SATU

291 35 14
                                    

****


Hyojung's POV

"Aishh.. jinjja!!Kenapa aku harus terlambat dihari pertamaku sekolah?!!"

Aku terburu-buru memakai sepatuku karena jam ditanganku sudah menunjukkan pukul 07.50 dan itu artinya 10 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup.

Oh iya, aku lupa memperkenalkan diriku. Annyeong namaku Choi Hyojung, siswi biasa tingkat 2 sekolah menengah atas. Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah dan dengan bodohnya aku malah terlambat. Aku berlari secepat yang aku bisa untuk menuju ke halte bus.

Malangnya nasibku, bus yg mengantarku ke sekolah telah pergi tepat saat aku sampai disana. Huft... terpaksa aku harus berjalan menuju sekolah.

"Sialan!! Dasar bodoh. Kenapa kau bisa terlambat seperti ini? Lihat kan ? Aku jadi harus berjalan seperti ini."

Aku hanya bisa memukul-mukul kepalaku seperti orang bodoh. Ya, aku memang bodoh!!

Astaga!! Aku harus cepat sampai di sekolah bukannya malah mengoceh tidak jelas seperti ini. Aku segera berlari dengan sangat cepat menuju ke sekolah karena 5 menit lagi gerbang ditutup.

Author's POV

Sepertinya Dewi Fortuna masih berpihak pada Hyojung. Ia datang beberapa detik sebelum gerbang sekolah ditutup.

"Hahh... Syukurlah aku tidak terlambat." Ucapnya sambil mengelus dadanya lega.

"Selanjutnya, aku harus mencari tau dimana kelasku." Lanjut Hyojung sambil berjalan menuju sekolah.

Hyojung segera menuju ke papan pengumuman untuk melihat dimana kelasnya berada. Ia mencari namanya dengan teliti.

"Kim Yoojung... Jung Daewon... Kim Han Na.. Dimana namaku?!!" Hyojung terus mencari namanya dan akhirnya...

"Ah, ini dia!!" Serunya saat menemukan namanya di kertas pengumuman.

"Choi Hyojung... oh ternyata aku di kelas 2-1." Ucap Hyojung. Ia kemudian kembali melihat nama-nama teman barunya.

"Kim Jisoo... Lee Jihoon... Kim Namjoon... Jung Eunji... Astaga! Bukankah mereka semua murid berprestasi? Lalu ada Kim Hanbin si kapten basket yang sangat populer. Hah... kenapa aku harus satu kelas dengan mereka?" Gumam Hyojung masih melihat daftar nama di kelas 2-1. Dan ia menyadari bahwa kebanyakan kelas 2-1 berisi murid-murid yang pintar dan juga populer.

"Lalu dimana Yoobin?"

Hyojung kembali memeriksa kertas pengumuman. Dia mencari nama sahabatnya, berharap sahabat nya yang bernama Bae Yoobin satu kelas dengannya.

Hyojung menghela nafasnya saat ia tidak menemukan nama Yoobin di dalam daftar kelas 2-1.

Ia melangkahkan kakinya dengan berat. Hanya Yoobin sahabat terbaiknya di sekolah ini. Tapi sekarang ia harus pisah kelas dengannya.

Tak lama, Hyojung sampai di kelas 2-1. Bisa ia lihat seluruh isi kelas sedang membaca buku dan ada juga beberapa  yang menatapnya aneh. Tapi, ia tidak memperdulikannya. Kemudian ia melihat ke sekeliling untuk menemukan kursi kosong untuknya.

Ada satu kursi kosong disebelah namja yang terlihat sangat fokus pada buku yang sedang dibacanya. Tepat berada pada barisan ke-4 paling belakang.

"Permisi, bolehkah aku duduk disini?" Tanya Hyojung sopan pada namja itu.

Namja itu hanya diam dan masih fokus pada bukunya.

"Tidak ada kur-..."

"Duduk saja."

U RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang