Dia Bukan Milikku

668 54 4
                                    

Ponsel di saku kiri Hinata bergetar satu kali menandakan ada yang mengirim pesan singkat. Hinata merogoh sakunya dan mengeluarkan ponsel tersebut dari sana.

From: Naruto-kun..

'Aku menyukaimu, Hinata.'

Seketika itu juga sekujur tubuh Hinata membeku. Sebuah senyuman bahagia terukir dibibirnya. Dan bisa dibayangkan bagaimana bahagia perasaannya ketika pria yang disukainya sejak masuk ke Universitas Kaitani,Namikaze Naruto mengiriminya sebuah pesan singkat yang berisi sebuah ungkapan perasaan. Hinata merasa dibuat melayang hingga ke langit ketujuh.

Gadis itu kembali memasukkan ponselnya dalam saku.Tak berapa lama kemudian, Naruto yang sedang membuat hatinya berbunga-bunga muncul dari arah kelasnya, menuju ke arahnya yang sedang duduk sambil tersenyum-senyum sendiri..

Pemuda itu melambaikan tangannya ke arah Hinata yang dibalas dengan lambaian pelan dari sang gadis.
"Sedang apa,Hinata-chan?"Tanya Naruto dengan senyum 5 jari khasnya. Hinata mencoba mengontrol detak jantungnya yang saat ini seperti sedang menggema keras didalam dirinya. Beberapa menit mereka habiskan dalam keheningan. Hanya beberapa suara anak-anak yang berlarian sambil tertawa yang menjadi pengisi suara di luar kelasnya.
"A-anoo, Naruto-kun,A-aku hanya sedang menikmati waktu istirahat saja."Hinata akhirnya menjawab pertanyaan Naruto setelah beberapa saat terdiam.
"Naruto-kun a-apakah kau benar-benar menukis pesan ini untukku?"Tanya Hinata ragu dengan mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menunjukkan sebuah pesan bertuliskan nama Naruto disana. Hal itu sukses menarik seluruh perhatian Naruto terhadapnya.Pemuda itu menatap Hinata dengan sebelah alis terangkat.
"Aku tak menulis pesan ini,Hinata. Memang namaku. Tapi jujur,Bukan aku.Sepertinya ponsel aku dibajak sahabatku,Kiba."Hinata tanpa sadar mulai melakukan kebiasaannya lagi. Memain-mainkan jarinya.Naruto menghela napas panjang.
"Bukan dirimu ya? Gomen Naruto-kun."Naruto hanya mengangguk. Kedua pasang mata Hinata berusaha untuk mencari objek lain untuk dilihat sedangkan otaknya tengah berputar mencari kata yang tepat untuk dilontarkan pada pemuda yang hanya berjarak satu jari di sebelahnya.
"A-aku kira kau benar-benar menyukaiku,Naruto-kun."Kata-kata itu sungguh terlontar dari bibir Hinata "Aku memang menyukaimu,Hinata. Hanya saja sebagai adikku yang pemalu dan menggemaskan. Aku tak bisa mengubah rasa sukaku padamu lebih dari adik,Hinata. Maaf."
Hinata buru-buru mengangkat kepalanya yang entah sejak kapan tertunduk dan mulai mengibaskan tangannya di depan dada yanh rasanya nyeri,Ngilu dan perih terkoyak dari angkasa dan terhempas didataran duri-duri tajam menusuk relung hatinya.
"Ti-tidak apa-apa, Naruto-kun. Aku tidak masalah dengan itu.Aku tak apa. Sungguh."Hinata menggumamkan jawabannya dan mengangkat sebelah tangannya dengan senyum lebar mirisnya.Naruto mengelus surai indogo Hinata mengucapkan dua patah kata terima kasih kemudian menghilang di balik pintu depan kelasnya....

Hinata menenggelamkan wajah sendunya dimeja dengan beralas kedua lengannya sebagai alas. Air matanya tak bisa ia tampik menetes dihelaian pelupuk lavender indahnya.
"Ternyata aku hanya terlalu terbawa perasaanku padamu,Naruto-kun. Kau benar-benar menganggapku adik bagimu."Ujar Hinata lirih disela tangisnya.

Pesan singkat itu hanya sebuah pemberi harapan palsu. Tak ada yang nyata dari sebuah kata-kata. Pesan itu hanya sebuah rasa bawa perasaan Hinata yang terlalu mengharapkan Naruto menjadikannya kekasih.
Satu kenyataan yang pahit yang barus Hinata rasakan 'Dia bukan milikmu'









END

Haiii Minna^^ yuni bawa fic oneshoot nih :( dibuat dalam waktu 30 menit disela-sela kebaperan aku juga di duta :'(


Menarikkah?? Voment yah???

Hanya ff gajeku saja°^

Arigatou #ojigi

BaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang