Adia memandang cermin di depannya. Kedua matanya tampak sayu, tak bersemangat sama sekali. Ada sedikit cahaya kesedihan dari sorot matanya, suatu keengganan untuk meninggalkan kehidupannya. Akan tetapi, hal itu harus dia lakukan.
Semenjak kemarin malam, Adia terus memikirkan permintaan terakhir Mala. Dia telah memutuskan bahwa dia akan mengabulkan permintaan Mala. Dan jika dia ingin mewujudkan hal tersebut, maka dia harus berhadapan dengan berbagai macam orang, kelompok dan organisasi yang mengincar Andvaranaut miliknya—terutama clan Griffin.
Adia sadar akan hal itu dan dia tidak ingin orang-orang yang dia sayangi sampai ikut terseret ke dalam masalahnya. Maka, pada malam ini, gadis itu pun memutuskan untuk meninggalkan keluarganya, teman-temannya, dan juga kehidupan normalnya sehari-hari.
Hal pertama yang bisa Adia lakukan adalah mengganti penampilannya. Dia telah memotong rambut di belakang kepalanya hingga pendek dan mengecatnya menjadi berwarna coklat abu-abu terang. Anak itu kini mengenakan sebuah gaun rok pendek di atas lutut berwarna merah muda.
Gadis itu tampak menghela nafas panjang. Adia kemudian meraih jaket hitam bertudung di sampingnya lalu mengenakannya. Tak lupa, dia juga mengenakan kaus tangan dan sepatu hitam.
Adia berjalan berjinjit menuju kamar kedua orang tuanya. Mengintip dari celah pintu kamar yang sedikit terbuka dan melihat kedua orang tuanya yang tertidur pulas.
"Terima kasih Ayah, Ibu," bisik Adia dari depan pintu kamar, "Kalian berdua adalah orang tua terbaik di seluruh dunia. Maaf jika selama ini Adia kurang mampu mewujudkan harapan kalian."
Adia kemudian berbalik, berjalan pelan menuju pintu belakang rumah. Begitu berada di luar rumah, gadis itu memandang bulan purnama yang bersinar terang di langit.
Kenapa dia memiliki Andvaranaut?
Untuk melihat masa depan yang tidak dapat diubah?
Ataukah untuk sesuatu yang lain?
Masih banyak yang belum dia mengerti, tetapi Adia bertekad untuk mencari tahu alasannya.
Menghisap udara malam dalam-dalam melalui hidung, memantapkan hati, Adia pun melangkah meninggalkan rumahnya menembus keheningan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Alternative #1.5 - End of Bloom
Paranormal"Dengar Mala, aku benar-benar minta maaf harus mengatakan hal ini, tapi kamu harus tahu kebenarannya: kamu akan mati malam ini." Mendapatkan kekuatan untuk mengetahui segalanya, Adia melihat sesuatu yang tak seharusnya tidak boleh dia lihat--sesuatu...