- MENYAMBUTMU DENGAN PACAR HALAL -

18.9K 462 35
                                    

Bertempat di sebuah cafe di pinggiran kota, tiga wanita sedang duduk menikmati minuman masing-masing dan di selingi dengan cerita ringan nan riang dari ketiganya. Ketiga wanita ini memang terlihat lebih mencolok di antara pengunjung cafe lainnya, 2 diantara mereka menggunakan jilbab syar'i dan cadar menutupi wajah mereka sedang yang satunya hanya menggunakan jilbab syar'i minus cadar. Dan perbedaan lain dari ketiganya ialah sebuah cincin yang melekat di jari manis di kedua wanita bercadar itu.

"Dua minggu lagi sudah memasuki bulan ramadhan Zahra," ujar wanita bercadar putih itu.

"Ya aku tahu itu Ayra." balas wanita tak bercadar yang bernama Zahra, Fatimah Az- Zahra.

"Apa kamu sudah menyiapkan agenda untuk ramadhan nanti?" tanya wanita yang bernama Ayra tersebut.

"Tentu, aku sudah menyiapkan segalanya. Aku sudah tak sabar menyambut bulan penuh berkah itu." jawab Zahra dengan semangat yang menggebu-gebu, yang mengundang perhatian meja di seberang mereka. Kedua wanita bercadar itu, menangkupkan tangan seraya meminta maaf atas ketidaksopanan sahabat mereka.

"Jadi apa yang sudah kamu siapkan?" tanya wanita bercadar hitam yang sedaritadi memilih diam memdengar kedua sahabatnya berceloteh.

"Aku akan mengkhatamkan Alqur'an, inti dari semua kegiatanku itu ialah aku akan lebih mendekatkan diri pada-Nya dan juga mengumpulkan pahala untuk tabunganku kelak." papar Zahra di akhiri dengan senyum manis terukir di bibir ranumnya. Kedua wanita itu, Ayra dan Asiyah ikut tersenyum mendengar paparan Zahra.

"Apa tak ada agenda lain?" Lagi Asiyah bertanya sambil melirik Ayra.

"Menghabiskan waktu bersama keluarga dan kalian." Zahra menatap keduanya penuh intimidasi, ia sangat tahu betul jikalau kedua sahabatnya ini sedang memyembunyikan sesuatu hal darinya.

"Menghabiskan waktu bersama pacar halalmu kapan?" ujar Ayra menyeringai, meski seringaiannya tak terlihat tapi Zahra dan Asiyah tahu akan hal itu.

"Entahlah, aku sangat ingin tapi kalian tahu kalau calon saja aku pun tak punya." ucap Zahra lirih, bahasan tentang pernikahan bagi Zahra itu adalah hal yang menyayat hati.

"Kita berempat mempunyai calon yang pas untuk kamu," ucap Ayra penuh semangat.

"Benarkah?" mata Zahra yang tadinya sayu kini kembali berbinar.

"Ya, kita berempat sudah menelusuri latar belakang dan semua hal tata bengek tentang dirinya. Dan kita sepakat untuk membantu kalian berta'aruf." ucap Asiyah.

"Dia berminat?" Zahra menatap keduanya penuh pengharapan

"Tentu." jawab keduanya.

Setelah menyepakati proses ta'aruf tersebut, ketiganya memilih berpisah dan kembali ke rumah masing-masing. Kembali menjalankan peran sebagai seorang anak dan seorang istri.

☆☆☆

Setelah makan malam bersama selesai, Zahra juga ayah, ibu dan adik laki-lakinya berkumpul di ruang keluarga untuk melepas penat sekaligus berkumpul sekedar melepas rindu satu sama lain. Moment yang jarang sekali Zahra dapatkan tiga tahun ini, karena Zahra menghabiskan waktunya tiga tahun belakangan ini untuk mengejar pendidikannya di Kairo, Mesir. Dan di tahun ketiganya Zahra berhasil lulus dengan nilai terbaik dengan waktu yang begitu singkat dari semestinya.

Bagi Zahra, kelulusannya kemarin itu hadiah untuk ayah, ibu dan juga adiknya. Tak sebanding memang dengan segala perjuangan dan pemberian orang tuanya, tapi bagi Zahra membahagiakan ketiganya adalah sumber kebahagian dan rezeki untuknya. Di usianya yang ke 21, Zahra telah di desak oleh ayah dan ibunya untuk segera melepas masa lajangnya. Tak jarang mereka menjodohkan Zahra kepada salah satu anak Kiai, sahabat ayah Zahra.

PACAR HALALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang