Grace's Pov
London, 07:00 am.
"Bangun!" Tiba-tiba ada seseorang yang melempariku air.
"Ada apa ini?" Aku membuka mata dan mengusap wajahku yang basah karena siraman air.
"Ada apa? Haha! Mom, dia yang terakhir membeli tiket itu. Sekarang mana tiketnya?" Aku melihat Ashley dan Mrs. Karen membuat kamarku seperti kapal pecah.
"Tiket? Itu milikku." Aku segera mengambil tiketnya dan berlari menuju sudut kamar.
"Berikan tiket itu kepada Ashley!" Mrs. Karen melototkan matanya.
"Tt-tidak, aku ingin melihat konser itu. Aku tidak mau memberikannya kepadamu," aku mulai mengeluarkan air mata,
"Berikan kepadaku!"
Mrs. Karen dan Ashley menarik tiket itu dari tanganku, dan hampir saja tiket ini robek. Dengan terpaksa aku melepaskan tiket itu. Bagaimana pun aku tak bisa membantah mereka berdua.
"Anak baik, bye."
Mereka berdua segera meninggalkanku. Bagaimana dengan semua ini, aku harus merapikan tempat tidurku yang sebelumnya bersih menjadi seperti ini. Hanya dengan air mata aku bisa menahan sedikit ke-kecewaanku dan rasa sedihku ini.
Kehilangan uang sebanyak itu untuk membeli tiket dan tak bisa melihat idolaku, membuat ku terpukul seperti ini. Entah aku harus bagaimana untuk mengambilnya. Mungkin jika aku mengambilnya, Mrs. Karen dan Ashley akan sangat marah kepadaku.
Aku segera mandi dan berjalan menuju keluar rumah untuk mengambil sepeda. Dan tiba-tiba saja Mr. Adam menyuruhku agar tidak pulang larut malam. Aku tersenyum dengan mata sembab ku ini dan mulai untuk mengayunkan sepeda sampai menuju di tempat bekerjaku.
Aku tidak melihat Nenek sarah, hanya saja aku melihat sepucuk surat yang ditempel di depan almari es.
Halo Grace, aku akan ke toko sekitar malam jam 8, bisakah kau menjaga toko ku sampai aku pulang? sekarang aku sedang di bandara ingin bertemu dengan cucuku. Nanti aku akan memperkenalkan cucuku ini kepadamu. Oh iya, jika kau belum makan, ambilah roti yang kau sukai.
Love
SarahAku hanya tersenyum melihat surat dari nenek. Bagaimana bisa aku masih memikirkan tiket itu. Yang jelas aku masih tidak rela memberikan tiket itu kepada Ashley.
Aku segera mengambil salah satu cupcake yang berada di dalam alamari es dan memakannya. Aku sangat lapar, kemarin malam hingga tadi aku belum sempat makan itu membuat perutku mulai berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
After The Rain
FanfictionGrace berambut blonde berumur 18 tahun selalu melewati hari-harinya yang begitu penuh kesedihan. Tak ada yang menyayanginya kecuali Nenek si penjual Roti yang tinggal kurang lebih 2 km dari rumahnya. Grace adalah seseorang yang sangat mengidolakan s...