I've Seen A Ghost 2

Hari ke Tiga

    Tapi kemungkinan besar dia gak ngerti apa yang aku bicarakan, kan dia dari belanda.
     Dan setelah dia tidak merespon pertanyaan ku tadi, aku langsung pergi meninggalkannya. Tapi aku berniat untuk pergi pada malam berikutnya. Pada saat semua siswa tertidur aku segera pergi dengan persiapan yang bisa dibilang lengkap, yaitu aku membawa handphone buat translate bahasa, senter, tissue, peralatan tulis, dan buku yasin, hehehe..... "Saatnya aku pergi" kataku dalam hati. Kelas demi kelas telah kulewati untuk pergi ke lorong belakang. Saat aku sampai disana, aku melihat sekitarku tapi aku tidak menemukan siapa siapa. Tapi aku tidak menyerah, aku terus mencarinya sambil berteriak seperti ini " Noni belanda...Noni....Belanda...Noni....dst". Dan aku mendengar suara tangisan seperti kemarin, yap....,kalian pasti sudah tebak dan itu bener si Noni Belanda. Aku mendekatinya dengan berani karena dia membelakangi aku. Saat aku sangat dekat dengannya aku langsung membuka HP ku untuk berbicara kepadanya menggunakan bahasa Belanda dengan bantuan Google Translate. Aku bertanya kepadanya seperti ini "Als je streft door marteling?" Atau dalam bahasa indonesia begini " Apakah kamu tewas dengan disiksa terlebih dahulu?". Aku bertanya  seperti itu karena ingin memastikan berita di internet. Lalu tak kusangka dia menjawab. " Rechts ". Aku langsung menulis kata itu di HP ku, dan artinya adalah benar. "Wow ternyata benar berita yg selama ini ku baca ,tapi kalo berita ini benar  dia dikuliti dahulu ,tetapi kenapa kulitnya masih ada ya??" Kataku dalam hati. "Lupakan lah...,gak penting " kataku dengan pelan. Tanpa lama aku bertanya lagi kepadanya " Waarom huil je aan de hand?" ya seperti itulah kira kira,atau dalam bahasa indonesia adalah........

Maaf ya, maklumin aja ya, klo banyak yg tipo ato gaje. Oh ya, ceritanya gak nyambung ya....,soalnya lagi gak ada ide, jadi sekian aja cerita yg bagian ini.

Masih ada part berikutnya kok...., baca ya.........