Cerita ini didedikasikan untuk penulis favorit saya sejagad raya, QueenNakey, saya gak bisa nge-tag nama kakak disini, tapi ntar saya kasih link nya. Selamat membaca, kak Key.
"You'll stay with me?"
"Until the very end," said James.
-JK. Rowling (Harry Potter and the Deathly Hallows)Key berlari kecil menyusul pujaan hatinya. Bukan cuma hati, tapi juga pujaan jantung, paru-paru, serta usus dua belas jarinya. Jemari lentiknya ia gerak-gerakkan dengan ritme yang teratur, bibirnya yang dipoles pelembab menyenandungkan lagu-lagu terkenal dari Ost Anime kesayangannya. Di depannya, Aldo berjalan tergesa-gesa. Pesawat mereka akan terbang beberapa menit lagi,
Dan sesungguhnya Key tak peduli.
Baginya, selama Aldo ada di sisinya dan terus mencintainya, bulan madu di Jakarta pun bukan hal yang buruk. Terbang ke Amerika bersama Aldo bukanlah keinginannya. "Key 'kan mau nya ke Jepang, papa!" rengeknya malam itu, saat Papa nya memberikan dua tiket liburan ke dua kota di Amerika. Ya, mereka akan pergi ke Los Angeles dan New York.
"Kamu mau ke Jepang, emangnya punya uang?" Papanya bertanya, lebih tepatnya menghina.
Key dibuat jengkel malam itu, ditambah lagi Aldo yang terkekeh membenarkan ucapan papanya. Aldo kampret! Segala sumpah serapah dilontarkannya. Tapi cuma dalam hati, kalau langsung ke orangnya, bisa-bisa Aldo minta cerai. Ah, Key tak mau menjanda.
"Al, masih lama ya kita nyampe Amrik?"
Untuk yang keseratus dua belas kalinya Key bertanya setelah mereka berada di dalam pesawat. Aldo mendesah, untuk yang keseratus dua belas kalinya pula ia melepaskan headfon yang dipakainya kemudian berkata, "masih lama." pada wanita cebol di sampingnya.
Aldo kesal setengah mati.
"Ooh.." akhirnya senyap. Tak ada yang membuka suara. Key juga tampak lelah, tapi-
"Al, masih lama ya kita nyampe Amrik?"
Untuk yang keseratus tiga belas kalinya, Key bertanya. Aldo menjerit dalam hati, di sampingnya Key malah cekikikan, ia suka mengganggu Aldo saat Aldo sibuk sendiri.
"Iya masih lama, sayang. Ngomong sekali lagi aku cium nih?"
Ucapan Aldo sukses membuatnya diam seribu bahasa. Sudah bertahun-tahun menjadi milik Aldo, namun ucapan itu tetap saja membiusnya setiap waktu. Tetapi mirisnya, Aldo tak pernah sekalipun menciumnya.
Dulu, saat Key hendak mencium Aldo, papanya datang kemudian menjewer telinganya. Bukannya bibir, malah telinga merah yang ia dapatkan.
"Kamu tidur aja, besok kita landing."
Key mengangguk dua kali sebelum ia merapatkan diri pada Aldo dan terlelap.
Aldo tersenyum, dikecupnya pucuk kepala Key kemudian berkata, "Jangan jauh-jauh dari gue, pendek."
⚫⚫⚫
"Selamat pagi, USA!!! Mphh!"
Sekarang bibirnya terkatup rapat. Aldo yang tidur di sampingnya membekap mulut Key, gara-gara Si Cebol ini tidur tampannya terganggu.
"Udah tidur satu harian, sekali bangun langsung teriak-teriak. Lo mati aja ya, Key?"
"Swamedhh phagigh, Mbeh!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here, Key. (GA My Devil Butler - QueenNakey)
Short StoryDia ada di sekitarku, mengawasi dan tersenyum. Selamanya. ( Pemenang GA My Devil Butler, QueenNakey)