1

131 51 96
                                    

   "Chessa!!" teriak seseorang, yang membuatnya menjadi pusat perhatian disepanjang lorong sekolah.

Aku tahu suara ini, aku menolehnya.

Tanner sedang berlari mengejar tepat di belakangku, badannya bertubrukan dengan orang-orang yang meghalangi jalannya, beberapa diantaranya mendengus kesal, aku memberhentikan langkahku.

   "Kau membuatku ingin mati, mengapa langkahmu cepat sekali?" ucapnya memang terdegar ingin mati, ya Tuhan maafkan aku Tanner.

Pipiku merona, aku telah menyukai Tanner 1 tahun belakangan ini, Tanner cukup untuk dibilang populer disekolahku, dia adalah basket player walaupun aku lebih menganggap bahwa badannya lebih menunjang seperti atlet renang, baik, lupakan. Kami bertemu di festival bazar musim panas yang wajib diikuti semua murid tahun lalu, aku masih mengingat bagaimana kita bisa saling kenal.

Saat itu, Tanner dan teman-temannya menjual wine dengan kualitas ternama yang ditawarkan kepada semua murid secara ilegal dan diam-diam. Lalu entah bagaimana dia menghampiriku dan berkata secara terang-terangan "Wine di bazar sekolah, mungkin?" aku tak dapat melupakannya, sungguh.

Dia menarik nafas dalam, "Besok teamku akan tanding, siapkan dirimu, be my cutie cheerleader." katanya, omong-omong Tanner tidak serius soal cheerleader, demi Zeus pun aku tak akan ingin masuk ekstrakurikuler tersebut.

Sesungguhnya aku membenci hal ini, bagaimana tidak? Dia selalu merayuku layaknya kekasih, dengan fakta hubungan kami tidak lebih dari sebatas teman tapi tetap saja aku selalu termakan rayuannya, sial.

   "Tentu Tanner, lakukan yang terbaik, salamkan salamku pada segerombolan lelaki-lelaki brengsek yang tak mempunyai otak itu." kataku tak segan-segan. Ya, memang itu faktanya, Tanner dan teman-teman satu teamnya adalah para lelaki brengsek dalam hal apapun, terutama dengan urusan wanita.

   "Sungguh, Chessa? Maksudku kau, Blaise, dan Lexi pun bedebah-bedebah yang aksinya belum saja tertangkap basah." ucapnya mencoba membalikkan situasi.

Tanner pun menyebutku bedebah, aku tak tahu apa yang terjadi jika kami resmi menjadi pasangan, entah setiap harinya kami akan melakukan tindakan kriminal, seperti merampok bank, mencuri mobil, dan suatu saat kami akan menikmati akhir hidup kami di sel tahanan,  tapi kurasa tidak, itu terlalu ekstrim.  "Kau mengancamku atau bagaimana?" tanyaku.

Tanner menatapku lurus, "lupakan, aku tak serius soal itu." ucapnya dengan senyum yang menggoda.

   "Sampaikan saja, terutama untuk Zedd." lanjutku, teringat apa yang terjadi pada Blaise, sahabatku akhir pekan kemarin.

Tanner mengerutkan dahinya dengan seribu pertanyaan, "Apa yang dia lakukan? Dia menyakitimu?" ucapnya terdengar serius walaupun aku tahu dia tak pernah serius dalam menanggapi suatu hal.

   "Bukan padaku Tanner, tapi alangkah baiknya jika kau tanyakan hal ini padanya."

   "Kau serius?" tanya Tanner lagi.

Dia mengkhawatirkanku, itu yang terjadi. Ya Tuhan, lagi-lagi, apa kau sengaja melakukan ini? hentikan Tanner kau membuatku semakin ingin memilikimu saat ini.

Aku mengangguk kecil, tidak Chessa kau tak boleh goyah.

   "Baiklah, tapi apa aku termasuk?" tanyanya lagi dengan pertanyaan yang berbeda.

Aku membungkam sejenak karena sungguh aku tidak mengerti apa yang dia katakan, apa maksudnya?

   "Apa?" tanyaku.

   "Lelaki brengsek yang kau katakan." jawabnya.

Aku tertawa kecil dengan jenis tawa yang sedikit meremehkan.

   "Ya, tentu, bagaimana tidak?Setelah berita yang menyebar bulan lalu bahwa kau dan para bajinganmu mencuri makan siang guru-guru?Bagaimana bisa aku tidak-"

Dia tersenyum kepadaku, dan memajukan badan atletisnya ke arahku dan membisikkan ditelingaku, "Aku sangat menyukai jika kau yang mengatakannya, Chessa." bisik Tanner yang sangat pelan tapi nyaring untukku. Lalu dia berlalu menjauhiku dan pergi meninggalkanku dengan keadaan hati yang seperti berada di taman kupu-kupu.

   "Cih, jerk." gumamku tersenyum sambil melihat langkah kaki Tanner yang semakin menjauhiku.

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Jul 13, 2017 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

One ReasonHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin