memalukan tapi berkenang

23 1 0
                                    

Saat burung-burung mulai berkicau aku pun mulai terbangun dari tidur ku "huaaa sudah pagi yah" ucap ku sambil beranjak dari tempat tidur dan mulai bersiap berangkat sekolah "nurul ayo cepat makan nanti terlambat ke sekolah" panggil mama ku "iya mama" balas ku sambil turun ke ruang makan, saat sampai di sana aku melihat mama, papa, dan kak rangga yang sedang menatap ku dengan tajam "nur mulai hari ini kamu akan berangkat dan pulang bareng abang mu yah" ucap papa "eh memangnya kenapa ?" tanya ku "kamu udah tahu juga masih nanya, supaya kejadian kaya kemaren malam gak terulang " jelas kak rangga dengan menekan kata gak terulang.

Flashbackback
Aku berjalan bersama revan, karna dia bilang mau mengantarku setelah kami sampai di rumah aku langsung bertemu pandang dengan kak rangga yang sedang berdiri di depan rumah ku dengan tatapan khawatir "kamu kemana dulu sampai pulangnya malam gini?" tanya kak rangga "emm...tadi..ada itu kak.." ucapku yang langsung di potong oleh revan "gini kak tadi nurul di kejar dua pria mencurigakan dan kebetulan ketemu sama aku terus aku tolongin dia kak" jelas revan yang awal nya tidak di percayai kak rangga "kamu serius??, terus kamu itu siapa??" tanya rangga "iya kak, saya revan adiftia temen sekelasnya nurul, kebetulan rumah saya gak jauh dari sini" jawab revan tenang sekali pun sedang di introgasi oleh kak rangga "oh kalau gitu aku percaya, makasih yah revan dan untuk mu nurul cepat masuk dan langsung ceritakan semua" ucap kak rangga yang langsung aku turuti, dari kejauhan aku bisa melihat wajah revan yang mengucapkan sebuah kalimat 'hati-hati' aku hanya bisa mendengus kesal saat papa dan kak rangga mulai mengomeli ku sampai jam 10 malam.

Flashback end

Aku hanya bisa pasrah dengan keputusan papa dan langsung berangkat ke sekolah dengan abangku "kamu gak suka bareng sama aku yah?" tanya kak rangga di tengah perjalanan ke stasiun "gak kok aku suka cuma ngerasanya kak rangga sama papa gak percaya aku bisa jaga diri" jawab ku "bukannya gak percaya nur, cuma aku hanya menjalankan tugasku sebagai kakakmu dan papa sebagai orangtua mu, kami hanya gak ingin kamu kenapa-napa itu doang kok" lanjut kak rangga sambil mengelus rambut ku "haah iya kak aku tahu" ucapku sambil membuang napas.

*******

Saat sampai di sekolah aku langsung pergi ke kelas dan duduk dengan malasnya "nur lo kenapa?" tanya dela yang baru saja masuk ke kelas dan langsung menghampiri ku "gak kenapa-napa gua cuma lagi males" balas ku "males kenapa nur?" tanya dela lagi "ih lo kepo banget si del" bentak ku sambil berjalan ke luar kelas.

Dela hanya menatapku dengan khawatir saat melihat aku berjalan ke luar kelas dengan malas, 'aku hanya perlu sendiri del, dan maaf atas sikap ku tadi semoga kamu tidak membenci ku' pikir ku sambil terus menelusuri lorong dan akhirnya memilih untuk duduk di depan UKS.

Sambil menikmati suasana yang sunyi juga angin semilir yang menerpa rambutku aku pun mulai kembali membaca novel yang kemarin aku beli "rasanya bel masuk lama sekali yah" ucap sebuah suara yang spontan membuat ku menghentikan semua aktifitasku "apa yang sedang lo lakukan di sini, revan?" tanya ku pada seorang laki-laki yang ikut duduk di sebelah ku "sedang menunggu bel masuk, kamu sendiri kemana ke sini?" ucapnya sambil tersenyum "itu bukan urusanmu" balas ku dingin "kamu kenapa?" tanya nya lagi "SUDAH KU BILANG INI BUKAN URUSANMU" teriak ku sambil berjalan meninggalkannya yang hanya diam mendengar balasanku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The same fateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang