Setelah aksi senyuman iblis dari Seijurou, Tetsuya akhirnyapun masuk ke dalam mobil tanpa ada perdebatan diantara mereka.
"Apa kau lapar, Tetsuya?" Tanya Seijurou yang masih fokus dengan menyetirnya.
"Tidak" singkat, jelas, padat, itulah jawaban yang keluar dari mulut Tetsuya.
"Kalau kau lapar bicaralah" Kata Seijurou dengan fokus yang masih diarahkan ke jalanan.
"Humm~" Dengan anggukan pelan, Tetsuya memberikan responnya. Walau sebenarnya Tetsuya tidak terlalu paham dengan pola pikir Seijurou yang tega meninggalkan ibunya di bandara sendirian, sedangkan ia saja masih sempat menawarkan untuk makan kepada dirinya.
Walau masih sebal dengan sikap Seijurou yang egois, pada akhirnya ia mengalihkan pandangannya kepada kaca yang berada di kirinya, menurut Tetsuya itu lebih menarik untuk dipandangi dari pada mengingat sikap Seijurou yang sangat keterlakuan dan egois itu.
Dan tanpa terasa sudah dua jam mereka berada di mobil tanpa ada perbincangan sedikitpun, meskipun menurut Tetsuya tidak masalah juga jika mereka berada di kondisi yang sunyi, apalagi Seijurou juga harus tetap menyetir dan fokus terhadap jalanan agar mereka bisa selamat sampai tujuan mereka.
Tetsuya merasa lelah dan mengantuk, bahkan menurutnya, pemandangan malam yang tadi ia lihat dari jendela mobil sempat ia kira sangat menarik pada akhirnya berangsur-angsur membuat dirinya bosan dan tanpa sadar ia sudah terantuk berkali-kali dengan kaca jendela.
Seijurou yang melihat tunangannya sudah tertidur, ia akhirnya memilih menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan melepaskan jas yang ia pakai agar digunakan sebagai selimut untuk Tetsuya.
Dan setelah memakaikan jas kepada Tetsuya, Seijurou juga membenarkan posisi tidur Tetsuya dan pada akhirnya Seijurou memberikan sebuah ciuman singkat dikening Tetsuya dan melanjutkan kembali perjalanan menuju Tokyo yang masih sangat jauh.
.
.
."Nngghh..." Suara erangan yang keluar dari mulut pemuda bersurai baby blue, membuat pemuda bersurai merah yang berada di balkon kamar mengalihkan pandangannya menuju sosok pemuda baby blue yang bahkan belum beranjak dari ranjang.
Dengan langkah yang mendekati ranjang, dimana Tetsuya berada, Seijurou menarik puncak hidung Tetsuya hingga membuat sang empunya hidung mengerang dan menampik tangan Seijurou yang masih betah memegang hidung Tetsuya.
"Bangun, pemalas. Kau mau tidur sampai jam berapa?" Ucap Seijurou sambil menarik kedua tangan Tetsuya, sehingga membuat Tetsuya berada di posisi duduk dengan mata yang terpejam.
"Nngghh... ngantuk" Bahkan dengan posisi dudukpun, Tetsuya masih belum membuka kedua matanya dan membuat dirinya tertidur di ranjang dengan posisi yang benar-benar tidak elit.
"Apa dia memang sepemalas ini?" Gumam Seijurou yang melihat tingkah Tetsuya yang seperti anak kecil, bahkan dia masih ingat jelas saat ia kecil ia telah mandiri dan dapat bangun sebelum pukul enam. Tapi, bahkan tunangannya belum bangun disaat waktu telah menunjukkan pukul setengah delapan pagi.
Seijurou yang memang orangnya tidak suka dengan orang pemalas, yang bisa dikatakan seperti tunangannya ini, akhirnya memilih beranjak pergi menuju ke dapur untuk membuat sarapan.
"Ngghh..." Dan pada erangan yang kesekian kalinya, akhirnya Tetsuya benar-benar telah bangun dari tidurnya yang panjang.
Tapi saat Tetsuya membuka matanya, yang ia lihat pertamakali adalah langit-langit kamar yang berhias ornamen rumit yang pastinya ini bukanlah kamarnya, ditambah lagi terdapat dinding sekaligus pintu kaca yang menghubungkan kamar yang digunakan Tetsuya dengan balkon.
KAMU SEDANG MEMBACA
AkaKuro Life
FanficRated : M (Untuk Amannya) Pairing : Akashi Seijuro x Kuroko Tetsuya (AkaKuro) | GoM Genre : Yaoi, Romance, Drama, family Language : Indonesia . . . DON'T LIKE DON'T READ -----------------------------------