Part 2

156 16 2
                                    

"Kau ini.. bicarakan apa..? kau bisa tahu.. sejak cincin itu kuberikan padanya?" Tanya lelaki tersebut.

"Seperti katamu, aku tak bisa mengetahui pikiran seseorang cuma dari hal tersebut. Itu cuma.. tebakanku. Aku butuh beberapa informasi tambahan untuk membuat sebuah Prediksi ketimbang cuma Spekulasi. Seperti contohnya, hal-hal yang menunjukkan kalau dia sedang berbohong? Pupil mereka, pundak dan leher mereka, keringat dan perilaku lainnya, tapi hal yang paling umum dan mudah ditemukan adalah mulut mereka. Jadi, secara tak sadar mereka ingin menutupi mulut mereka. Jadi mereka akan hampir selalu menyentuh bagian tubuh dekat dengan mulut mereka, mereka akan menyentuh hidung, dagu, atau bibir mereka. Saat teman perempuan mu berkata "Andai saja aku bisa membalasnya." Dia sebenarnya tak berniat melakukannya. Yang kedua, karena sebab yang sama, saat seseorang mendengar sesuatu yang tak mereka ingin dengar, timbul keinginan untuk menutup telinga mereka sehingga mereka menyentuh daerah sekitar telinga, yang tak sadar menunjukkan bahwa "Aku tak ingin mendengarkan hal ini." Saat dia melihat hadiah dari mu, pupil matanya membesar menunjukkan kegembiraan yang tulus tapi saat kau bilang "Sepanjang sisa umur kita" dia mengindikasikan bahwa "Aku tak ingin mendengar hal itu." Menurut mu apa artinya ini? Dengan kata lain, Aku menutup pikiranku dari dirimu, aku tak mau hubungan serius jangka panjang. Orang-orang jenis ini hampir setiap kali bersiap untuk mengakhiri hubungan."

"CUKUP! T-TAHU APA KAU?! KAU BARU MELIHAT KAMI SEKALI INI DAN BERBICARA SEAKAN-AKAN KAU TAHU SEGALANYA. TOH, SIAPA YANG PERCAYA PADA OMONG KOSONG SINTING MU ITU?!!!" teriak si lelaki.

"Itu sudah terbukti dan kau tak bisa menghindari lagi, Tuan." Balas si bartender.

Lalu lelaki itu pergi meninggalkan bar tersebut dengan kesal. Temannya mengira kalau dia iti pembaca pikiran. Kalau ia ditanya, ia hanya akan menjawab "Itu hanya gabungan dari pengamatan dan logika saja."

*Mengapa si Bartender ini, Sebut aja F bekerja sebagai bartender? Ya, karena ia tampan, temannya berpikir bahwa akan ada banyak pelanggan wanita bila bartendernya tampan-tampan. Karena kemampuannya tersebut, ia dipanggil Profesor Frost oleh teman-temannya. Kembali ke cerita..*

Saat mereka sedang merapikan bar, seorang bapak datang ke bar tersebut sambil mengatakan "Wah wah~ lama tak jumpa, Tuan Ace. Maksudku Profesor Frost."

To Be Continue..

•••

oke, part 2 ud selesai. Siapa bapak yg datang ke bar tsb? Mengapa ia memanggil "F" tuan? siapakah dia?? Hmm.. gmn menurut kalian readers? Jangan lupa vote n comment ya! Thnkyou for reading, loveyou💕

Dr.FrostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang