By : NozdormuHonist
Embun, menjala rasa dan ruang
tatkala kanvas merah menyingsing
merevolusi sukma-sukma haus ilham
tertuang dalam poci-poci pahamFajar, menyemestakan paradoks
melepas domba-domba pertiwi
dari labirin cangklong imajiner
membumi hanguskan benih harapan
menyuburkan asa dari tikus tirani sinis
kampiun bertopengkan agamis dan nasionalis
mereka tak kunjung stagnanNamun, fajar juga
menitiskan intelegensi mahaluas
mencengkeram benua kosmik
membaurkan kristal embun
dari bentangan jagat mengalun
mencipta mahligai aktivis-
Ursa Mayor, gugusan pujangga!
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi: Pelita Pertama
PoesíaKumpulan puisi perdana oleh anggota Adiksi yang ikut berkontribusi. Di sini tidak ada penyuntingan sedikit pun atas karya yang dikontribusikan. Jadi dibebaskan bagi para pembaca untuk ikut pula berkontribusi berupa masukan dan sebagainya. Jika ingi...