima kasih sudah menemani Bella. Senang berjumpa denganmu". Dan Bella dengan pelan mengatakan "Sampai jumpa ka. Titip salam untuk istrimu." Dengan senyum hambar aku pun menjawab mereka. "Sampai jumpa juga". Mereka pun beralalu. Lamunanku tentang Bella kembali menguasaiku. Sekian lama kami tidak pernah bertemu lagi, Sekian banyak kenagan kami, dan semuanya menyadarkanku, Aku telah kehilangan Bella tanpa pernah memperjuangkannya. Kini hati ku terasa kosong. Entah amara atau rasa bahagia dapat melihatnya bahagia dengan salah satu orang yang pernah ia sebut namanya dalam suratnya yang terakhir. Teringat disuratnya itu agar aku tidak mendoakannya dengan Bertus. Dia meminta aku mendoakannya dengan Alfa saja. Karna kalau sampai dia jadi dengan Bertus, teman - teman kantornya yang sudah di anggap sebagai mama - mamanya akan tertawa puas. Pasti kalian bertanya mengapa seperti itu? Yah itu semua karna hubungan Bella & Bertus yang seperti kucing & anjing. Mungkin itu juga yang membuatku sering dilanda cemburu saat mendengar ceritanya tentang Bertus yang selalu salah dimatanya. Namun gadisku itu tidak membencinya. Mereka suka makan bersama saat pulang kerja bahkan si Bertus itu sering meminta gadisku menemaninya untuk sekedar mencari suatu barrang yang dibutuhkannya.


Cintaku Yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang