Kebahagiaan Lia

43 2 0
                                    

~AuthorLian

Teng..teng..teng.

Bel masuk berbunyi

"Ah kak, udah bel masuk. Ke kelas yuk?" ajak Lia.

"Ah iya ya. Emm Lia, ntar pulang bareng yuk? Mau gak?"

'Duuhhh kok ngajaknya telat sih kak? Apa aku harus batalin janji sama teman ya? Ah gak boleh Lia' batinnya

"Ehhm hehe, maaf ya kak. Bukannya gak mau, tapi itu udah ada janji sama temen hehe" ucap Lia dengan cengiran khasnya.

"Yaudah gapapa, yuk ke kelas"

Mereka pun menuju kelas masing-masing. Julian ke kelasnya yakni kelas 12 A, sedangkan Lia ke kelasnya kelas 10 C.

~AuthorGunawan

'' Hei dari mana aja kamu Li?? '' tanya Sivli teman sebangku Lia.

'' Abis dari kantin. Emang kenapa?? '' Lia berbalik tanya.

'' Katanya duitnya abis... kok ke kantin sih ngapain coba.. ''

'' ehehe ada dehhh.. '' ucap Lia sambil tersenyum sumringah.

'' Ini anak kesambet apa ya?? '' batin Silvi.

Tak terasa jam berputar lebih cepat sehingga bel pulang pun berbunyi. Mungkin ini pengaruh kondisi Lia yang sedang bahagia yang membuat pelajaran saat itu tak ada beban.
Lia pun kemudian pulang bersama Silvi dengan motor matic Silvi yang kreditan itu.

Sesampainya di rumah Lia.

'' Makasih ya Vi, udah nganterin aku pulang hehe ^^ '' ucap Lia pada Silvi teman sebangkunya itu.

'' Ini bukan nganterin kali. Kamunya aja yang minta nebeng sama aku -_- ''

'' Anjirr lu temen gue bukan sih Vi -,- '' kesal Lia.

'' Wkwkwk udah ahh aku mau pulang. Besok jangan lupa ya... '' ucap Silvi dan meninggalkan Lia yang masih berdiri di depan rumahnya itu.

'' Jangan lupa soal apa?? '' tanya Lia, namun Silvi keburu jauh.

'' Ah bodo amat lah. Mending masuk. "

~AuthorLian

"Ma, Lia pulang" Teriak Lia dengan suara toaknya. Emang hutan?

"Eh anak mama udah pu~ heihei lepas sepatu dulu jangan langsung ke kamar. Liaaaaa!!"

"Iya ma, ntar" Lia dengan gak sabarnya langsung ke kamar. Tasnya main buang aja, bajunya belum diganti.

Tapi malah..

"Oh God, aku gak mimpi kan? Ya kan? Aku di dunia nyata kan? Ohya emang aku di dunia nyata" Lia dengan kegirangan lompat-lompat di atas sebuah kasur bagaikan kodok yang kekurangan air.

Kleek...

Suara pintu berbunyi menandakan ada yang membukanya.

"Kak Lia, aku boleh min~ astaga kak apa yang terjadi padamu? Kau seperti orang gila saja" Ucap sang adik yang kaget setelah memasuki kamar kakaknya.

"Hei, aku sedang bahagia. Diamlah!"

"Yee ditanya. Aku mau minjem pulpen nih kak, boleh gak?"

"Boleh, tuh ambil aja di atas meja" tunjuk Lia ke sebuah meja.

"Okay. Tapi emang kakak lompat-lompat gitu, ada apa sih? Udah kek cacing kepanasan aja. Gila ya kak? Senyum-senyum gak jelas juga, hiii aku jadi takut"

Lia masih dengan wajah sumringah menyamakan posisinya dengan sang adik

"Bisa gak sih aku gak disama-samain dengan cacing kepanasan atau orang gila? Aku masih waras tau dek!" Ucap Lia sedikit kesal.

"Iya iya, ceritain cepetan"

"Tadi aku ditraktir sama kakak kelas tampan, omaigaadd tampan banget dek" Lia berbicara sambil melihat ke langit-langit kamarnya, entah apa yang dilihatnya.

"Hah? Siapa namanya kak? Tapi kenapa kakak segirang itu sih? Biasa aja dong ih"

"Halaahhh bilang aja kalo kamu iri dek! Jelaslah aku seneng banget, secara aku normal. Kalo ngeliat cowok tampan pasti gini" Lia menunjukan senyumannya yang manis(?)

"Huumm pantes aja masuk ga beri salam, sepatu gak dibuka, gak cipika cipiki dulu sama mama, bajunya belum diganti juga. Huhhh dasar kakak"

"Cerewet kamu ih" Lia memanyunkan bibirnya.

"Lia, ayo ke bawah kita makan siang sama-sama. Panggil sama adikmu juga" teriak seseorang dari bawah yang tak lain adalah Ibunya.

"Iya ma" jawab Lia yang tak kalah keras suaranya.

~AuthorGunawan

Dirumah Julian

Didepan cermin. Tampak tubuh pria tampan itu terlihat seksi.

" Gak sia-sia kau rajin ngegym.. " ucap Julian pada bayangannya dicermin.

" Mmm cewek tadi itu manis juga ya. Sayang dia gak sekelas denganku. Dia bahkan tak satu angkatan denganku. Dan beberapa bulan lagi aku lulus. Aku pasti tak akan melihatnya lagi setelah itu. Karena aku akan kuliah di luar negeri. Huft.. " batin Julian sambil mengingat Lia, adik kelasnya yang dia traktir mie ayam dikantin sekolah.

Bersambung...

Semoga kalian suka ^^
Nantikan episode selanjutnya yaa ;)

By : Gunawan July & Lian Zaludin

Apakah Ini Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang