#HILPart11

1K 90 15
                                    

Disaat (Namakamu) hendak pergi kesekolah, tiba saja handphone nya berdering ternyata notif line dari ..

ZidnyLthf
- uda sampe langsung keatas, inget HARUS!

'Apasih gaje amat, males w etbek' batin (Namakamu).

***

Saat sampai disekolah, (Namakamu) langsung menuju keatas seperti apa yang diperintah zidny tadi.

Sesampai diatas (Namakamu) melihat zidny sedang bersiul tidak jelas.

"Apaan sih lo manggil gue kesini?" Tanya (Namakamu) to the point.

"Eh udah dateng toh,"balas zidny sisnis.

"Apalo? Mau pho-in hubungan gue sama iqbaal lagi?!" Kali ini (Namakamu) langsung menggaskan kata-katanya, ia tak mau terlihat kalah didepan zidny.

"Emm, gini loh (Namakamu) yang cantik-"ucap zidny berhenti, dia mengelilingi tubuh (Namakamu) lalu berdiri sehadap dengan (Namakamu).
"-lo tau gak sih, lo itu hijabers. Dan pasti lo itu alim yakan? Hm, tapi salahnya lo itu pacaran, right?. Setau gue ya, dalam islam itu gak ada yang namanya pacaran-pacaran, dan lo masih pacaran, lepas aja hijab lo!" Ucap zidny lalu menarik ujung hijab (Namakamu).

(Namakamu) tercengang dengan apa yg dilakukan zidny padanya, dia meresapi apa kata zidny barusan.

"Dan satu lagi, kalo lo bener-bener islam, lo putusin dong iqbaal. Gue cuma mau bilang itu bye." lagi zidny berkata dgn perkataan yg membuat (Namakamu) sedikit syok(gtw tulisannya).

zidny keluar dari kelas itu, hanya tersisa (Namakamu) sendiri disana yang sedang memikirkan ucapan zidny barusan.

'Apa bener?' Batin (Namakamu)

Ponsel (namakamu) berdering.

(Namakamu) melihat panggilan masuk dari- iqbaal, lalu mengangkatnya.

"Ha-halo baal?"
"(Namakamu) lo dimana sih?"
"gue-gue di lantai atas baal"
"Gua kesana sekarang"

Pip

Iqbaal memutuskan sambungan teleponnya dan mungkin, bergegas ke atas.

"(NAMAKAMU)!" Teriak seorang lelaki disana, ya iqbaal.

"lo kenapa? Kok nangis? Siapa yg suruh lo kesini? Dia blg apa sampe lo nangis?kasih tau gye (nam..)?ayolahh" tanya iqbaal bertubi-tubi.

(Namakamu) tetap saja menangis, hingga iya tak tahan dan memeluk tubuh iqbaal.

"Hey ayolah" ucap iqbaal

"Baal, apa gye gak pantes berhijab? Apa gue gak pantes pacaran? Apa gue gak pantes sayang sama orang? Apa sementang gue hijab gue gak boleh mencintai sesorang?" Tanya (Namakamu) dengan isakan tangisnya yang semakin meledak.

"Oh ayolah, gue tau sekarang. (Namakamu) dengerin gue , lo udah tau kan kalo semua wanita muslim wajib berhijab? gue rasa lo tahu itu, dan soal ll gak boleh sayang atau cinta sama orang lain karna lo berhijab itu salah besar (Namakamu), emang cewek yang ga berhijab aja yang boleh sayang dan cinta sama orang lain? Gak. (Namakamu) plis, siapapun yg bilang itu sama lo jangan dengerin. Rasa sayang tumbuh bukan karena hijab atau apapun itu, tapi rasa sayang itu tumbuh karena rasa itu sendiri, rasa sayang itu gak hanya milik wanita tak berhijab, seluruh wanita harus merasakan yang namanya kasih sayang, jadi jangan pernah beranggapan kalo wanita berhijab gak boleh sayang sama orang okay?" Ucapan iqbaal membuat (Namakamu) terdiam. Iqbaal sebagai lelaki dapat menerjemahkan semuanya, oh god iqbaal sangat dewasa. Pantas saja (Namakamu) sangat menyayanginya.

"Dan satu lagi, cinta itu bukan karna kita kaya miskin, baik jahat, cantik jelek, hijab engga, dan lainnya, cinta itu ga gitu (nam..), cinta itu rasa yang beda, kalau lo jumpa sama lawan jenis lo, tanpa melihat segi fisiknya,paham?"

"Maaf"

"Lo gak salah, sekarang jangan nangis lagi ya"

Mereka berdua-iq(nam)- berdiri dan saling menggenggam erat tangan satu sama lain.

"Gue sayang lo, so jangan nangis lagi"

Berpelukan.
Ke teletabis ae.
***

Terlihat diujung pintu, ada seorang gadis yang sedang hancur karena rencananya itu gagal, ya siapa lagi kalau bukan zidny.

"Isss kok jadi nya gini sihh!" Geram zidny.

"Heh ngapain lo disitu" ucap-

Etc.

1. Hijab In Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang