Nicky POV
"Nicky, sayang..... Bangun sayang, kamu mau telat ke sekolah?", ucap mommy sembari mengguncang bahu gue. Karena merasa kesal, akhirnya mommy pun menarik kaki gue, sampai gue terjatuh dari ranjang gue.
"HAHAHA....." Bukannya bantuin gue buat bangun, mommy malah ngetawain gue, sampai menangis.
"MOMMY....", seru gue pada mommy.
"Mangkannya, kalau disuruh bangun itu bangun. Udah mending sekarang kamu mandi dan segera sarapan", perintah mommy. Setelah itu, mommy keluar dari kamar gue dan mengabaikan wajah cantik gue yang tengah cemberut. Gue pun berdiri dan berjalan gontai kearh kamar mandi. 20 menit kemudian gue telah selesai bersiap dan berjalan keluar kamar, menuju ruang makan dilantai bawah.
"Pagi mom, pagi dad.."
"Pagi sayang.." jawab mereka bersamaan.
"Oh iya, mom dad... Where is Nicholas??" tanya gue sambil menyuap kan nasi goreng buatan mommy
"Tumben nyariin gue lo pagi-pagi??" goda Nicholas.
"Iihh... Abang apaan sih?"
Oh iya, kita belum kenalan. Kenalin nama gue Nickyta Ashley Alexander, umur gue baru menginjak 18 tahun. Dan gue masih kelas 3 SMA. Gue anak dari salah seorang pengusaha ternama yaitu Garold Alexander dan mantan model cantik Hermione Alexander. Dan gue juga punya kakak laki-laki namanya Nicholas Mark Alexander. Dia adalah kakak paling perfect yang aku punya.
"Nicky cepetan atau lo gue tinggal?!!" seru kak Nico dari ruang tengah.
"Iya iya, bentar. Mom, Dad aku pergi dulu ya. Bye..". Setelah itu, aku menyusul kak Nico yang udah bertengger(burung kali) di atas motornya.
(SKIP)
"Dek, nanti gue nggak bisa jemput. Soalnya gue ada tugas kelompok di rumah temen gue" ujar bang Nico setelah sampai di sekolah gue.
Gue pun hanya mangut-mangut, sebagai jawabannya. Kemudian gue pun beranjak menuju kelas gue. Saat akan memasuki kelas, gue mendengar ada yang manggil nama gue.
"NICKYTA ASHLEY ALEXANDER, TUNGGU'IN KITA BEGO!!"
Setelah itu, gue mencari asal suara tersebut. Ternyata itu suara temen-temen gue." Ya ampun... Gak usah toa juga bisakan lo pada.."
"Hehe... Maaf deh maaf... Oh iya lo tau nggak di disekolah kita itu ada guru baru yang gantenggggggg bangettttt?", tanya Lavia
"Masa bodoh buat gue", jawab gue acuh. Setelah itu, gue pergi menuju kelas, dan tidak mempedulikan mereka di belakangku. Lalu, bel masuk pun berbunyi.
"Hari ini yang bakal ngajar kita itu si guru baru itu..", kata salah seorang teman di kelasku. Saat Audrey akan bertanya. Guru baru tersebut telah memasuki ruang kelasku.
"OMG!! itu guru atau dewa yunani??!!"
"Iya ganteng banget....."
Dan masih banyak lagi, pujian-pujian yang dilontarkan teman-teman gue terutama para siswa cewek. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa guru tersebut sangat tampan. Dengan alis tebal, hidung mancung, mata dark brown dengan tatapan tajam, rahang kokoh, bibir tipis bewarna merah muda, serta wajah bak dewa yunani.
"Selamat pagi anak-anak. Saya adalah guru baru serta wali kelas baru kalian. Kalian bisa memanggil saya Mr. Nathan"
'Aduh ini perasaan gue aja apa memang bener kalau guru baru itu ngeliatin gue dari tadi. Mana tajam banget lagi tatapannya' ujar Nicky dalam hati.
NATHAN POV
Hari gue bakal jadi guru baru di salah satu sekolah milik keluarga gue.
'Kapan kita nyari mate kita.... Dasar Nathan bodoh', ujar serigala gue Luke di pikiran gue.
'Iya iya...' jawab gue. Setelah itu gue langsung memutuskan midlink dengan Luke.
Entah kenapa gue ngerasa, kalau gue bakal ketemu dengan mate gue. Saat ini, gue bakal ngajar di kelas XII IPA 2. Tiba-tiba gue mencium aroma yang sangat memabukkan, yaitu antara aroma stroberi dan vanilla.
'Mate.. Mate.. Mate' pekik Luke dengan setengah berteriak.
Setelah itu, aku memasuki kelas tersebut dan melihat seorang gadis cantik. Ia memiliki rambut panjang bewarna colelat, kornea mata bewarna biru, kulit putih dan bibir tipis bewarna dan benar - benar menggoda. Setelah memperkenalkan diri, aku pun mulai memberikan materi dan sesekali aku melirik wajah gadisku tersebut.
Tak terasa jam pelajaranku pun berakhir. Tapi, tidak akan membiarkan gadisku pergi.
"Baiklah pelajaran kita sampai disini saja. Dan untuk buku catatan kalian kumpulkan di Nickyta saja. Dan Nickyta nanti taruh buku nya di ruangan saya. Selamat siang." Sebenarnya gue sengaja menyuruh mateku untuk membawa buku-buku itu ke ruanganku, agar gue dapat berdua saja dengannya.
"Baik,Mr." jawabnya.
Saat gue tengah asyik memeriksa laporan, tiba-tiba pintu tuangan gue diketuk.
'Tok tok tok'
"Masuk". Ternyata yang tengah mengetuk tuangan gue adalah mateku.
"Ini pak bukunya. Kalau begitu saya permisi dulu", ujarnya.
Tapi, kali ini gue nggak akan ngelepasin dia. Gue langsung berdiri dari kursi gue, dan dengan kecepatan werewolf gue langsung menutup pintu dan menguncinya. Dan gue langsung menahan mate gue.
"A-apa y-yang anda lakukan M-mr.???"
'Ya ampun mate gue bener-bener lucu saat ini. Ah... Kalau nggak inget ini sekola, mungkin gue udah nandain dia dari tad' batin gue
Aku tidak menjawab apa-apa, hanya menatapnya dengan tajam. Tapi, tiba-tiba dia menangis dan hal itu benar-benar membuatku panik. Langsung saja aku membawanya ke pelukanku, dan menggiringnya untuk duduk di sofa. Tetapi aku tetap memeluknya sembari mengusap punggungnya, dan dia pun menghentikan tangisannya. Setelah, merasa tenang gue merenggangkan pelukan gue dan menangkup kedua pipinya.
"Maaf aku telah membuatmu menangis sayang...."
"K-kenapa anda melakukan ini M-mr..??", tanyanya
"Because you're mine. Dan aku tak akan membiarkan milikku di sentuh orang lain"
Cukup sekian tolong votenya ya.... Bye bye....
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS MY MATE
WerewolfKisah hidup seorang gadis SMA yang berusia 18 tahun. Dia tidak percaya bahwa di dunia ini ada makhluk immortal, seperti werewolf. Tapi bagaimana reaksinya jika, pendamping hidupnya adalah seorang werewolf. Dan pasangannya itu adalah seorang guru di...