Chapter 1 : The beginning of everythying

140 10 11
                                    

"Aku dimana?"

Hise melihat-lihat sekitarnya,dia menyadari bahwa sekarang dia berada dipadang rumput yang sangat luas dan didepannya ada pohon besar yang berjarak 50 Meter darinya.

"Mengapa aku ada disini?bukankah aku tadi ada dikelasku?"

Hise bingung karena dia tiba-tiba berada dipadang rumput yang luas.

"Lala.....lala....la..la......"

"Suara siapa itu?terdengar merdu,sepertinya berasal dari Pohon besar itu."

Karna penasaran Hise pergi berjalan menuju Pohon besar itu,setelah sampai dia tidak melihat ada seorang pun yang ada disana.

"Hah?kok tidak ada,perasaan tadi aku mendengar suara seseorang disini?"

Lalu Hise melanjutkan untuk memeriksa belakang pohon,dia mengintip sedikit dan disana dia melihat seseorang.

"Siapa itu??sepertinya dia seorang perempuan dan dia sedang bernyanyi."

Karna penasaran Hise mendekati perempuan itu secara perlahan-lahan.

"Dia cantik sekali."

Hise terpukau dengan kecantikan perempuan itu,dia memiliki rambut hitam panjang yang terurai,wajahnya pun sangat cantik,mata berwarna hijau tua,kulitnya putih,dia menggunakan bajuh zirah emas sampai bagian dada,dia memakai kalung yang ditengahnya ada batu rubik berwarna merah,dan memakai sarung tangan berwarna hitam yang dipergelangan tangannya dilapisi oleh emas,dipunggungnya juga terdapat sayap berwarna Hitam yang sangat indah.

"La...lala..la..la."

Dia terus benyanyi sendirian sambil merangkul kakinya,Hise perlahan-lahan mendekatinya.

Krekk[ranting kayu]

Lalu terdengarlah suara ranting kayu yang patah karna Hise menginjaknya, secara refleks perempuan itu langsung menghadap ke suara itu dan dia Melihat seorang laki-laki yaitu Hise.

"Eh.......hai?"

Hise yang melihat perempuan yang menoleh kearahnya langsung menyapanya,dengan sigap Sang Perempuan langsung berdiri tegak dan mengepalkan kedua tangannya kedepan,tiba-tiba dikepalan tangannya muncul sebuah pedang panjang yang sangat bercahaya, gagangya berwarna emas dan dihiasi batu rubik warna merah.

"Jangan bergerak!!kalau bergerak akan kubunuh kau!!"

"Ba-baik."

Perempuan itu mengancam Hise jika dia bergerak dia akan dibunuh,Hise pun mematuhi perintah perempuan itu,selama lebih 30 menit mereka tidak bergerak sedikit pun.

"Ayolah kau tidak menanyakan sesuatu tentang ku gitu?seperti kau siapa?kau berasal dari mana?"

Hise protes kepada Perempuan itu karna dia hanya mengancamnya saja, tidak seperti difilm-film mengancam sambil mengintrogasi korbanya.

"Sudah kubilang jangan bergerak sedikitpun atau aku bunuh kau!"

"Kalau begitu lebih baik aku mati daripada terus-terusan berdiam diri seperti orang gila."

Hise tidak menghiraukan ancaman Perempuan itu dan langsung duduk ditanah.

"Hei kau aku ingin menanyakan sesuatu?."

"..."

Perempuan itu hanya terdiam sambil masih memegang pedangnya tapi matanya masih terus menatap Hise.

"Hei jangan menatapku seperti itu."

"..."

Perempuan itu tetap terdiam ditempatnya dan terus menatap Hise,selama 10 menit dia terus begitu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Angel With A SwordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang