"Anjing. Udah pada ngerokok aja pagi-pagi begini" kataku yang baru nongol.
Yang diajak bicara hanya tertawa dan menawarkan rokok dan ku tolak halus karena aku sudah memilikinya. Segera kubanting pantatku di sofa jelek yang di bagian tengahnya sudah hampir tertinggal per saja. Sebenarnya upacara sudah dimulai dan gerbang sekolah sudah ditutup. Tapi bersenang-senang sebentar tidak apa-apakan?
"Buruan biar masuk nih. Sengaja nungguin lo. Biar masuk bareng." Kata Devon ketika aku baru mulai menghisap rokokku dengan santai.
"Elah. Masih bau rokok juga lu semua" sautku santai tanpa peduli sudah jam berapa sekarang.
"Ketua osis ga becus" cibir Riana yang tidak ikut merokok karena sedang berusaha berhenti demi kesehatannya (katanya, sebenernya karena pacarnya melarangnya merokok)
Mendengar cibiran tersebut aku hanya bisa tertawa dengan seringaian kecil. Ya, aku primadona sekaligus ketua osis SMA GARUDA, Catelyn Andromeda. Tapi masa semua ketua osis harus selalu alim, serius, tegas, dan bla bla bla bla.
"Selo aja elah. Vano aja belom nyampe. Buru-buru amat" jawabku sambil mematikan rokokku.
"Itu bego tuh. Liat noh yang lagi jalan selo banget sambil dengerin lagu." kata Devon seraya menunjuk kearah gang besar sekolah membuatku menengok dan melihat Vano sedang berjalan dengan santainya.
"WOIII VANO BURUANNN!!!!!!" teriak Riana yang jelas tidak terdengar oleh Vano karena headset yang sedang tersumbat dikupingnya.
Aku hanya bisa geleng-geleng kepala melihat Riana yang sedang melambai-lambaikan tangannya kearah Vano yang masih sekita 4-5 meter lagi dari kami. Yang dilambaikan-lambaikan tangan hanya memanda sinis dan jijik kearah Riana. Membuat Riana nyengir kuda sambil tetap berteriak menyuruh Vano untuk cepat.
"Mobil sport putih kebanggan lo kemana. Kok jalan kaki? Kan lo ada motor juga. Ga dipake?" tanyaku sesampainya Vano di tongkrongan sebrang sekolah.
"Disita bokap waktu liat dikamar gua banyak rokok. Susah kalo bokap nyokap dokter najis." Jelas Vano yang berjalan disampingku setelah kami berhasil memanjat pagar belakang sekolah yang mengarah ke arah kantin.
Setelah berpisah menuju kelas masing-masing aku langsung menuju ruang osis karena katanya ada rapat. Bayangin aja rapat pagi-pagi. Sesampainya di ruang osis aku langsung berjalan kearah kursiku. Yang langsung disambut hinaan karena bau rokok yang menyengat dan karena rapat yang diadakan pada pagi hari. Mendengarnya aku hanya tertawa dan menyemprotkan parfum ke seragamku dan memakan permen mint agar mulutku tidak bau rokok.
"Gua males rapat pulang sekolah. Pengen main aja." jawab ku santai dan langsung duduk di kursi. Jawabanku hanya dijawab dengan cibiran oleh anggota osis yang lain.
Tanpa banyak bercanda kami langsung memulai rapat. Namun seperti biasa, suasana tidak akan pernah tegang karena aku yang tidak selalu membawa semuanya ke arah yang terlalu serius. Setelah rapat kurang lebih 1 jam kami mengakhiri rapat, karena sudah selesai membahs apa saja yang akan osis lakukan setahun kedepan (iya ini baru 1 bulan setelah pemilihan ketua osis yang dimenangkan oleh ku.)
"Okey, rapat selesai sampai disini aja. Trus sekertaris nanti laporannya lo aja yang kasih ke Kepsek. Oh ya by the way, kita rapat jangan sering-sering amat yak!" Jelasku sambil nyengir 3 jari yang disambut dengan beberapa cibiran dan tawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect osis
Teen FictionKetua Osis biasanya selalu digambarkan pintar, tegas,alim dan berwibawa. Tapi hukum tersebut tidak berlaku bagi SMA GARUDA yang memiliki ketua osis brutal, cantik, tidak pernah bisa serius, nakal, tetapi pintar. Ini bukan tentang cinta tetapi tenta...