1. Putus Cinta

32.9K 1.8K 60
                                    

Hah? Putus? Rasanya seperti mimpi, yang benar aja gue baru di putusin sama cewek gue eh mantan cewek gue beberapa jam yang lalu. Ini yang paling nggak gue suka disaat jadian sama cewek populer macem Jessa, pasti kalau nggak ketikung yah diputusin. Sayangnya nggak mungkin ada yang mau nikung gue, secara Jessa orangnya pemilih banget. Jadi mau nggak mau gue harus nerima kalau pada akhirnya gue yang di putusin.

Ngenes kan? Haha.

Alesannya sih nggak masuk di akal, katanya dia mulai bosen sama gue. Bosen? Sejak kapan jadian baru dalam hitungan mingguan udah bosen aja? Ckck. Rasanya tuh gue pengen banget ketawa sampai nangis, saking keselnya lantaran alesannya tuh klise banget. Lagu lama tau nggak? Pasti dia udah punya inceran baru, makanya dia buang gue seenak jidatnya. Ya, pasti itu alesan yang sebenarnya kan?

Sabar, sabar...

" Gue denger Jessa punya mangsa baru, " Sedikit gue denger seruan salah seorang temen cewek sekelas gue yang sedang ngumpul duduk-duduk bareng temen cewek lainnya nggak jauh dari tempat gue duduk.

Biasa cewek-cewek kalau ngumpul pasti ngerumpi, ngerumpin siapa aja yang buat mereka senang. Nggak ada bosennya apa yah ngomongin orang sampai tuh mulutnya pada berbusa. Ckck.

" Hah? Seriusan? Siapa? " Temen cewek sekelas lainnya terdengar sangat terkejut dengan kompaknya, layaknya paduan suara. Seharusnya kan nggak usah heran gitu yah lantaran Jessa yang notabennya emang playgirl jadi wajar aja kalau udah punya inceran baru.

Itu udah jadi rahasia umum, haks!

" Dika, itu lho Sandika Bayu anak kelas sebelah yang super dingin! " Jawab seorang cewek lagi yang sepertinya suaranya dia pelankan, mungkin nggak enak kalau kedengeran sama gue. Ya, secara yang mereka tau tuh gue masih pacaran sama tuh cewek, kalau mereka tau gue sama Jessa udah putus pasti suara mereka menggelegar. Sengaja suara mereka di kerasin biar gue tau kalau alesan putusnya yah karena udah ada inceran lain yang lebih populer dari gue.

" Huum, kasian yah... " Dan gue nggak mau lebih lanjut mendengarkan obrolan sekumpulan cewek-cewek tersebut lagi, lantaran gue terlanjur bete merasa dikasihani. Kamfret!

Ya, walaupun emang sedikit sakit hati diputusin secara sepihak. Tapi, nggak membuat gue putus asa tauk! Lagian siapa itu Dika? Gue kok baru denger yah?

.

..

...

" Ehem! Boleh numpang duduk disini? " Mendengar suara seseorang yang sangat asing membuat gue sedikit mendongakkan kepala gue dan menghentikan aktifitas makan siang gue sejenak dan tanpa sadar memanggukan kepala gue sebagai tanda setuju.

Seseorang tersebut pun, mendudukkan dirinya di samping gue dan meletakan sepiring somay dan es jeruknya, " Kok sendirian aja? " Tanyanya disela mengaduk somay dengan bumbunya secara merata.

Gue hanya mengernyitkan dahi, ini orang siapa sih? Pakai sksd nanya-nanya segala, makan mah makan aja keleus.

" Nggak ada temen yah? " Tebaknya sambil melahap sesuap somay yang sangat menggoda tersebut. Ah, tadi mah gue pesen somay aja yah daripada bakso.

" Hum, kalau nggak salah lo Revan kan? " Tanyanya yang membuat gue beneran nggak menghabiskan semangkok bakso gue, reflek gue menoleh ke arahnya dengan tatapan bingung. " Bukan, gue Revano, " Jawab gue singkat sedikit ketus. Walaupun emang nyaris sama tapi bagaimanapun gue terkenal dengan nama Revano, bukan Revan. Lagian kan kalau yang panggilannya Revan mah banyak, bejibun pula, kalau Revano yah cuma gue.

" Iya, maksud gue tuh lo itu Revano Pratama kan? "

" Kalau iya kenapa? "

" Nggak, nanya aja. "

My Rival Is My Ex [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang