Julian dan Laura

28 3 0
                                    

~AuthorGunawan

Saat bel pulang sekolah berbunyi, satu-persatu siswa kelas 10 C pun pergegas untuk pulang. Tak terkecuali dengan Lia, Silvi dan juga Rey. Entah kenapa kini Rey selalu bersama Lia dan Silvi. Mungkin karena hanya mereka yang akrab dengan Rey.

" Vi kamu mau langsung pulang? " tanya Lia pada Silvi, sesekali Lia menatap Rey yang berada disamping Silvi.

" Iyalah.. Kan biasanya emang langsung pulang. Mau nebeng lagi? "

" Ih nggak lah.. Aku naik angkot aja. " jawab Lia.

" Serius mau naik angkot? Gak mau dianterin sama Rey nih? " tanya Silvi sambil nyenggol Rey yang dari tadi hanya nyimak :v. Lia pun menatap Rey yang sedari tadi menatapnya.

" Ngapain kamu liatin aku kek gitu?! " sewot Lia ketika Rey menatapnya.

" E eh enggak.. Maksudnya aku aja nebeng motor Julian. Gimana mau nganterin hehe.. "

" Idih siapa juga yang mau dianterin sama kamu.. Mending aku pulang sendiri.. " ketus Lia.

" Wkwk kirain kamu bawa motor sendiri Rey.. " ucap Silvi meringis.

" Nggak punya motor. Aku aja baru pindah Jakarta dua hari yang lalu.. " jelas Rey.

" Hehe iya udah Li, Rey, aku pulang duluan yaa.. Sampai besok.. daahh.. " ucap Silvi dan berlalu pergi meninggalkan Lia dan Rey berdua.

" Duhh Silvi... Malah ninggalin aku lagi.. " ucap Lia

~AuthorLian

"Emm Li belum pulang?" tanya Rey kepada Lia.

"Ngapain kamu nanya-nanya?" Lia malah balik nanya_-

"Eh nggak hehe"

Lia hanya memanyunkan bibirnya, lalu ia berjalan meninggalkan Rey.

Namun Rey mengikuti Lia dari belakang. Lia melipat tangannya kemudian berbalik menatap Rey.

"Kamu kok ngikutin aku?" tanya Lia.

"Loh, orang aku mau keluar kok. Lagian searah kan? Sekolah ini kan cuman punya satu gerbang"

"Awass kamu kalo coba ngikutin aku ihhhhh" Lia kejam yaa_-

'Ampun dah nih cewek, bahaya bener_-" pikir Rey.

Lia pun berjalan menuju gerbang dengan Rey tetap berada di belakangnya.

Setelah Lia sampai tepat di depan gerbang, Lia berbelok ke arah kanan jalan. Rey pun begitu.

Lia akhirnya sampai di tempat biasa ia menunggu angkot. Rey pun sama :v

'Nih anak ngapain sih?' Gumam Lia.

"Eh kamu ngikutin aku ya? Mau aku jitak? Aku udah bilangkan jangan ngikutin aku" ucap Lia dengan suara meninggi.

"Maaf Li, a-aku kan baru di sini.. Aku mau naik angkot juga bareng kamu, boleh ya? Nanti aku duduk paling pojok deh" ucap Rey memelas.

"Hhhhhhh.. Awas aja kamu kalo duduk di sebelahku ya, aku jitak" Lia mengancam

Rey hanya diam dan menunduk. Rey takut banget sama Lia yang killer:'v

Selang beberapa menit, angkot pun berhenti di depan mereka berdua.

Rey memasuki angkot duluan, angkot lagi banyak penumpang:D. Hanya tersisa satu tempat duduk dan itu tepat di sebelah Rey.

Lia pun mendengus kesal, dengan terpaksa Lia duduk di samping Rey. Tak sedikitpun senyum yang ia tampakkan.
Sedangkan Rey sangat senang dengan tempatnya sekarang, walaupun duduknya berdempetan dengan penumpang lain.. Tapi Rey senang bisa melihat wajah kesal itu. Sementara itu, Julian..

~AuthorGunawan

" Jul, dengerin aku dulu.. " ucap Laura sambil menahan Julian untuk tidak pergi.

" Apa lagi sih Ra? Udah gak ada yang perlu kita bahas lagi kan? Kita ini udah putus.. "

" Jul dengerin aku dulu please.. Aku masih sayang sama kamu.. Hiks.. "

" Udahlah gak usah nangis.. Udah ya aku masih ada urusan.. " Julian pun melangkahkan kakinya.

" Jul! Kamu kenapa sih.. Kamu udah gak sayang lagi sama aku? hiks.. Atau karena udah ada cewek kelas 10 itu hah!! " kini ucapan Laura semakin menjadi-jadi. Dan membuat Julian berhenti. Diam. Dia masih membelakangi Laura. Sepertinya Julian tak tega. Namun dia sudah terlanjur kecewa dengan ulah Laura dibelakangnya selema ini.

*flashback

Semua pengurus OSIS sedang sibuk mempersiapan kegiatan pemilihan ketua OSIS beserta anggota OSIS yang baru untuk menggantikan Julian dan kawan-kawan sebagai pengurus OSIS yang beberapa bulan lagi semua kelas 3 harus fokus ke US dan UN. Jadi semua harus dipersiapkan lebih awal agar kegiatannya tidak menggangu kesibukan kelas 3 untuk menghadapi US dan UN. Setelah semua persiapan selesai, Julian dan kawan-kawan pun memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu. Baru saja Julian keluar dari ruang OSIS, datanglah Laura dengan wajah kesal yang menghampiri Julian.

" Julian tunggu! " suara keras cewek yang sudah biasa Julian dengar itu menghentikan langkah Julian yang hendak ke kantin.

" Hmm? "

" Kamu kenapa sih! Nggak pernah ngertiin aku sedikit. Aku tuh butuh kamu. Kamu malah sibuk terus kek gini! Nggak pernah ada waktu buat aku.. "

" Heh kamu tuh kenapa dateng-dateng marah-marah gak jelas gini.. Kamu tuh jadi cewek gak usah bawel deh, kalo kamu gak suka punya cowok kayak aku ya udah sana cari yang lain.. Kamu kan tau aku ketua OSIS. "

" ihh kok kamu gitu sih ngomongnya Jul.. Ya seenggaknya kamu luangin waktu buat aku! aku iri sama temen-temen aku ngerti gak?! Cowok mereka selalu ada buat mereka. Sedangkan kamu.. "

" Ohh ya udah sana cari cowok yang kek punyanya temen-temen kamu itu.. Jangan mintanya dingertiin terus deh. Kalo kamu bawel kek gini malah bikin aku stres tau gak! Mending kita udahan aja! "

" Apa!! Jul?! Kamu putusin aku? Jul.. " belum sempat Laura melanjutkan perkataannya, Julian pergi meninggalkan Laura. Pertengkaran mereka membuat semua siswa-siswi disekitarnya melongo. Seperti sedang melihat drama korea saja.

*flashback off

Bersambung...

Mana Vommentnya guys🙌

Apakah Ini Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang