Part 2

43.6K 1.3K 22
                                    

Satu minggu telah datang, pernikahan dilakukan hari ini tetapi pengantin belum siap melakukannya.

Fefe terlihat cantik dengan gaun pernikahan yang digunakan.

"Saya terima nikah dan kawinnya Fenisa Hameru bin Danu Hameru dengan emas kawin tersebut dibayar tunai" suara Bryan menggema dirumah Fefe.

Fefe menangis dengan hati sedih.

Pesta pun berjalan dengan lancar.

"Fefe dan Bryan besok kalian pindah ke rumah baru yang sudah papa sediakan" ujar pak Danu yang senang anaknya telah menikah.

Fefe dan Bryan masuk kamar mereka.

"Hahhhh....capek banget gue. Waw... kamarnya dihias. Keren juga." Gumanan Bryan

Fefe tanpa berkata keluar dari kamar mandi, dilihatlah suaminya yang santai di tempat tidur.

"Gila cantik banget lo Fe, apa lagi waktu rambutnya di gerai. Kenapa lo sembunyikan kecantikan lo Fe?" Gumanan dihati Bryan.

"Bryan...."
"Hei, kenapa Bry...."
"Bryan...."

"Eh, iya kenapa?" Sahut Bryan.

"Apakah kita tidur seranjang?" Tanya Fefe dengan wajah takut

"Iyalah, kita kan suami istri, lo harus layanin gue malam ini" bisikan Bryan.

"Ih kamu apaan sih, dasar mesum lo" sahut Fefe dengan gugup dan wajahnya menjadi merah.

"Sini lo..." panggil Bryan

"Ngapain?"

"Cepat sini" diraihlah tangan Fe dan ditarik

Dipeluknya tubuh Fefe di raba-raba. Pada akhirnya mereka melakukan malam pertama.

(Pagi hari)

"Bryan kenapa lo lakuin ini, aku belum siap, kamu tega"

"Heh, buat apa gue nikah kalau bukan untuk ini, lagi pula nikmat kan?" Ledek Bryan

"Keterlaluan kamu, dasar mesum" marah Fefe.

"Lo nggak mandi, bentar lagi kita pindah ke rumah baru" kata ketus Bryan.

"Ni gue mau mandi, nggak lo suruh juga gue mau mandi"

Setelah mandi Fefe di depan meja rias, seperti biasa dandanannya seperti anak cupu : kepang 2, pake kacamata, dan pakaian seadanya. Datang Bryan dari belakang dan menarik ikat kepang Fefe.

"Nah, kalau rambut lo digerai seperti ini kan cantik, kaca matanya dilepas seperti ini lebih cantik Fe" gerakan Bryan yang buat Fefe terdiam.

"Lo apa-apaan sih Bry?" Ketus Fefe

"Itu lebih cantik tau nggak, seperti semalem lo cantik banget" ledek Bryan

Wajah Fefe menjadi merah merona.

"Aku tunggu kamu di luar, cepat dikit" perintah Fefe.

"Oke"

Mereka pun berpamitan dengan orang tuanya dan pergi ke rumah barunya.

"Fe, lo kenapa sih berpenampilan kayak gitu, jelek tau" Bryan yang mulai bicara di dalam mobil yang hening.

Fefe terdiam dan tiba-tiba bicara
"Dulu aku berfikir suamiku kelak terima aku apa adanya aku, dan hemat biaya juga kan" penjelasan Fefe yang buat Bryan terdiam.

"Fe gue boleh minta sesuatu nggak?" Berkata dengan wajah penuh pemohonan.

"Fe, lo mau nggak rubah penampilan lo lebih seperti wanita elegant"permintaan yang dilontarkan Bryan

"Bry, sebagai istri lo gue akan turuti semua permintaan yang lo mau. Kata mama gue, gue harus patuh sama suami gue"

"Thanks ya istriku"

"Sama-sama bry".

Pada akhirnya mereka sampai di rumah baru mereka. Mereka lalu membereskan semua barang yang mereka bawa sampai sore hari.

"Hufh... capek banget ya Fe" eluhan Bryan yang bersender di sofa

"Bryan bantuin aku dong naroh ini di atas" menaruh sebuah Foto di dinding.

"Males banget, lo aja sendiri" menolak menolong istrinya malahan dia tidur di sofa.

"Dasar ya lo keterlaluan banget" ocehan Fefe dengan muka marah, Fefe lalu panjat meja kecil dekat dinding dan pasang fotonya. Setelah pasang foto Fefe ingin turun, tiba-tiba kakinya tidak seimbang dan akhirnya fefe terjatuh dan di tangkap Bryan. Mereka berpandangan lama tanpa mengedipkan mata.

"Fe lo hati-hati dong, cepat turun berat tau" celotehan Bryan karena khawatir.

"Iya- iya, gue kan gak tau kalau mau jatuh"

Malam pun tiba mereka bersiap untuk tidur. Saat di ranjang mereka berdua berbincang-bincang.

"Fe, besok kita kan sekolah. Kita bareng atau sendiri-sendiri" tanya Bryan penuh harap supaya barengan.

"Terserah kamu aja Bry"

"Ya udah kita bareng aja"

"Bryan, kenapa sih lo kalau disekolah jahat banget?"

"Kok jahat emang gue lakuin apa?" Tanya Bryan datar.

"Seperti kemarin dimintai foto nggak mau, mereka kan hanya nge-fans kamu. Apa lagi sahabat gue si Rina simpen foto lo banyak banget"

"Sebenarnya dari awal gue suka sama lo Fe, walaupun lo itu cupu tapi baik hati, gue begitu karena menarik perhatian lo Fe, tapi lo nggak pernah Peka. Sekarang gue seneng Fe jadi suami lo, yang gue impikan jadi kenyataan" suara hati dari Bryan.

"Hello bry" panggilan Fefe yang melihat Bryan melamun penuh kata-kata.

"Iya Fe, kalau di mintai foto gue bakal mau deh Fe, biar mereka nggak kecewa"

"Iya itu bagus, tapi deketnya jangan terlalu mepet ya" perkataan Fefe yang membuat Bryan ketawa.

"Lo suka gue, cemburu ya?" Ledekan Bryan membuat muka Fefe merah.

"Nggak, udahlah tidur udah malam" elakan Fefe.

"Eh cemburu ya" ledek Bryan.

"Nggak, gue tidur" memosisikan tidur membelakangi Bryan.

"Kenapa gue ngomong gitu sih, apa bener aku suka Bryan, kalau suka sah-sah saja juga, dia kan suami gue, ajhhhh...bodo amat" suara hati Fefe, lalu dia tidur

Mereka pun tertidur.

Vote
Vote
Coment
Please



Pernikahan Bangku SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang