SHAMPO

48 11 2
                                    

Ini adalah akhir semester yang menyebalkan bagi anak-anak kelas 11. Mereka benar-benar disibukkan dengan serangkaian kegiatan untuk mempersiapkan acara pensi di sekolah.

Sudah menjadi tradisi sekolah itu untuk mengadakan acara pensi yang dikoordinir anak kelas 11 di setiap tahunnya.

"Chanwoo-ya, tolong pindahkan kardus itu ke sebelah sana!" Teriak seorang anak laki-laki yang menjabat menjadi ketua acara.

Laki-laki yang dipanggil Chanwoo itu mengangguk "Baik!" Katanya seraya mengangkat kardus yang entah apa isinya dengan susah payah. Berat.

"Hei, Chanwoo. Ngomong-ngomong kamu kan populer di antara anak perempuan sekolah ini" ucapan menggantung dari ketua Hanbin membuat Chanwoo mengangkat sebelah alisnya

"Perasaanku tidak enak." Seru Chanwoo dan diikuti tawa renyahnya

Hanbin ikut tertawa "Kai mengenalku dengan baik, ya. Tolong carikan dua perempuan cantik untuk model di poster pensi kita."

"Yang benar saja!" Percuma. Tidak ada yang bisa menolak perintah ketua Hanbin. Chanwoo mau protes sembari demo pun tidak akan menghasilkan apa-apa.

Bukannya tidak mau, tapi berurusan dengan perempuan itu sangat rumit untuk Chanwoo. Bagaimana tidak? Baru tersenyum saja mereka sudah histeris. Kadang Chanwoo bingung kenapa bisa gadis-gadis itu menggilainya.

Dengan langkah berat Chanwoo mulai mengelilingi gedung satu dimana kelas 10 dan 11 berada. Anak kelas 12 sudah tidak diperbolehkan mengikuti acara apapun karena mereka difokuskan untuk ujian masuk perguruan tinggi nanti.

"Kyaaa!!! Chanwoo oppa!"

Gawat!

Terlambat. Kini Chanwoo harus bersabar dengan segerombolan anak perempuan kelas 11-A yang tengah mengelilinganya sembari mengajak selfie. Chanwoo menghela nafas pelan, ini benar-benar merepotkan.

"Minggir!" Seruan seseorang membuat segerombolan yang mengelilingi Chanwoo tiba-tiba terdiam. Mereka semua menoleh dengan tatapan galak yang membuat Chanwoo tanpa sadar bergidik ngeri.

Anak perempuan bisa menjadi seseram itu ya. Batin Chanwoo dalam hati.

"Kenapa?" Tanya orang tadi yang membuat para fans Chanwoo mengeluarkan taring mereka. Gadis yang manis, tanpa sadar Chanwoo membatin.

"Ohh tidak apa-apa, kami hanya mau melindungi Chanwoo oppa kami dari jelmaan setan sepertimu!" Balas seorang gadis berambut sebahu pada gadis tadi.

Dan entah sejak kapan gerombolan perempuan tadi sudah membentuk barisan sembari merentangkan tangan seakan-akan membentuk benteng untuk Chanwoo.

Gadis itu memutar matanya malas.
"Siapa juga yang mau menyentuh monyet kalian?" Serunya sembari berjalan melewati gadis-gadis itu dengan sengaja.

Chanwoo hanya melongo melihat kejadian barusan. Segerombolan perempuan yang 'menjaga'nya dan tentu saja gadis yang menyebutnya... monyet!?

Gadis yang dimusuhi fans Chanwoo berjalan acuh tak acuh melewati bahu Chanwoo dan tanpa sadar perkataan bodoh yang nantinya akan disesali lelaki itu meluncur dengan kurang ajarnya "Cokelat. Rambutmu aroma cokelat, ya? Manis."

Dengan secepat kilat gadis itu memutar kepalanya dan melototi Chanwoo dengan tatapan jijik "Ya Tuhan... lihat monyet mesum kalian! Menjijikan!" Teriak gadis itu dan segera berlari seakan takut akan dinodai Chanwoo.

"Eh... a-aku tidak bermaksud begitu! Hey!"

Bagai dengungan suara lebah gerombolan perempuan tadi kembali heboh.

"Oppa, aku akan mengganti shampo ku!"

"Oppa suka cokelat ya?"

"Jangan hiraukan si Arin bodoh itu oppa, kami sayang padamu!"

"Oppa akan kubelikan cokelat sebanyak yang kamu mau!"

Chanwoo hanya cengengesan dengan penyataan bak popcorn meletup-letup dari anak-anak perempuan itu yang kembali mengerubunginya. Ya Tuhan... cobaan macam apa ini.

"Ahh... namanya Arin, ya." Dan kehidupan Chanwoo yang abu-abu akan segera berakhir!

.
.
.
.
.
.

Chanwoo merasakan bahunya ditepuk yang membuatnya otomatis menoleh. Ia tersenyum ramah pada orang itu.

"Kudengar kemarin kau membuat keributan di depan kelas 11-A"

Chanwoo memberengut sebal "kau pikir siapa penyebabnya? Harusnya kau tidak menyuruhku, Hanbin-ah"

"Hahaha kau harus keluar kandang sesekali, Chanana" Bukannya merasa bersalah Hanbin malah terkekeh geli yang membuat Chanwoo makin kesal.

"Ah... dan kau tau Chanwoo?"

Tanpa menarik pandangannya dari manga Naruto miliknya Chanwoo menyahut malas "apa?" Temannya itu suka sekali menggantung ucapannya. Heran.

"Sekolah sedang heboh karena rambut semua anak perempuan kelas 11-A sekarang beraroma cokelat! Apa itu juga ulahmu?"

****
Oke, cerita ini makin-makin ga jelas. Maafkan. Aku akan berusaha memperbaiki tulisanku di tiap partnya huhuhu. Btw, seneng deh ada orang yang baca ff aku yang part satu! *terharu*. Terimakasih juga yang udah kasih vote ya! Much luv💕💕💕

Ohh... mungkin ada yang belum tau Choi Arin? Fyi, dia itu member dari GB rookie "Oh My girl" jebolan WMent atau little sisternya B1A4. Lagu mereka itu diantaranya Cupid, Closer dan Liar Liar. Mungkin kalian pernah denger?

STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang