1.0

275 18 5
                                    

SUDAH REVISI

Fara dan Dave. Orang orang kira jika pertama kali melihat mereka pasti mengira mereka berpacaran. Tapi itu semua salah. Walau salah satu dari mereka sangat mengaharapkan itu. Mereka hanya sahabat.

Seperti sekarang, Dave merangkul Fara sambil berjalan di koridor sekolah. Banyak orang ngomong 'gila so sweet banget, ngapain ga pacaran aja ya' atau gak, yang paling ngena pas 'apa gak nyesek tuh sahabat serasa pacaran'

'Ya nyesek lah bodo' batin Fara

Ya. Fara memang menyukai Dave ,bahkan mungkin Cinta. Siapa yang gak baper kalo setiap hari bareng, dilindungi layaknya adik-kakak, curhat bareng layak sahabat, dan diperlakukan dengan manis selayaknya orang pacaran. Dan ya, Dave itu tampan. Sangat-bagi Fara dan para cewe2 lain.

Mereka berdua memiliki panggilan yang berbeda dari yang biasanya temen" lain. Dave manggil Fara itu Aya dari nama AYAna Faranisa Anderson. Fara manggil Dave itu Ala dari Davian ALAric Evans.

Mereka bersahabat sejak kelas 4 SD. Dave yang pindahan dari Bandung, lalu menjadi tetangga sebelah rumah Fara, dan akhirnya bersahabat dekat.

Mereka berdua sekelas.di kelas XII-IPA 1. Mereka termasuk anak pintar ,tapi pemalas, ribut. Mereka sering telat, ngerjain temen ,bahkan guru. Dave adalah partner in crime Fara. Mereka satu sd-satu smp-satu sma. Tapi gatau ntar satu kampus apa gak.

'Kringgg,,kringg,,kringg'

"Selesai. Selamat siang semua, hati-hati dijalan saat pulang"

"iyaa ibuu ,terima kasihhhh"jawab mereka-temansekelas- serempak

"Ay woi ,tungguin gue basket bentarr ya, ntar lo gue anterin pulang" kata Dave a.k.a Ala

"ogah ih, garing ntar gue nyaa,gue pulang naik bus umum aja"kata fara sambil membereskan buku2 nya

"bentarann doangg ya yaa ,ntar gue beliin coklat, okay?"

"wahhh benerannn yaa ,okay gue tungguin ,ga pake lama"kata Fara dgn mata yang berbinar-binar

"giliran itu aja hayuk"

"hehe,udah sono cepet ,biar cepet pulang nih"

"ye iyeee"lalu Dave berjalan menuju lapangan basket dan diikuti oleh Fara.

Fara duduk di pinggir lapangan basket sambil terus melihat Dave yang berkeringat disekujur tubuhnya.

'Astaghfirullah godaan iman, ade ga kuat bangg, halalin ade aja bangg' batin Fara*maapkanhayati
Fara memang addicted sama yang namanya cogan, dia bakal ga bisa berhenti fangirl kalo udah liat cogan. Jadi kaya wong edan (re : orang gila)

"Oi" gak kerasa dari tadi Fara yang nahan fangirl ternyata malah Dave udh selesai duluan.

"Eh-udah? Minum dulu nih,habis itu ganti baju"kata fara setelah kesadarannya terkumpul dan menyodorkan air minumnya.

"wihhh makasi yaa Ayaa sayang,perhatian banget sii"kata Dave langsung mengambil air minum dan mengusap kepala Fara

Blush.

"apaan sih, udah sono ganti"

"iye iye emak bawel" katanya langsung lari karena takut kena amuk gue.

***

-malam hari-rumah-

Seperti biasa,kalau weekend Dave dan Fara selalu menghabiskan satnight dengan bermalas-malasan di balkon kamar Fara ataupun Dave.

Saat ini, Fara dan Dave sedang duduk di sofa balkon Fara. Fara sibuk dengan coklat yang baru ia beli-dibeliin Dave tadi siang. Dan Dave sibuk nge-chat pacar2nya yang se abrek.
Setelah menyadari bahwa keadaan saat ini sangat hening, kaku, dan dingin.
"Wanna tell something?" Tanya Fara memecah keheningan.
"Hmm, nah" jawab Dave singkat karena masih sibuk dengan hpnya dan membalas chat dari pacar-pacarnya.
"Gue bosen" kata Fara datar sambil memainkan bungkus cokelatnya.
"Gue butuh moodbooster" lanjut Fara karena tak kunjung dijawab oleh Dave.
"WOI ADA MANUSIA DISINI" teriak Fara tepat ditelinga Dave karena dia sudah tidak sabar.
"Ih serem ih. Gamau temenan" kata Dave yang sudah mematikan hpnya, dan fokus ke Fara.
'Emang gamau temenan, maunya lebih' batin Fara.
"Terserah"
"Wah nyonya besar marah. Maafkan pangeran tampan ini ya nyonya. Saya tadi sedang memutuskan beberapa pacar saya. Dan pacar-pacar saya cerewet kayak jangkrik." jelas Dave panjang lebar kepada Fara
"Gue bosen"
"Lets talk about something"
"Tapi gue bingung mau cerita apa" ujar Far dengan menghembuskan nafasnya keras.
"Lo pernah ngerasain jatuh cinta?" Tanya Dave sedikit lebih serius
"Gue ga ngerti jatuh cinta itu gimana" ujar Fara
"Aish begonya sahabat gue satu ini" kata Dave sambil mengacak-acak rambut Fara.
"Emang lo ngerti?"
"Kagak hehe" Dave terkekeh
"Menurut gue, jatuh cinta itu rumit. Susah didefinisikan. Dan gue gak ngerti" kata Fara dengan muka serius
"Lo mau gue kasih tau sesuatu gak?" tanya Dave
"Mauuu" ujar Fara semangat.
"Gue sayang sama lo" ujar Dave sangat santai,datar,dan tenang.
Sementara Fara tubuhnya langsung menegang. Yang tadi menampakkan deretan giginya, sekarang mulutnya berbentuk O, melongok.
"Lo sahabat paling top se-jagad raya. Lo udah kayak adik gue yang harus selalu dilindungin, lo jadi sahabat gue yang bisa gue curhatin apa aja, lo jugak kayak istri gue yang selalu ingetin gue kalo gue ada dijalan yang salah." Jelas Dave panjang-lebar-tinggi. Dave memang benar2 mengucapkannya dari hati, tulus. Tetapi kata2 yang dilontarkannya barusan, membuat Fara terbang ke alam semesta, lalu jatuh ke dalam palung yang terdalam.
Ia benar terharu sekalian sakit hati. Sayangnya, rasa sakit hatinya melebihi terharunya. Ia sedari tadi menahan matanya dan memgepal kuat di bajunya. Perasaanya benar-benar campur aduk saat ini.
"Terima kasih banyak sangat sekali Fara" kata Dave sambil menoleh ke arah Fara yang sedari tadi hanya menatap langit2 yang penuh bintang.
"Lo nangis Far?maafin gue kalo gue salah ngomong" tanya Dave gelabakan, panik.
Fara langsung berhambur ke pelukan Dave. Ia tidak tahan untuk mebendung air matanya. Dia tidak sekuat itu.
"Gue jugak terima kasih. Udah lindungin gue, lo anggep gue orang terspesial yang ada dihidup lo. Tapi tolong, jangan pergi. Apapun yang terjadi" ujar Fara disela isak tangisnya.
"Gue janji. Gue janji bakal terus ada di sisi lo, apapun keadaanya" ujar Dave sambil terus memeluk erat Fara dan menenangkannya. Fara benar2 nyaman berada dipelukannya. Lebih nyaman dari kasur.
Mereka tak ingat bahwa janji mungkin untuk diingkari. Mereka berjanji untuk bersama, tetapi siapa yang dapat menjaminnya? Dan siapa yang mengetahui? Tetapi mungkin saja itu bukanlah ingkar janji. Hanya saja janji itu masih tertunda untuk terlaksana.

***
BOOYAH
Akhirnya saya berhasil revisi, tp baru bab 1
Doakan bisa sampe tamat. Minimal part 10 bisa sampe:v
Please vomment.
Terima kasih banyak untuk yang mau baca cerita ini🙏
*Izza*

Counting Stars [ On Editing ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang