Sore harinya setelah shalat ashar ummi langsung menyiapkan makanan untuk temannya ( tante meli ) .
" nak, ayo kita berangkat kamu sudah siap belum?" Tanya ummi
" iyah ummi ayo kita berangkat" jawabku....
Setibanya dirumah sakit ummi dan afla langsung bertanya kepada pihak rumah sakit tentang ruangan Rasyiqul.
" permisi pak , ruangan atas nama Rasyiqul dimana?" Tanta ummi pada pihak rumah sakit
" sebentar saya cari dulu bu, oh ini Ruang Melati no. 197" jawab pihak rumah sakit
" terimakasih pak" ummi melanjutkan
" sama-sama bu" jawab pihak rumah sakitSetelah lama mencari akhirnya ummi dan afla tiba di ruangannya Rasyiqul.
" Ya Allah, mel anak kamu sakit apa? " tanya ummi pada tante meli yang sedang tertunduk lesu
" anak ku menderita... kanker otak stadium 4 , sal dan aku tidak tau tentang urusan ini iqul tidak pernah memberitahuku dia memang belakangan ini selalu meminta uang tidak lebih dari 5jt tiap blnnya, saya pun tak curiga karena dia bilang uangnya untuk donasi anak-anak di panti asuhan , tapi... ternyata uangnya dia gunakan untuk kemoterapi, sal "..
" Ya Allah, yang sabar yah mel saya akan disini menemanimu kita berdo'a semoga Rasyiqul bisa sembuh, aamiin" jawab ummi
" aamiin, terimakasih sal " jawab tante meli sambil memeluk ummi salamaAfla yang mendengar itu semua tubuh nya entah mengapa lemas dan dia terduduk
" astaghfirullah nak.. kamu tidak apa-apa ?" Tanya ummi yang segera mendatangi afla
" iqah.. tidak apa-apa ummi iqah syok atas semua ini" jawabku dengan tersedu
" yasudah nak kita berdo'a semoga Allah memberikan iqul kesembuhan yah?" Lanjut ummi sambil mengelus kepala afla
" iya ummi.." jawabku
" ayo kita masuk melihat keadaan Rasyiqul" kata tante meli
" ayo kita sambil mendo'akannya supaya cepat sadar " jawab ummi salamaMereka akhir nya masuk ke ruangan dan kebetulan adzan maghrib pun terdengar
" sudah adzan ummi bagaimana kalau kita shalat dulu? " tanya ku pada ummi
" yasudah ayo, kamu shalat bareng siapa mel?" Jawab ummi yang kemudian bertanya pada tante meli
" saya shalat bersama kamu saja iqah tante shalat sama ummi, kamu yang jagain iqul dulu disini yah" jawab tante meli
" iya tante.. " jawabku
" apa maksud semua ini, kenapa harus saya sendiri yang menunggu nya kan takut terjadi apa-apa, aku duduk disebelah kanan nya ???" Batin aflaEntah mengapa mata afla terasa begitu berat hingga afla tertidur.
"Fa..i.. qah..." panggil iqul dengan beratnya dia berbicara Sambil menyentuh tangan afla
tiba -tiba terasa tangan afla ada yang menyentuh nya dan ada yang memanggil namanya afla kaget dan terbangun.
" astaghfirullah iqul kamu sadar" tanpa menunggu jawaban iqul afla bergegas lari memggil dokter
" dok, dokter tolong teman saya dia tersadar " kata aflaDokter yang mendengar itu bergegas menuju ke ruangan iqul dan diperiksanya iqul oleh dokter
" keadaanya semakin memburuk dia tersadar karena dia kesakitan dan otaknya seperti hancur , ini harus segera di operasi, bagaimana keluarganya?" Kata dokter yang berbicara pada afla
" iya dok segera operasi saja " kata aflaTante meli dan ummi salama yang baru datang kaget begitu melihat dokter berbicara pada afla
" dok , ada apa ini?" Tanya tante meli dengan sangat paniknya
" anak ibu keadaanya semakin parah dia harus segera di operasi " jawab dokter tenang
" baik dok , cepat operasi anak saya berapapun biaya nya saya bayar asal anak saya sembuh" tante meli melanjutkan
" baik bu , saya akan pindahkan anak ibu ke ruang operasi " dokter melanjutkan
" tante meli, yang sabar yah Tan, iqah selalu do'ain terus supaya iqul sembuh " kata afla
" iya nak terimakasih yah " jawab tante meli sambil memeluk afla
" iqah shalat dulu yah ummi, tante jangan lupa jagain iqul ?" Kata afla
" iya nak ..." jawab mereka(ummi&tante)Setelah iqul dipindahkan ke ruang operasi, operasi pun akan segera dilakukan.
Bagaimana nih readers operasi nya berjalan lancar kah atau sebaliknya???
Yuk lanjut ke part berikutnya jangan lupa vote and coment nya yah terimakasih. 😄➡

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Without Feedback
Teen FictionApakah semua kenangan akan kembali jika dia sudah pergi??? Terkadang memang benar kita bertemu seseorang hanya untuk menyadari pada akhirnya kita harus merelakan nya.