Author POV
"Because you're mine. Dan aku tak akan membiarkan milikku disentuh orang lain" ujar Nathan.
Saat itu juga, wajah Nickyta memerah bagaikan buah tomat(ada-ada aja author). Dan hal itu pun membuat Nathan tertawa. Nickyta menyembunyikan wajahnya di dada bidang Nathan. Lalu, Nathan menarik dagu Nickyta dan membuat gadis itu menatapnya.
"Kenapa wajahmu memerah begitu? Apakah kau sakit, sayang?", tanya Nathan.
Entah mengapa mendengar nada khawatir dari Nathan, membuat perasaan Nickyta menjadi hangat. Dan gadis itu hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawabannya. Dan itu membuat Nathan bingung.
"Lalu??"
"Aku malu", jawab Nickyta.
"Hahahahah......" saat mendengar jawaban Nickyta,membuat Nathan tertawa.
"Kenapa kau tertawa,Sir?" tanya Nickyta.
"Panggil aku Nathan. Kau sangat lucu, sayang" jawab Nathan setelah dapat menghentikan tawanya. Sedangkan Nickyta hanya dapat tersenyum, hingga membuat Nathan ikut tersenyum.
'Cup'
Tiba-tiba Nathan mengecup bibir Nickyta sekilas, dan hal itu sukses membuat Nickyta merona. Dan Nathan pun tertawa untuk yang kedua kalinya. Lalu, bel tanda masuk kelas pun berbunyi.
Kringgg kringgg
Kemudian, Nickyta pun bangkit dari pangkuan Nathan. Saat hendak menuju pintu, pergelangannya pun dicekal oleh Nathan.
"Kau mau kemana, sayang??" tanya Nathan
"Aku mau kembali ke kelas, Nathan.." jawab Nickyta.
"Pulang sekolah nanti kau bersamamu saja. Aku yang akan mengantarmu." Saat Nickyta akan membantah, namun Nathan sudah memotong duluan, "Aku tidak menerima bantahan apapun, jadi kita pulang bersama. Titik" lanjut nya sembari menekankan pada kata 'titik'. Sebagai jawaban Nickyta hanya menghela nafas dan menganggukkan kepalanya saja. Dan gadis itu pun kembali ke kelasnya, dengan wajah yang penuh senyuman.
Nickyta POV
Aku pun tak tahu apa yang sebenarnya terjadi padaku. Seharusnya saat Nathan mengecup bibirku dan memelukku, aku harusnya memberontak atau menolak. Tetapi, tubuhku seakan tidak bisa menolak. Dan aku pun merasa sangat nyaman saat berada di pelukannya.
Kini aku berada di dalam kelas, dan aku menemukan ketiga temanku tengah menatapku dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Ada apa denganmu, Nickyta?" tanya Avera.
"Kau baik-baik saja kan, Nickyta?" tambah Lavia.
"Aku baik-baik saja kok. Hanya saja aku merasa sangat bahagia saat ini" jawab Nickyta.
Tetapi, sepertinya ketiga temanku itu masih kitang puas dengan jawabanku. Saat Audrey akan bertanya, tiba-tiba guru pun memasuki kelas.
"Hish.... Setiap kali aku ingin bertanya, selalu saja ada halangannya" gumam Audrey. Sedangkan aku, Avera, dan Lavia hanya tertawa kecil. Pelajaran hari ini benar-benar membuatku bosan, aku ingin cepat-cepat pulang.
(Saat pulang sekolah)
"Nicky, hari kau dijemput atau tidak??" tanya Audrey. Saat ini aku dan ketiga temanku berada di parkiran sekolah.
"Oh... Aku.." belum sempat menjawab pertanyaan Audrey, sudah ada yang menjawab duluan. "Hari ini dia akan pulang bersama saya" ucap Nathan. Dan jawaban dari Nathan sukses membuat teman-temanku terkejut dan melongo.
"Aku duluan ya, guys.... Bye, see you" ucapku. Setelah itu, aku masuk ke dalam mobil Nathan.
'Keren juga mobilnya Nathan. Hmmm.... Audi R8 lagi.....' batinku dalam hati.
Perjalanan menuju rumahku benar-benar hening. Tak ada percakapan sama sekali di antara kami berdua. Tak terasa kami pun sampai di depan rumahku. Dan aku pun terkejut.
Nathan POV
Gadisku sepertinya terkejut. Pasalnya sedari tadi tidak ada percakapan apapun di antara kita, tetapi aku mengetahui alamat rumahnya. Dan benar saja, saat ini dia tengah menatapku dengan pandangan bertanya.
"Aku mengetahui segala hal tentangmu, sayang" jelasku. Dan dia pun hanya menganggukkan kepalanya, sebagai tanda mengerti. Dan sebenarnya aku juga mengetahui tentang keluarganya.
Setelah itu, kita turun dari mobil dan berjalan masuki rumah. Saat Nickyta akan membuka pintu, ternyata itu tersebut telah dibuka oleh seorang pria tampan(ya walau pun masih tampanan gue. Author : cih.. Pede banget tuh Si Nathan)#oke abaikan.
Dan orang itu pun sangat terkejut saat melihatku.
"Lho..Nat, kok lo bisa bareng adik gue???"
"Di itu pacar gue, kenapa ada masalah kau kakak ipar?" kata gue sambil mengedipkan sebelah mata gue. Sedangkan Nickyta tengah menatapku dengan pandangan penuh tanda tanya.
"Lho... kok... Bisa...??", tanya Nico pada kami, berdua.
"Kak mending kita masuk dulu. Capek nih kaki gue, tega banget sih lo bang.." kata Nickyta.
Setelah itu, Nico pun menyuruh kami masuk. Kami pun duduk di ruang tamu. Dan gue benar-benar risih. You know what?! Sedari tadi si Nico mandangin gue intens banget. Saat Nico akan memulai percakapan, tiba-tiba orang tua Nickyta and Nico turun.
"Lho?? Nathan.... Kapan kamu datang sayang??" tanya mommy Nickyta.
"Baru aja kok om, tante.... Oh iya, om tante maksud kedatangan daya kesini itu ingin membawa Nicky ke rumah saya, om tante" jelasku panjang lebar.
"Maksud kamu?? Nicky itu.... Mate-mu??" tanya daddy Nicky.
"Iya,om.... Nicky adalah mate saya, yang selama ini saya cari" jawabku.
Sedangkan Nickyta hanya menatapku dengan pandangan penuh tanda tanya. Dan ia mengangkat sebelah alisnya dan meminta penjelasan.
"Hmmm..... Ternyata anak tante itu mate kamu, Nathan...." ujar Mommy-nya Nickyta.
"Tunggu tunggu..... Maksudnya ini apa sih?? Kalian kenal Nathan?? Trus maksudnya mate itu apa???" tanya Nickyta.
'Apa kita harus memberi tahu nya sekarang, nat???' tanya Luke.
'Oh... Tentu tidak.... Kita harus mencari waktu yang tepat untuk menjelaskan semua ini padanya' jawabku. Setelah itu, Luke pun memutuskan midlink secara sepihak.
"Bagainana Nathan??? Apa kita menjelaskan saja hal ini padanya??" tanya momnya Nickyta.
"Hmm.... Sepertinya biar aku aku aja tan, yang jelasin ke dia"
"Baiklah jika itu keputusanmu.... Oh iya Nicky, sekarang kamu ganti baju dan membawa beberapa banju ganti semua buku pelajaranmu, oke" jelas dadnya Nickyta.
"Kau berhutang penjelasan padaku...." ujar Nickyta padaku setengah berbisik.
NICKYTA POV
Setelah merapikan beberapa pakaian untuk menginap di rumah Nathan, kini kami- aku dan Nathan -tengah berada di mobilnya. Perjalanan menuju rumahnya lumayan jauh dari rumahku.
Tapi, ada yang aneh menurutku. Bagaimana tidak, jalan yang kita lewati ini adalah hutan dan ini tengah malam. Berbagai spekulasi berkeliaran di otakku.
"Nathan.... Kau tak bermaksud untuk menculikku atau apapun kan??" ujarku.
"Tidak sayang.... Mana ada sih penculik yang meminta izin ke kedua orang tua korban, bahwa sang anak akan diculik" jawabnya dengan nada mengejek
'Aduh.... Bodoh banget sih, aku!!' rutukku dalam hati. Dan aku rasa saat ini pasti mukaku memerah. Karna, pipiku sudah terasa panas. Oh god... aku benar-benar malu.
*************
Maaf updatenya lama.
Gimana" bagus nggk, maaf ya kalau ceritanya agak geje.PLEASE....... VOTE+COMENT-NYA..... OKEY......
BYE BYE.......
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS MY MATE
Hombres LoboKisah hidup seorang gadis SMA yang berusia 18 tahun. Dia tidak percaya bahwa di dunia ini ada makhluk immortal, seperti werewolf. Tapi bagaimana reaksinya jika, pendamping hidupnya adalah seorang werewolf. Dan pasangannya itu adalah seorang guru di...