~3~

1K 106 21
                                    

Acara api unggun dan memasak bersama. Sebagian memutuskan untuk bernyanyi di dekat api unggun, sebagian lagi menikmati seafood fresh yang dimasak oleh para yeoja, dibantu Lee sonsaengnim, dan ada yang bercengkerama sambil menikmati suasana malam di pinggir pantai yang dingin namun menenangkan. Hyejin sendiri tengah bermain kartu dengan beberapa temannya. Untuk yang kalah, mereka harus mencoret wajahnya dengan tepung. Permainan begitu menyenangkan, sampai ketika Hyejin merasa haus dan ia harus mengambil minum di tendanya.

Ketika ia sampai di tenda, ia menemukan sobekan kertas kecil di dekat tasnya.

'æ-forest before 10:00'

Ia minum sambil memandangi kertas itu. Hari ini ia menerima 2 pesan aneh. Belum lagi pesan yang ia lihat di kertas Sehun dan di dekat jasad Hara waktu itu. Hal itu membuatnya berpikir.. Ini semacam pembunuhan berantai bukan?

'Moon, 별, ø, æ'

Ia mencoba menulisnya di kertas.

'Moon
별 >> star
Ø
æ'

"Apa mungkin.." Gumam Hyejin mencoba menuliskan apa yang ada di pikirannya.

'Moon>>ø = mon
별 : star >> æ (a>>e) = ster'

"Monster?" Hyejin bingung ketika melihat hasil tebakannya sendiri. Mungkin kalau ia datang ke hutan dekat pantai, ia akan menemukan jawabannya. Ia melirik jam tangannya sebelum berjalan cepat keluar dari tendanya. Sesampainya di hutan, ia tak melihat ada siapapun. Iapun memutuskan untuk masuk.

"Hyejin jangan!!" Teriakan itu sempat terdengar sebelum semuanya berubah gelap.

--

Ketika terbangun, Hyejin sadar ia berada di sebuah ruangan penuh graffiti. Semua kode yang didapatnya ada di dinding itu. Tunggu- kalau kode 'Moon-I' yang ada di dinding ini sama seperti kode yang ada di kertas Sehun, apa itu berarti.....-

"Dia sudah nyaris mengungkap identitasmu, Sehun! Apa susahnya membunuh yeoja seperti dia!"

Bentakan itu terdengar di balik pintu ruangan. Bentakan yang begitu tajam hingga Hyejin tersentak.

"Semua tidak sesederhana itu, hyung! Kau tahu dia yeoja yang selama ini aku awasi! Sekarang kau minta aku membunuhnya?!" Pertanyaan dengan nada terkejut bercampur kesal terdengar kemudian.

"Oke, biar aku yang menyelesaikan semuanya." Setelah kalimat itu, pintu ruangan terbuka dengan kasar. Seorang namja yang tampaknya lebih tua dari Sehun masuk diikuti Sehun di belakangnya. Hyejin terkejut ketika melihat mata mereka yang merah pekat.

"Baekhyun hyung, kumohon. Dia urusanku. Biar aku yang membereskannya.." Pinta Sehun menahan hyung yang ia panggil Baekhyun itu sebelum melangkah mendekat pada Hyejin.

"Aku akan menunggu di luar. Jika dalam 15 menit urusanmu tidak selesai juga, aku akan turun tangan.." Ucap namja bernama Baekhyun itu menatap Sehun tajam, sebelum beralih menatap Hyejin lalu berjalan keluar ruangan dan membanting pintu.

Hening. Hyejin menunduk. Ia tak tahu harus bagaimana. Benarkah hidupnya berakhir sekarang?

"Kau lihat kan. Sudah kubilang jangan masuk, kau malah tetap masuk ke hutan." Kalimat Sehun membuat Hyejin terdiam. Jadi yang tadi berteriak itu Sehun?

"Ne, aku yang berteriak tadi. Kau seharusnya mendengarkan aku.." Sehun berjongkok di hadapan Hyejin, mengelus pipinya dengan tangan dingin yang sudah berlumur darah orang-orang, entah berapa jumlahnya.

"Kau ini sebenarnya apa? Mengapa kau melakukan itu semua?" Tanya Hyejin berusaha tidak gemetar. Sehun hanya terkekeh kecil.

"Kau tak perlu tahu aku siapa dan apa alasanku, aku akan membereskan semuanya. Aku menunda ini semua karena...i think i like you.." Sehun mengucapkan semua itu dengan nada sedih. Sedih?

"Tapi kenapa-" . "Ada banyak pertanyaan yang jawabannya membuatmu bingung. Sebaiknya kau tidak perlu tahu jawabannya.." Sehun memeluk Hyejin erat. "Darahmu sepertinya manis.. Pantas aku tertarik padamu.." Kalimat itu membuat Hyejin terbelalak. Sehun vampir?! "Good night, my girl." Setelah pengakuan yang begitu posesif dari Sehun, Hyejin bisa merasakan lehernya tertusuk sesuatu sebelum semuanya gelap.

.....

Hyejin terbangun, tapi kali ini ia berada di dalam tendanya. Ia melihat sekelilingnya. Masih malam..

"Ah mimpi buruk.." Ucap Hyejin mengusap wajahnya yang berbalut peluh.

"Bukan mimpi.." Hyejin tersentak menyadari Sehun berada di sampingnya. Menyeringai tajam dengan lengannya terlipat di depan dadanya. "I said you're mine once right? Then you're mine forever.." Kata-kata itu membuat Hyejin terkejut dan mundur teratur, namun, Sehun yang notabenenya bukan manusia, bergerak lebih cepat ke belakang Hyejin. Memeluknya dari belakang dan berbisik.

"I won't let you go no matter what."

Klaim itu membuat Hyejin menelan air liurnya dengan susah payah. Well... I guess i'm dating a monster now?, pikirnya pasrah.

----

"I'm a nightmare that dressed like a daydream."

Taylor Swift — Blank Space

----

—THE END—

They Call Me MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang