II

96.6K 1K 5
                                    

Saat aku keluar toilet, kulihat Iqbaal menunggu ku di depan pintu. Dia tersenyum kepadaku? Tapi senyumnya beda, tidak seperti orang biasanya.

"Kamu kenapa ke toilet baby? Aku sedang asik dengan punyamu" dia, aku sangat geli dengan ucapannya barusan

"Kau gila" ucap ku di depan mukannya dengan lantang

"Kamu tiga bulan disini baby, mungkin aku tidak akan keluar rumah kalau kamu yang menjagaku" dia, senyumnya yatuhan. Aku sudah gila karna dia

Aku hanya diam lalu pergi mendengar ucapannya. Saat aku ingin pergi, dia menarikku kekamarnya.

Brakk

Dia, menutup pintu dengan lantang.

"Bisa gak sih lo kalo nutup pintu tuh pelan pelan aja" omel ku kepadanya, namun dia hanya tertawa

"Selain cantik dan em sexy kamu juga cerewet ya haha" dia, senyumnya membuat aku semakin menggila.

"Bisa gak sih ucapan lo tuh dijaga mu--" aku belum selesai berbicara, iqbaal sudah melumat bibir ku dengan sangat lembut. Dia memeluk pinggangku, yeah dia membuatku jadi gila, aku belum membuka mulutnya untuk dia, sampai akhirnya dia menggigit bibir bawah ku

"Shhh" saat aku kesakitan, kesempatan itu Iqbaal lakukan untuk masuk lebih dalam ke bibir ku. Ya aku mulai masuk kedalam jebakannya, aku mulai menggantungkan tangan ku ke lehernya, aku pun membalas ciumannya dengan sangat lembut. Tangan dia mulai masuk kedalam dress ku, dia mengelus perutku, oh. Kenapa aku tidak melarangnya? Sampai akhirnya..

"Alee, ada Steffi gak?"

Aku dan Iqbaal langsung melepaskan ciuman kita, dan merapihkan baju kita seperti semula. Iqbaal pun langsung membukakan pintunya

"Eh bunda, tuh Steffinya tadi dia ke toilet aku. Abisnya toilet yang di deket dapur gak bisa nyala airnya" kata iqbaal ngarang. Aku hanya tersenyum ke arah Alexander.

"Yaudah sekarang kita turun, ayah sama bunda mau berangkat sama papah dan mamah kamu juga Steffi" kata Alexander tersenyum kearah kami

"Bunda duluan aja, aku sama Steffi mau kenalan dulu" kata iqbaal, yang mungkin masih melanjutkan kegiatannya yang tadi.

"Em, ntar aja. Aku ikut tante aja yuk tan" aku senyum ke arah tante Alexander sementara Iqbaal melihat sinis ku.

Di depan rumah Demian, aku dan iqbaal bersalaman dengan ke-empat orang tua ini

"Iqbaal kamu jangan nakal, jangan kemana mana, ada steffi disini" kata Alexander memastikan

"Iya bun, aku betah kok kalo Steffi yang jagain" ucap iqbaal yang membuat ku tertunduk malu.

"Steffi, mamah sama papah berangkat. Kamu jangan berbuat ulah disini" kata papah yang membuat ku semakin malu marna ucapannya.

Disaat mereka semua pergi, iqbaal melihatku dengan tatapan mencurigakan. Aku melihatnya pun merasa takut dan langsung masuk kedalam.

"Stefhaniee" dia memanggilku dengan lantang. Aku menyampari dia di sofa

"Apasih klo manggil gak usah teriak teriak kali. Gue punya kuping" omelku. Dan lagi lagi dia tertawa.

"Iya iya maaf, gue laper Steff" kata iqbaal dengan memasang muka sok imutnya. Sungguh aku terpesona. Tapi tunggu, aku gak boleh jatuh kepelukannya.

"Hehh-_ lo mau makan apaan?" Kataku galak

"Jangan galak galak dong baby, apa aja. Tapi makannya berdua sama lo" sumpah, aku geli.

Aku berjalan kedapur dengan malas, lalu aku pun berfikir untuk memasak pasta saja. Saat aku sedang mengaduk saus pasta, ada tangan melingkar di pinggangku.

"Lama banget sih beb" ya, dia yang memeluk aku dari belakang. Sekarang dia mulai mengendus ngendus leherku dan menciuminya.

"Bisa gak sih lo gak usah mesum, rese tau gak sih lo" ucapku yang mulai merasa risih atas perlakuan dia.

"Ah tadi mau kok gw cium" aaa, dia membuat ku merasa malu. Untung dirumah hanya ada aku dan dia.

"Berisik, nih pastanya. Gw mau tidur"

"Gak, lo harus makan berdua gw"

"Gw gak laper!!" Ucap ku galak karna sudah gak tahan sama sifatnya

"Yaudah tumgguin gw sampe selesai makan. Tanpa penolakan. Kalo nolak gw bilangin mamah Vanie"

Hah, apa apaan sih dia manggil mamah ku dengan sebutan yang sama. Daripada aku diadukan, mending aku menemaninya.

Jangan lupa di Vote & Comment ya! Capek nih ngetiknya wkwk

My BabysitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang