Kematian Mirna

35 2 0
                                    

"Aaaaaaaaa..."
Terdengar teriakan seseorang dari arah kamar mandi wanita di dekat perpustakaan.

Kamar mandi ini cukup gelap karena beberapa lampunya tidak berfungsi, selain itu kamar mandi ini jarang digunakan mahasiswi karena berbau mitos yang menyeramkan sehingga mahasiswi enggan menggunakannya.

Namun berbeda dengan Mirna. Mirna bukanlah gadis penakut yang percaya akan mitos-mitos yang tak kasat mata. Dia sering mengurung diri disana saat menangis terutama setelah diperlakukan buruk oleh genk D'3R.

Biasanya dia akan menangis sepuasnya dan setelah itu curhat dengan sahabat-sahabatnya di sudut perpustakaan dekat jendela yang mengarah ke arah parkiran. Entah apa alasan mereka menyukai tempat itu.

"Suara apa sih itu, teriak-teriak ga jelas gitu" tanya Shanti sembari mengangkat telinga supaya mendengar jelas.

"Ah paling ada kecoa dikamar mandi, maklumlah cewek" hahaa timpal Novi

"Iya mungkin," sahut Shanti kembali meluruskan kepalanya.

"Mayat....! Tolong ada mayat..! Aaaaaa..."
Teriakan itu semakin jelas dan banyak mahasiswa berlari ke arah sumber suara.

"Mayat? Dikamar mandi? Tanya Shanti memperjelas.

"Iya ku dengar begitu" balas Novi santai.

"Bukankah Mirna lagi di kamar mandi? Jelas Evi

"Hah, iya Mirna disana, ayo cepat, perasaan ku ga enak ini..!" ajak Shanti menarik tangan kedua sahabatnya..

Mereka berlari menuju kamar mandi dan disana sudah sangat ramai oleh mahasiswa yang penasaran dengan suara teriakan itu.

"Mirna? Mirna? Teriak Shanti memanggil dengan cemas
"Permisi tolong, sahabat saya terjebak disana, permisi" Shanti, Evi dan Novi menerobos keramaian.

Saat mereka masuk, dijumpai seorang gadis tergeletak dilantai. Dari warna bajunya sudah pasti itu bukan Mirna.

"Mirna? Mir? Kamu dimana? Panggil Evi

"Mirna? Apa kamu baik-baik saja? Lanjut Novi melirik-lirik.

"Hah...! Darah..! Teriak Shanti gemetar seperti orang yang kedinginan.

"Apa? Sahut Novi dan Evi serentak dan berlari kearah yang ditunjuk Shanti.

Secara perlahan mereka membuka pintu dan melihat seorang gadis berlutut dengan kepala masuk ke dalam closet dan darah mengalir dari tangan kanannya.

"Mirna? Tanya Evi memastikan dan memberanikan diri menyentuh tubuh gadis itu.

Mayat itu terbalik dan tampak jelas wajah gadis yang mereka lihat adalah wajah seorang gadis yang mereka bangga-banggakan. Sahabat dekat mereka dan pribadi penyayang dan cerdas yaitu Mirna.

"Hah..!! Mirna.!!! Aaaaaaa.."

Sontak terdengar teriakan ketiga gadis itu bersamaan membuat suasana semakin gaduh.

"Tolong, Mirna., tolong! Teriak Evi dengan suara yang sangat parau.

"Mirna, bangun Mirna bangun! Kata Novi mengguncang tubuh Mirna yang dingin.

"Tolong panggilkan ambulans, tolong, pinta Shanti dengan berlinangan air mata.

Tiba-tiba masuk seorang pria yang tak asing bagi mereka.

"Cepat, Ron angkat, bawa Mirna ke rumah sakit, selamatkan dia" tangis Novi.

"Maaf sayang, Mirna sudah meninggalkan kita semua" ucap Roni setelah memastikan denyut nadi Mirna.

"Tidaaakkk...!!

Aaaaaaa........!!

Tidak Mirna, kamu tidak boleh sekejam ini..

Aaaaaa.....
Teriakan Novi membuat banyak mahasiswa memasuki kamar mandi.

"Sabar sayang, sabar. Ini sudah jalan yang Maha Kuasa" timpal Roni menenangkan Novi pacarnya meski air matanya tak dapat ia sembunyikan.

"Kenapa begini Mirna, kenapa!!
Aaaaa.., tangis Shanti dan Evi semakin keras.

"Kamu jahat Mirna, kamu jahat. Kamu tega meninggalkan kami dengan cara seperti ini. Aaaaa..." tangis Novi sembari memeluk kepala Mirna.

Tak lama kemudian beberapa dosen datang dan menyuruh memanggilkan ambulans.

Tak sampai setengah jam ambulans tiba dan mayat Mirnapun dibawa ke rumah sakit untuk di autopsi.

Kematian Mirna menjadi pukulan berat bagi ketiga sahabatnya tak terkecuali beberapa dosen dan teman-teman Mirna yang tak percaya bahwa Mirna akan berakhir demikian.

Mirna dikenal sebagai Mahasiswa yang baik, sopan, ramah dan cerdas. Di kampus Mirna adalah mahasiswa yang mengharumkan nama kampus karena preatasinya dengan karya-karya ilmiahnya.

Mirna bukanlah seorang yang tertutup, namun ada beberapa hal yang orang lain tidak boleh mengetahuinya tanpa terkecuali sahabatnya sendiri.

Saat ditemukannya mayat Mirna. Ditemukan juga diarynya disisi samping tubuh nya. Di dalam diary itu ditemukan tulisan yang tampak baru ditulisnya. Tulisan itu sangat memukul sahabat-sahabatnya.

Dear Novi, Evi, Shanti,

Sahabat-sahabat ku tersayang aku sangat menyayangi kalian terimakasih telah menjadi sahabat ku selama ini,
Aku dengan segala kekurangan ku kalian terima tanpa rasa malu meski kadang aku menyusahkan kalian tetapi tetap saja kalian memperhatikan dan menyayangi ku..

Novi,,Evi dan Shanti...
Terimakasih buat semua kenangan manis yang kita lewati
Terimakasih buat tawa, canda dan gurauan yang menghiasi hari-hari kita bersama..
Terimakasih buat perhatian dan kasih sayang kalian pada ku..

Sayang...
Ingin aku tetap berdiri disamping kalian..
Melangkah bersama dan meraih cita-cita kita bersama...
Tapi apa daya ku...
Hatiku tak sanggup lagi dengan keadaan yang selalu mengusikku..

Sahabat ku sayang...
Maafkan aku..
Aku akan pergi jauh meninggalkan semua kenangan manis kita...
Bukan karena aku membenci kalian..
Tetapi karena memang sampai disinilah takdir ku untuk tetap bersama kalian.

Aku menyayangi kalian...

With love : Mirna

Sepucuk surat itulah yang menjadi kata perpisahan Mirna dengan ketiga sahabatnya.

Tetesan air mata mengiringi detik-detik penguburan Mirna tempat peristirahatan nya yang terakhir untuk selamanya..

*****

Belum selesai nih ceritanya..
Ikuti terus ya sahabat...😊

Hantu ClosetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang