1 (SasuNaru)

Awal

"Sudahlah Naruto, kau sudah menunggu selama 2 tahun, tapi teman yang kau ceritakan tidak pernah ke sini, ibu tahu kau tak punya teman. Tapi jangan karena itu kau patah semangat dan mempunyai teman khayalan"
"Tidak ibu, dia bilang sampai jumpa besok. Berarti dia akan kembali lagi ke sini ibu."
"NARUTO!!"
"I-ibu?"
"Kau sudah 10 tahun, kau harusnya tahu bahwa teman itu sebenarnya benar-benar tidak ada, kau tidak tahu betapa ibu mencemaskanmu karena kamu setiap hari datang ke tempat ini"
"Tapi ibu dia itu benar-benar ad_"
"SUDAHLAH, TERSERAH. BESOK PAGI KITA AKAN PINDAH DARI KOTA INI. Cepat pulang"
"Ibu.. ibu jangat seret aku kerumah ibu. Naru mau di sini saja menunggu teman pertama naru"
"KALAU IBU BILANG PULANG YA PULANG, APA KAU MAU IBU PUKUL HA? "
"Jangan pukul naru ibu, Naru tidak akan pulang sebelum dia datang. Sekarang lepaskan tangan naru, sakit".

"Naruto dengarkan ibu, Ibu sangat menyayangimu. Kau itu sudah berlebihan kau bahkah sudah dianggap gila karena teman pertamamu itu"
"Ta-tapi bu dia itu benar-benar a-"
"Sssttttt Ibu mengerti dan ibu percaya bahwa temanmu itu ada dan bukan khayalan bukankah ibu yang mencuci sapu tangannya? Mungkin temanmu itu ada masalah atau sesuatu yang lain yang harus diselesaikan jadi dia tidak bisa menemuimu lagi"
"I-bu!! Terimakasih"
"Kalau begitu ayo pulang kita harus berkemas untuk pindah dari kota ini"

***
1

Desclaimer : Masashi Kishimoto
Rate : T
Genre : Romance, Shounen, Friendship.
Peringatan : Yaoi, Banyak Typo, Ooc, Ide pasaran, jangan berharap banget sama ni fic, Mungkin nanti sad ending

1

7 Tahun kemudian

Naruto, seorang pemuda keturunan Jepang-Inggris. Fisiknya seperti kebanyakan orang Inggris, Mata biru dan Rambut blonde tetapi mempunyai kulit tan juga kumis kucing yang memang sudah ada dari lahir. Walaupun keturunan Inggris, Naruto tidak pernah ke Inggris. Dia hanya tahu bahwa Ibu dan Ayahnya karena pihak dari ayahnya tidak setuju dengan pernikahan yang bukan dengan keturunan terhormat.

Bukk
Dilemparnya sebuah komik ke dinding yang membuat sebuah bunyi.
"Aaaaaakkhhhh, Sialan.
Kenapa selalu saja endingnya ciuman! ciuman! ciuman!"
Tubuh dengan baju oranye itu bangkit dari bangku yang dia duduki selama membaca komik tadi. Membaca beberapa judul atau lebih tepatnya 9 judul sampai tamat dan semuanya tamat rata-rata di atas volume 13 pastilah membuat bokongnya penat.
Tubuh itu berjalan ke dapur, di periksanya kulkas.
"Cuma ada air" gumamnya
Naruto menghela napas, bisa-bisanya dia lupa membeli bahan-bahhan makanan dan lebih memilih memborong komik.
KRYYUUK
Sebuah bunyi terdengar dari perutnya, membaca komik dari jam 3 siang sampai jam 10 malam pastilah membuatnya lapar. Diambilnya botol air mineral dan menuang isinya ke gelas yang berada di atas meja, dia selalu ingat pesan ibunya untuk tidak minum air dari kulkas langsung dari botolnya harus menuangnya terlebih dahulu ke gelas, setelah mengisi perutnya dengan Naruto lalu kembali ke kamarnya.
Saat memasuki kamar Naruto melihat 2 susunan komik yang kira-kira tingginya 120cm.
Naruto menghampiri komik itu lalu memisakannya, tidak semua komik itu adalah miliknya, beberapa dia pinjam dari teman-temannya.
Lagi Naruto menghela napas
"Dari 9 judul kenapa cuma 1 yang endingnya tidak berciuman!!! Dan itu komik yang aku beli. Dasar Kiba! Mentang-mentang dia punya pacar ! Mentang-mentang dia pernah ciuman! Huh awas saja!"

Dengan mulut yang masih komat-kamit Naruto menyusun komik dengan 1 judul yang sama di rak. Komik yang berjumlah 15 volume itu dia susun berurutan, sedangkan 8 judul lainnya dia letakan di kotak kardus besar, karena itu memang bukan punya.
Oops!! Naruto bukan seorang otaku, Naruto hanya seorang pelajar biasa dan tidak laku. Seorang teman menyarankan untuk membaca komik agar dia tahu cara mendapatkan pacar.
Selesai dengan komik, Naruto cepat-cepat menghempaskan dirinya diranjang, memeluk guling dan dan memejamkan mata.
Baru 20 menit memejamkan mata, Naruto kembali bangun.
Ternyata perutnya tidak bisa menunggu sampai pagi, di lihatnya jam dan diambilnya dompet.
"Jam 23.55 PM , hmm semoga saja ramen ichiraku belum tutup".