hujan

20 0 0
                                    

Aku berlari di tengah derasnya hujan yang membasahi tubuh ku, badan ku menggigil karena kedinginan dan ku rasa aku akan terkena demam. Nafas ku tak beraturan karena aku berlari sangat kencang, hujan semakin deras dan ku putuskan untuk berteduh di sebuah toko yang sudah tutup. Aku melirik jam di tangan ku, angka sudah menunjukaan pukul 09.30 malam, aku sangat takut karena hujan tak berhenti dan malam semakin gelap. Aku takut terjadi apa-apa dengan ku, aku takut di perkosa, di culik, dan di bunuh dengan orang yang tidak ku kenal. Aaaah kenapa aku berpikir yang tidak-tidak, akhirnya aku lanjut berlari menerobos hujan yang semakin deras. Walaupun aku sudah di bohongi dengan ryan, tapi aku senang karena sekarang aku suka jika "hujan" turun. Karena menurut ku hujan itu membawa kebahagian tersendiri.

Sesampainya di rumah aku langsung di beri handuk sama mbak tina. Aku tinggal di rumah ini hanya dengan satu pembantu ku dan satu sopir ku, kedua orangtua ku masih hidup tapi mereka sekarang tinggal terpisah, bukan cerai tapi lebih tepatnya papa tinggal di luar negri karena pekerjaan. Mama dan adik perempuan ku dia tinggal di bandung, disana memang tempat tinggal asli keluarga ku dan aku di sini tinggal di kota orang lain dan di asuh oranglain. Terkadang aku merasa sendiri menjalani hidup ini, aku bingung bagaimana menjalini hidup ini karena, setiap cobaan yang datang aku jalaninya sendiri.

Jurnal NadilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang